Subjek dan Objek Pajak

4. Subjek dan Objek Pajak

Subjek pajak menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Suandy,2008:45 adalah : a. Orang Pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai kesatuan, menggantikan yang berhak. b. Badan yang terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainya, Badan Usaha Milik Negara BUMN, dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis lembaga, dana pensiun, dan bentuk usaha lainnya. c. Bentuk Usaha Tetap BUT. Menurut pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan bahwa yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk : 1. Penggantian atau imbalan yang berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya . 2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan 3. Laba Usaha 4. Keuntungan karena penjualan atau penghasilan harta 5. Sewa atau penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta 6. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya 7. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian hutang ; 8. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaanasuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi 9. Royalty Dan lain-lain yang termasuk dalam kategori objek pajak menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. 5.Pengertian Penyitaan Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak untuk mengusasai barang penanggung pajak, guna dijadikan dijamin untuk melunasi utang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku . Sedangkan pengertian objek sita adalah barang penanggung pajak yang dapat dijadikan jaminan utang pajak .

D. Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri