Akibat Hukum Tidak Sesuai Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit

belikan, mutu yang disertai dengan laporan hasil laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit, kwantitas yaitu jumlah barang yang biasanya diukur dalam tonase. Kemudian waktu penyerahan dan syarat penyerahan, dasar timbangan serta syarat bayaran. Uraian diatas juga menggambarkan suatu fenomena bahwa pelaksanaan perjanjian jual beli inti sawit antara CV Bintang Effendi Brother dengan PT Agro Jaya Perdana menggambarkan hal pokok tentang adanya pihak penjual kernel dan adanya pihak pembeli. Setelah diketahui kualitas kernel maka pihak pembeli mengadakan perjanjian untuk membeli kernel tersebut. 54

E. Akibat Hukum Tidak Sesuai Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit

Kernel Antara CV Bintang Effendi Brother Medan Dengan PT Agro Jaya Perdana Medan Dari dokumen perjanjian yang ditandatangani para pihak, dalam perjanjian jual beli inti sawit maka dapat dilihat sifat perjanjian terbuka dan memuat asas konsensualitas karena isinya merupakan kesepakatan para pihak. Kesepakatan antara kedua belah pihak telah terjadi dengan berimbang, karena didominasi oleh hal-hal yang disepakati kedua belah pihak. Tidak ada penulisan klausula pada perjanjian jual beli inti sawit antara para pihak yang mengatur hak dan kewajiban secara sepihak. Kualitas sangat memberikan andil terhadap tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Dengan semakin baik kualitas produk maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat atas produk tersebut. Demikian pula halnya dengan Inti Sawit kernel sebagai suatu bentuk limbah pengolahan sawit yang diolah sedemikian rupa sebagai pupuk 54 Hasil Wawancara dengan Bapak Irwansyah Nasution selaku Kepala Pemasaran CV. Effendi Brother, tanggal 12 Maret 2015 memiliki identifikasi tersendiri dalam kaitannya dengan kualitas. Pada perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel sebagai salah satu hasil sawit maka para pihak menuangkan kualitas dari Inti Sawit kernel yang diperjual belikan adalah KA Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Perihal mutu tersebut sudah diterangkan sebelumnya. Setelah ada penawaran dari pihak pembeli maka pihak penjual mengirimkan contoh Inti Sawit kernel yang akan diperjual belikan, dan selanjutnya oleh pihak pembeli contoh Inti Sawit kernel tersebut diuji di laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Setelah diketahui kualitas dari Inti Sawit kernel tersebut sesuai dengan kualitas yang diinginkan maka perjanjian jual beli Inti Sawit kernel dapat dilanjutkan. 55 Perjanjian jual beli Inti Sawit kernel yang di dalamnya memuat ketentuan kualitas dari produk Inti Sawit kernel yang diperjual belikan merupakan suatu perjanjian bertimbal-balik, kedua subjek hukumnya, yaitu pihak penjual CV Bintang Effendi Brother dan pihak pembeli yaitu PT Agro Jaya Perdana tentu mempunyai hak dan kewajiban secara bertimbal-balik Meskipun sudah diatur sedemikian dalam kontrak jual beli, terkadang ditemukan keadaan bahwa Inti Sawit kernel yang dikirimkan oleh pihak penjual tidak sesuai dengan sampel yang dikirimkan maka dalam kapasitas ini sudah terjadi ketidaksesuaian kualitas dalam perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel di CV Bintang Effendi Brother Medan. Setiap pekerjaan timbal-balik selalu ada 2 dua macam subjek hukum, yang masing- masing subjek hukum tersebut mempunyai hak dan kewajiban secara bertimbal balik dalam melaksanakan perjanjian yang mereka perbuat. Apabila salah satu pihak tidak melakukan prestasi yang diperjanjikan maka pihak yang tidak melaksanakan perjanjian disebut wanprestasi. 55 Hasil Wawancara dengan Bapak Irwansyah Nasution selaku Kepala Pemasaran CV. Effendi Brother, tanggal 12 Maret 2015. sebagaimana diuraikan terdahulu. Perjanjian, tidak terkecuali perjanjian jual beli Inti Sawit kernel ada kemungkinan salah satu pihak tidak melaksanakan perjanjian atau tidak memenuhi isi perjanjian sebagaimana yang telah mereka sepakati bersama-sama. Apabila salah satu pihak tidak melaksanakan apa yang diperjanjikan, atau lebih jelas apa yang merupakan kewajiban menurut perjanjian yang mereka perbuat, maka dikatakan bahwa pihak tersebut wanprestasi, yang artinya tidak memenuhi prestasi yang diperjanjikan dalam perjanjian. Perjanjian jual beli Inti Sawit kernel menjanjikan kualitas Inti Sawit kernel yang diperjual belikan dengan kualitas tertentu yaitu memiliki KA Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Nilai kualitas tersebut merupakan nilai yang tidak boleh dilewati dalam perjanjian jual beli Inti Sawit kernel. Apabila Inti Sawit kernel yang diperjual belikan memiliki nilai di atas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. maka pihak penjual sudah melakukan wanprestasi atau dengan kata lain akibat hukum ketidaksesuaian kualitas dalam perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel di CV Bintang Effendi Brother Medan maka pihak penjual dalam hal ini adalah CV Bintang Effendi Brothers sudah dikatakan wanprestasi karena menjual produk Inti Sawit kernel di bawah kualitas yang diperjanjikan. Subekti, mengemukakan bahwa wanprestasi kelalaian atau kealpaan seorang debitur dapat berupa 4 empat macam : 56 56 R. Subekti, Op.Cit., hal. 45. 1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya 2. Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sebagaimana diperjanjikan 3. Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat 4. Melaksanakan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilaksanakannya. Demikian juga halnya dengan perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel apabila salah satu pihak tidak melaksanakan prestasi maka pihak yang tidak melaksanakan prestasi tersebut juga dikatakan telah melakukan wanprestasi. Adapun kemungkinan bentuk-bentuk wanprestasi sesuai dengan bentuk-bentuk wanprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Subekti, meliputi : 1. Tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya. Misalnya dalam suatu perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel disepakati oleh pihak penjual untuk mengirimkan Inti Sawit kernel dengan kualitas memiliki kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Tetapi dalam kenyataan setelah produk diterima oleh pihak pembeli dan pembeli sudah melakukan pembayaran, kualitas dari produk Inti Sawit kernel yang diterima oleh pembeli ternyata tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan karena penjual mengirimkan Inti Sawit kernel dengan kualitas di atas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Maka dalam hal ini pihak penjual telah melakukan wanprestasi. 2. Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang diperjanjikan. Misalnya dalam suatu perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel disepakati oleh pihak penjual untuk menjual secara bertahap Inti Sawit kernel dengan kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5.. Penjual juga berjanji untuk mengirimkan Inti Sawit kernel dua tahap. Pada tahap pertama penjual mengirimkan Inti Sawit kernel dengan kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5., pada pengiriman kedua penjual mengirimkan Inti Sawit kernel dengan kualitas di atas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Tindakan penjual yang mengirimkan produk Inti Sawit kernel yang memiliki kualitas di atas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. tentu tidak sesuai dengan kualitas yang diperjanjikan. Maka dalam kapasitas ini pihak penjual dapat dikatakan wanprestasi karena melaksanakan apa yang diperjnajikan tetapi tidak sebagaimana yang diperjanjikan. 3. Melaksanakan perjanjian yang diperjanjikan, tetapi terlambat. Hampir sama kasus di atas yaitu misalnya dalam suatu perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel disepakati penjual akan mengirimkan Inti Sawit kernel dua tahap dengan kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5. Pengiriman akan dilakukan pada tanggal 15 dan tanggal 20 di Bulan Pebruari 2015. Penjual pada pengiriman pertama mengirimkan Inti Sawit kernel dengan kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5 pada tanggal 19 dan kemudian mengirimkan Inti Sawit kernel yang memiliki Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5 pada tanggal 25 Bulan Pebruari 2015. Pada kapasitas ini meskipun penjual sudah mengirimkan barang yang memiliki kualitas yang sesuai dengan yang diperjanjikan, tetapi dapat dikatakan penjual sudah melakukan wanprestasi karena melaksanakan perjanjikan tetapi terlambat. Dalam kasus ini walaupun akhirnya pihak penjual memenuhi juga kewajibannya setelah lewat waktu dari waktu yang diperjanjikan, tetapi karena terlambat sudah dapat dikatakan pihak penjual melakukan wanprestasi. Sehingga apabila pihak pembeli tidak dapat menerima pengiriman dengan alasan keterlambatan, dia dapat mempermasalahkan pihak penjual telah melakukan wanprtestasi karena terlambat memenuhi kewajibannya. 4. Melaksanakan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Misalnya dalam kasus ini disepakati oleh ihak pembeli untuk membeli Inti Sawit kernel dengan kualitas memiliki Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5 dari pihak penjual. Setelah barang Inti Sawit kernel diterima oleh pembeli ternyata pihak penjual menempatkan Inti Sawit kernel pada bagian atas memiliki kualitas sebagaimana yang diperjanjikan yaitu memiliki kualitas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5 tetapi pada bagian bawah Inti Sawit kernel ternyata kualitas Inti Sawit kernel tersebut memiliki kualitas di atas Max: 8, KK MAx: 8 dan FFA Max: 5.. Maka keadaan ini dapat dikatakan bahwa pihak penjual tidak melakukan wanprestasi karena melaksanakan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disebutkan dalam penelitian ini bahwa akibat hukum ketidaksesuaian kualitas dalam perjanjian jual beli produk Inti Sawit kernel di CV Bintang Effendi Brother Medan maka pihak penjual yaitu CV Bintang Effendi Brother sudah melakukan wanprestasi dan pihak PT Agro Jaya Perdana dapat melakukan pembatalan perjanjian secara sepihak dan kemudian PT Agro Jaya Perdana menuntut pihak CV Bintang Effendi Brother untuk membayar kerugian beserta denda dan bunganya.

F. Penyelesaian Sengketa Akibat Hukum Tidak Sesuai Kualitas Dalam Perjanjian Jual

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tanaman Bibit Karet Antara Cv.Saputro Jaya Agrindo Dengan Masyarakat Petani Di Kabupaten Simalungun

1 124 145

Risiko Dalam Perjanjian Jual Beli Benda Bergerak Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia

1 45 141

Akibat Hukum Atas Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Produsen PT. Pupuk Sriwidjaja Dengan Distributor Pupuk (Cabang Daerah Sumatera Utara)

1 73 144

Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)Dari Crude Palm Oil (CPKO)Pada PT. Agro Jaya Perdana Medan

1 36 41

Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Dengan Jaminan Secara Kredit (Studi PT. Indako Medan)

7 132 90

Akibat Hukum Ketidaksesuaian Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit (Kernel) Antara Cv. Bintang Efendi Brother Medan Dengan PT. Agro Jaya Perdana Medan

0 0 8

Akibat Hukum Ketidaksesuaian Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit (Kernel) Antara Cv. Bintang Efendi Brother Medan Dengan PT. Agro Jaya Perdana Medan

0 0 1

Akibat Hukum Ketidaksesuaian Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit (Kernel) Antara Cv. Bintang Efendi Brother Medan Dengan PT. Agro Jaya Perdana Medan

0 0 7

Akibat Hukum Ketidaksesuaian Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit (Kernel) Antara Cv. Bintang Efendi Brother Medan Dengan PT. Agro Jaya Perdana Medan

0 0 24

Akibat Hukum Ketidaksesuaian Kualitas Dalam Perjanjian Jual Beli Produk Inti Sawit (Kernel) Antara Cv. Bintang Efendi Brother Medan Dengan PT. Agro Jaya Perdana Medan

0 0 2