Aplikasi Pada Citra PEMBAHASAN DAN APLIKASI

26 dalam pengolahan citra. Dalam mengolah citra, proses kuantisasi pada Scilab yaitu dengan cara Scilab membaca pixel-pixel saja sesuai perintah dengan menggunakan penggolongan data seperti Tabel 4.1 dan melakukan digitalisasi sesuai intensitas warna RGB pada citra.[10] Tabel 4.1 Penggolongan data citra dalam Scilab Klasifikasi Data Deskripsi Double Presisi double, bilangan floating point dengan hampiran 308 10  hingga 308 10 Int8 Bilangan bulat 8 bit denganjarak -128 hingga 127 Int16 Bilangan bulat 16 bit dengan jarak -32768 hingga 32767 Int32 Bilangan bulat 32 bit dengan jarak -2147483648 hingga 2147483647 Single Presisi double, bilangan floating point dengan hampiran 38 10  hingga 38 10 Char Karakter 2 bytes per element Logical Nilai 0 dan 1 satubytes per element Dalam pengolahan watermark menggunakan SVD ini, penulis menggunakan tipe data atau klasifikasi data double. Karena citra yang digunakan berformat citra berwarna, maka seperti yang telah dijelaskan di landasan teori terdapat tiga fungsi generator yaitu warna RGB. 27 Gambar 4.2 Sampel citra yang akan di-watermark Gambar 4.3 Representasi numerik matriks red R. 28 Gambar 4.4 Representasi numerik matriks green G. Gambar 4.5 Representasi numerik matriks blue B. 29

4.2. Pembuatan Kunci

Watermark 1. Tahap I Penulis menggunakan kunci W berupa matriks yang setiap elemennya berupa angka 0 dan 1. Matriks yang berupa angka 0 dan 1 ini ukuran dan ordonya disamakan dengan matriks citra yang akan diberi watermark. Agar nilainya sama maka panggil citra, ubah matriks citra tersebut menjadi 0 dan 1. Setelah berhasil, selanjutnya dapat melanjutkan ketahap ke dua untuk mencari nilai SVD citra yang akan diberi watermark.

2. Tahap II

Setelah mendapatkan matriks berupa nilai acak yang bernilai 0 dan 1, selanjutnya lakukan iterasi untuk mendapatkan pola SVD hasil watermark tersebut. A= T USV . Penyisipan pola watermark tersebut menggunakan PNPG 2D lampiran 4. Gambar 4.6 adalah hasil pembuatan kunci menggunakan PNPG 2D. Gambar 4.6 Kunci watermark. 30

4.3. Penempelan Watermark Pada Citra

4.3.1. Proses Penempelan Watermark

Untuk proses perhitungan dan penempelan watermark, penulis menggunakan tiga elemen matriks hasil dari representasi citra sampel, yaitu matriks red R, matriks green G, dan matriks blue B. Kemudian untuk membuat citra ber-watermark , terlebih dahulu penulis mendekomposisi citra menjadi matriks U, S, dan V dengan tujuan mendapatkan nilai singular dari citra. Selanjutnya menyisipkan kunci yaitu pola pseudorandom PNPG 2D W di kalikan bilangan kecil k selanjutnya ditambahkan ke host image . = + ∗ Di bawah ini hasil SVD dengan menggunakan matriks R, G, dan B. Gambar 4.7 Nilai singular S dari matriks red R.