Digitalisasi Citra LANDASAN TEORI

6 Ada dua macam proses digitalisasi yang pertama digitalisasi koordinat x,y yaitu merepresentasikan citra menjadi sejumlah titik-titik yang terbatas, proses ini disebut sampling, dan yang kedua digitalisasi skala keabuan yaitu mengisi titik-titik tersebut dengan derajat keabuan yang sesuai dengan citra yang digitalisasi, proses ini disebut kuantisasi.

2.3. Resolusi

Masing-masing elemen dari matriks yang tidak lain adalah elemen dari citra digital yang merupakan bagian terkecil dari suatu citra disebut dengan picture element atau pixel. Jadi jika sebuah citra mempunyai ukuran 125 x 96 pixel artinya citra tersebut mempunyai 125 baris dan 96 kolom dalam sebuah matriks. Sedangkan banyaknya pixel yang digunakan untuk membentuk suatu citra digital disebut resolusi. Semakin tinggi resolusi maka citra yang terbentuk akan semakin baik. Gambar 2.2 Koordinat pixel dengan c merepresentasikan baris dan r merepresentasikan kolom 7

2.4. Tipe Citra

Secara default, citra disimpan dalam bentuk data array bertipe double yang membutuhkan memori penyimpanan sebesar 64-bit, namun tidak semua data dalam tipe tersebut cocok untuk pemrosesan citra karena besarnya kebutuhan memori [1]. Oleh karena itu disediakan pula penyimpanan data dalam tipe unit 8 dan unit 16. Data pada array ini hanya memerlukan seperdelapan dan seperempat memori dari tipe double. Hal ini sangat baik untuk penyimpanan sebuah citra. Tipe-tipe citra antara lain: 1. Citra Berwarna Citra berwarna yang biasanya merupakan citra RGB disimpan dalam matriks berukuran × yang masing-masing mendefinisikan warna merah, warna hijau dan biru untuk setiap pixel-nya. Gambar 2.3 berikut merupakan komponen RGB dan komposisi warnanya. Gambar 2.3 Komponen RGB dan komposisinya Citra berwarna umumnya lebih banyak dan disukai daripada citra grayscale karena citra tersebut menampilkan warna objek seperti warna aslinya. Warna yang diterima oleh mata dari sebuah objek ditentukan oleh warna sinar