5. Sewa atau penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta 6. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya 7. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian hutang ; 8. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari
perusahaanasuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
9. Royalty Dan lain-lain yang termasuk dalam kategori objek pajak menurut Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
5.Pengertian Penyitaan
Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak untuk mengusasai barang penanggung pajak, guna dijadikan dijamin untuk melunasi utang menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku . Sedangkan pengertian objek sita adalah barang penanggung pajak yang dapat
dijadikan jaminan utang pajak .
D. Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri ini, yang menjadi ruang lingkup penulisan adalah :
1. Kriteria persyaratan wajib pajak patuh.
2. Mekanisme dan prosedur kerja pelaksanaan penagihan pajak dengan
penyitaan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak 3.
Tugas Jurusita pajak 4.
Prosedur penerbitan dan pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaaan SPMP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
5. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Jurusita Pajak dalam melaksanakan
penagihan dengan penyitaan 6.
Cara penyelesaian masalah dalam pelaksanaan penagihan dengan penyitaan
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan persiapan yang dimulai dari : 1.1 Memilih judul pajak dan bahasan yang akan dijadikan judul.
1.2 Pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
1.3 Persetujuan penentuan judul tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. 1.4 Penyusunan proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
1.5 Permohonan surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dari Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti Undang- Undang perpajakan, buku-buku perpajakan, internet, Keputusan
Menteri Keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan
dengan obyek pembahasan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3.Observasi Lapangan
Penulis Melaksanakan pengamatan secara langsung pada subyek Praktik Kerja Lapangan Mandiri pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam di jalan
Diponegoro No. 30 Medan untuk mengetahui pelaksanaan penagihan pajak dengan penyitaan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak .
4. Pengumpulan Data
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan yang diperlukan dalam
penyusunan laporan akhir dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang ada
dua macam macam digunakan :
a. Data Sekunder yaitu data yang bersumber dari buku-buku perpajakan, diktat perpajakan,modul ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
b. Data Primer yaitu data yang bersumber dari orang yang berkompeten dan menguasai sebagai pengambil kebijakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam.
5.Analisis Data dan Evaluasi
Dalam hal ini penulis akan menganalisa data dan mengevaluasi kembali secara deskriptif kwalitatif,sehingga memberikan gambaran secara umum maupun
khusus dari obyek tugas akhir . F. Metode Pengumpulan Data PKLM
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penulis menggunakan beberapa
metode yaitu :
1. Wawancara
Dengan cara melakukan komunikasi dan tanya jawab secara langsung dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam mengenai hal-
hal yang menjadi obyek pembahasan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
2. Observasi
Dengan melakukan pengamatan langsung dan melakukan pencatatan data yang diperlukan untuk pembahasan masalah.
3. Dokumentasi
Yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui studi literatur seperti sumber-sumber pustaka, Undang-Undang Perpajakan , dokumentasi maupun
literatur lain yang ada hubungannya dengan obyek dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
G.Sistematika Penulisan Laporan BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan , tujuan dan manfaat PKLM ,
uraian teoritis, ruang lingkup, metode pengumpulan data, serta
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Lubuk Pakam , struktur organisasi ,
uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran data pegawai.
BAB III GAMBARAN DATA
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai gambaran pengertian penagihan pajak ,dasar-dasar penagihan pajak beserta dasar hukum
penagihan pajak , utang pajak, tujuan penagihan pajak dan tentang penyitaan, objek sita, penyetoran barang hasil sita dan dasar hukum
penyitaan. BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini berisi analisa penulis dan pembahasan-pembahasan mengenai pelaksanaan penagihan pajak dengan penyitaan dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari dua hal yaitu kesimpulan dan saran.Kesimpulan merupakan intisari yang mencakup seluruh obyek pembahasan yang
dibahas dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri.Sedangkan saran merupakan hal-hal, ide-ide, atau gagasan yang harus dilakukan dalam
melaksankan solusi atas masalah yang dibahas dari obyek pembahasan
yang terdapat dalam laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
LUBUK PAKAM A.
Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Pada tahun 1987 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu ada 2 dua Kantor Inspeksi Pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak
Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi penduduk yang semakin cepat, maka pemerintah merasa perlu adanya
tambahan Kantor Inspeksi Pajak yang gunanya untuk menambah penerimaan negara dari sektor pajak.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat didalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 267KMK.011989 diadakanlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jendral Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak
yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak sekaligus dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Kemudian pada tanggal 3 Agustus 1993
dikeluarkanlah Keputusan Menteri Keuangan Indonesia No.785KMK.011993 Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi 4 empat wilayah kerja yaitu:
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang beralamat di jalan Diponegoro No. 30 Medan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Jl. Sukamulia No. 17-A Medan 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, Jl. Asrama No. 7 Medan
4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai, Jl Asrama No. 7 Medan Untuk mengimplentasikan konsep administrasi perpajakan modern yang
berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat Jendral Pajak perlu diubah, baik di level kantor pusat sebagai pembuat kebijakan
maupun level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan. Sebagai langkah pertama untuk memudahkan wajib pajak , ketiga jenis kantor
pajak yang ada yaitu, Kantor Pelayanan Pajak KPP, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan BangunanKPPBB, dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
Karipka dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Pratama. Kantor Pelayanan Pajak Pratama yaitu Instansi vertical Direktorat Jendral Pajak
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara I Kanwil DJP Sumut I. KPP
Pratama akan melayani PPh, PPN, PBB, dan BPHTB. Selain itu KPP Pratama juga melakukan pemeriksaan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan
keberatan, struktur organisasi KPP Pratama berdasarkan fungsi pajak bukan jenis pajak.
Adapun KPP Pratama yang bernaung di Lingkungan Kanwil DJP Sumut I adalah: 1. KPP Pratama Medan Belawan
2. KPP Pratama Medan Barat 3. KPP Pratama Medan Petisah
4. KPP Pratama Medan Polonia 5. KPP Pratama Medan Kota
6. KPP Pratama Medan Timur 7. KPP Pratama Lubuk Pakam
8. KPP Pratama Binjai Sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor Kep-95PJ2008
tanggal 27 Mei 2008 tentang Saat Mulai Operasi SMO KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I , KPP Pratama Lubuk Pakam ditetapkan mulai
beroperasi tanggal 27 Mei 2008 . KPP Pratama Lubuk Pakam berada di bawah lingkungan Kanwil DJP Sumatera I yang membawahi seluruh wilayah Kabupaten
Deli Serdang . Visi dari KPP Pratama Lubuk Pakam adalah menjadi institusi pemerintah
penghimpun pajak Negara yang terbaik di Asia Tenggara , sedangkan misi dari KPP Pratama Lubuk Pakam adalah menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan
dengan menerapkan Undang-Undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan Negara demi kemakmuran rakyat .
Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam terletak di jalan Diponegoro No. 42-44
Lubuk Pakam , sebelum akhirnya pindah ke jalan P. Diponegoro No. 30 A Medan .
Di bawah ini merupakan wilayah kerja KPP Lubuk Pakam : 1. Sunggal
12. Kutalimbaru 2. Labuhan Deli
13. Namorambe 3. Pancur Batu
14. Batangkuis 4. Deli tua
15. Tanjung Morawa 5. Beringin
16. Pagar Merbau 6. Lubuk Pakam
17. Hamparan Perak 7. Gunung Meriah
18. Patumbak 8. Percut Sei Tuan
19. Sibolangit 9. STM Hulu
20. Sibiru-biru 10. Galang
21. Pantai Labu 11. Bangun Purba
22. STM Hilir
B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan, tugas-tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Tujuan untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan teratur dan
baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Di bawah ini merupakan struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam :
a. Subbagian Umum b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
c. Seksi pelayanan d. Seksi Penagihan
e. Seksi Pemeriksaan f. Seksi Ektensifikasi
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III j. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
K. Kelompok Jabatan Fungsional C. Uraian Tugas dan Fungsi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Tugas
Dalam kedudukannya tersebut, KPP Pratama Lubuk Pakam mempunyaitugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan wajib pajak dibidang
PPh, PPN, PPnBM, PBB, BPHTB, Pajak Tidak Langsung, dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas KPP Pratama Lubuk Pakam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penetapan dan penerbitan produk
hukum perpajakan. b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya. c. Penyuluhan Perpajakan
d. Penatausahaan utang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak e. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
f. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak g. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
h. Pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi i. Pelaksanaan administrasi KPP
Adapun tugas pokok dan fungsi pada masing-masing seksi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai berikut :
1. Sub Bagian Umum
Memiliki tugas dan fungsi :
a. Pelayanan dan Kesekretariatan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha dan kepegawaian.
