Setelah terjadi penawaran dan diketahui kualitas dari inti sawitkernel maka dibuat perjanjian jual beli antara CV Bintang Effendi Brother Medan dan PT Agro Jaya Perdana
Medan .
46
Sebagaimana halnya dalam membuat suatu akta, kita terlebih dahulu perlu merancang suatu format, seperti menggambar anatomi tubuh manusia yang dimulai dari kepala, badan dan
tangan, sampai kekaki. Dalam pembuatan suatu akta, secara garis besar akta-akta tersebut dapat dipilah-pilah menjadi bagian-bagian tertentu agar mudah diketahui dan jelas
susunannya.
47
1. Judul Heading atau Nama Perjanjian
Adapun isi kontrak perjanjian tersebut meliputi;
Judul suatu akta biasanya diberi nama sesuai dengan isinya. Dengan judul tersebut tentu dapat ditebak atau diketahui bahwa isi perjanjian itu mengatur mengenai suatu barang
yang diperjual belikan.
48
2. Pembukaan Opening
Dari judul diharapkan dapat memberikan gambaran atau sekurang-kurangnya dapat diketahui bahwa isi akta itu berbicara berkaitan dengan judul
atau nama perjanjian. Perjanjian tersebut diberi judul Kontrak Jual Beli dan kemudian diberikan nomor di bawahnya.
Setelah judul, kemudian diawali dengan pembukaan yang merupakan permulaan dari suatu akta.
3. Komparisi Para Pihak
Komparisi merupakan bagian suatu akta yang dimuat setelah judul dan awal kata, yang mengandung identitas para pihak atau pembuat perjanjian, termasuk uraian yang dapat
menunjukan bahwa yang bersangkutan mempunyai kecakapan serta keweangan untuk
46
Hasil Wawancara dengan Bapak Irwansyah Nasution selaku Kepala Pemasaran CV. Effendi Brother, tanggal 12 Maret 2015.
47
I.G. Rai Widjaya, Merancang Suatu Kontrak, Bekasi Timur: Kesaint Blanc, 2008, hal.99
48
Ibid, hal 100-101
melakukan tindakan-tindakan hukum sebagaiman dinyatakan dalam akta.
4. Premise Recitals
Recital merupakan pernyataan formal atau pernyataan beberapa kebenaran dalam setiap akta atau tulisan untuk menjelaskan alasan dilakukannya suatu transaksi. Premise atau
recital dalam akta selalu dipakai dan dimulai dengan kata “Bahwa”. 5.
Isi Perjanjian
Setelah membicarakan judul, pembukaan, komparisi, dan premise, sampailah kita pada bagian penting yang merupakan pokok dalam suatu perjajian, yaitu isi perjanjian itu
sendiri yang mencakup ketentuan dan persyaratan. Pada bagian inilah para pihak mencantumkan segala hal atau pokok-pokok yang dianggap perlu, yang merupakan
kehendak para pihak sebagai suatu pernyataan tertulis yang sah, sebagai pokok perjanjian, hal ini dapat mencakup dan mengandung semua isi perjanjian yang sekaligus
merupakan isi akta yang memuat secara mendetail mengenai objek perjanjian, hak dan kewajiban, serta uraian secara lengkap mengenai prestasi. Para pihak bebas untuk
mengadakan atau membuat perjanjian sesuai dengan kehendak dan kepentingannya masing-masing, asalkan tidak melanggar ketertiban umum, kesusilaan, dan undang-
undang. Apapun yang ingin dituangkan atau diatur dalam perjanjian tersebut, akan mempunyai kekuatan yang mengikat para pihak yang membuatnya karena berlaku
sebagai undang-undang baginya, sebagaimana dimuat dalam Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata. Namun, suatu hal yang tidak boleh dilupakan dalam rangka pembuatan isi
pokok atau dalam menetukan judul tiap-tiap pasal perjanjian ini adalah selalu mengacu kepada jenis perjanjian yang dibuat. Jadi, perjanjian sesuai dengan maksud dan
tujuannya.
6. Klausula Clause