Control Valve Linear Characteristic Equal percentage characteristic Quick opening characteristic Transduser dan sensor

pada nilai arus listrik yang keluar dari bagian pengirim. Dengan demikian akan dihasilkan kedudukan dimana perubahan jarak antara kedua ferrite akan sebanding dengan perubahan variabel proses yang dirasakan oleh detektor.

2.4. Control Valve

Control valve adalah jenis final control element yang paling umum dipakai untuk sistem pengendalian proses. Control Valve berfungsi untuk mengatur aliran fluida sehingga dapat ditentukan sesuai dengan yang dikehendaki oleh kontroller. Sebagian besar katup kendali yang digunakan pada proses industri mempunyai karakteristik:

a. Linear Characteristic

Katup akan memberikan harga pertambahan flow rate yang hampir mendekati pada setiap pertambahan travel berbanding lurus.

b. Equal percentage characteristic

Persentase dari bukaan katup valve travel akan memberikan jumlah aliran flow rate yang sama persentasenya.

c. Quick opening characteristic

Memberikan perubahan maksimum pada aliran dengan bukaan katup yang kecil dan tetap menjaga hubungan yang linear pada semua posisi pergerakan fluida. Setiap tambahan bukaan katup memberikan perubahan yang tajam pada flow rate dan bila katup mendekati posisi bukaan penuh perubahan flow mendekati nol. Universitas Sumatera Utara Sebuah control valve terdiri atas dua bagian, yaitu actuator dan valve, seperti yang terlihat pada gambar 2.5 berikut ini: Gambar 2.5. Konstruksi Control Valve Bagian actuator adalah bagian yang begerak untuk mengerjakan buka tutup valve. Jenis yang banyak digunakan adalah pneumatic operated diaphragm, electric actuator, hidrolic actuator, dan manualhand operated actuator. Spring and diaphragm pneumatic actuator yang banyak digunakan oleh karena kemampuan dan bentuknya yang sederhana. Bagian valve adalah komponen mekanis yang menentukan besarnya flow yang masuk ke proses. Dalam kesatuannya sebagai unit control valve, actuator dan valve harus melakukan tugas koreksi berdasarkan sinyal manipulated variable yang keluar dari kontroller. Universitas Sumatera Utara

2.5. Transduser dan sensor

 Transduser Transduser adalah alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Transduser dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu transduser input dan transduser output. Transduser input mengubah energi non listrik, misalnya suara atau sinar menjadi tenaga listrik. Transduser output listrik bekerja pada urutan yang sebaliknya. Transduser tersebut mengubah energi listrik pada bentuk energi non listrik.  Sensor Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung, lidah untuk menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri.

2.6. Sistem Kerja Instrumentasi