b. Melakukan urusan keuangan. c. Melakukan urusan rumah tangga serta perlengkapan.
2. Seksi Pelayanan
Memiliki tugas dan fungsi : a. Penetapan dan penerbitan produk hukum.
b. Pengadmininstrasian dokumen dan berkas perpajakan. c. Penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan. e. Pelaksanaan registrasi wajib pajak.
f. Kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Seksi Pengolahan Data dan informasi PDI
Memiliki tugas dan fungsi : a. Pengumpulan data.
b. Pengolahan data. c. Penyajian informasi perpajakan.
d. Perekaman dokumen perpajakan. e. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan.
f. Pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
g. Pelayanan dukungan teknis komputer. h. Pemantuan aplikasi e-SPT dan e-filing.
i. Penyiapan laporan kinerja.
4. Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
Memiiki tugas dan fungsi : a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak PPh,
PPn, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya. b. Bimbingan himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan.
c. Penyusunan profil wajib pajak. d. Analisis kerja wajib pajak.
e. Rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. f. Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
5. Seksi Ektensifikasi
Memiliki tugas dan fungsi : a. Pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan.
b. Pendataan objek pajak dan subjek pajak. c. Penilaian objek pajak.
d. Kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Seksi Pemeriksaan
Memiliki tugas dan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan.
b. Pengawasan pelaksanan aturan pemeriksaan. c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
d. Administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
7. Seksi Penagihan
Memiliki tugas dan fungsi : a. Pelaksaan dan penatausahaan penagihan aktif.
b. Penagihan piutang pajak. c. Penundaan dan pengangsuran tunggakan pajak.
d. Usulan penghapusan piutang pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Kelompok Fungsional
Kelompok ini terdiri dari : a. Pejabat Fungsional Pemeriksaan.
b.Pejabat Fungsional Penilaian yang bertanggungjawab secara langsung kepada kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Dalam melaksanakan pekerjaanya, pejabat Fungsional Pemeriksa berkordinasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional
Penilai berkordinasi dengan seksi Ekstensifikasi.
D. Gambaran Pegawai karyawan Anggota Personil
BAB III GA
Kepala KPP Pratama Lubuk pakam Faisal Fatahillah
060086871
Seksi Ekstenfikasi dan Penyuluhan
Resti Magdalena Sinaga 060096326
Pegawai Fungsional 9 Pegawai
Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal
Pejabat tidak ada 9 Pegawai
Seksi Pemeriksaan Tabah Wolmen Silalahi
060091560 3 Pegawai
Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
Charles Napitupulu 060069784
Seksi Pengawasan dan konsultasi I
Listyanto Budi Prasojo 060078334
7 Pegawai Seksi Pengwasan dan
Konsultasi III Rudi hartono Tarigan
060089088 10 pegawai
Seksi pengawasan dan konsultasi II
Lenny Sarah S 060089378
12 Pegawai Seksi Penagihan
Marihot pahala Siahaan O60083268
4 Pegawai Seksi Pelayanan
Elizabeth Martha Uli 060084635
19 pegawai Seksi Pengolahan Data Dan
Informasi Parlagutan Simatupang
060065045 11 Pegawai
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK
A. Gambaran Penagihan Pajak 1. Pengertian Penagihan Pajak