Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi empat wilayah kerja yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 62 PMK. 01 2009 tentang nama, lokasi dan wilayah kerja kantor wilayah Direktorat
Jenderal Pajak yaitu : 1.
Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan 2.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 3.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 4.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 5.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 6.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 7.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama MedanPetisah 8.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai 9.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup Organisasi Kantor Inspeksi Pajak yang
diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesian NO . 758 KMK.011993 tertanggal 3
Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga kantor pelayanan pajak yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi empat wilyah kerja, yaitu :
1. Kantor pelayanan Pejak Medan Timur
2. Kantor pelayanan Pejak Medan Barat
3. Kantor pelayanan Pejak Medan Utara
4. Kantor pelayanan Pejak Medan Binjai
Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443KMK.012010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak yang mana Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadaya Medan menjadi enam wilayah kerja.
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, dengan ruang lingkup wilayah a.
Kecamatan Medan Timur b.
Kecamatan Medan Perjuangan c.
Kecamatan Medan Tembung 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, dengan ruang lingkup menjadi wilayah :
a. Kecamatan MedanBarat
b. Kecamatan Medan Sunggal
c. Kecamatan Medan Petisah
d. Kecamatan Medan Helvetia
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
a. Kecamatan Medan Kota
b. Kecamatan Medan Denai
c. Kecamatan Medan Johor
d. Kecamatan Medan Amplas
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
a. Kecamatan Medan Polonia
b. Kecamatan Medan Maimun
c. Kecamatan Medan Baru
d. Kecamatan Medan Tuntungan
e. Kecamatan Medan Selayang
5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
a. Kecamatan Medan Belawan
b. Kecamatan Medan Marelan
c. Kecamatan MedanLabuhan
d. Kecamatan Medan Deli
6.Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai a.
Kota Binjai b.
Kabupaten Langkat
B. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur 1. Visi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur
“Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat dengan
intergritas dan profesionalisme“
2. Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur
“Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiyaan anggaran
pendapatan dan belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien
C. Logo dan Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Gambar 2.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Keterangan Umum Motto
: Negara Dana Rakca Bentuk
: Segi lima Tata
: Biru kehitam-hitaman, emas, putih dan hijau Lukisan : Padi sepanjang 17 butir, kapas sepanjang 8 butir terdiri dari 4 buah
berlengkung 4 : 4 berlengkung 5, sayap, gada, seluruh unsur-unsur tersebut
tergambar dalam ruang segi lima susunannya yaitu: dasar segi lima bewarna biru kehitam-hitaman, padi kuning emas, kapas putih dengan kelopak hijau, sayap
kuning emas, gada kuning emas, bokor kuning emas, pita putih, motto biru kehitam-hitaman
Makna : Padi dan Kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara
Republik Indonesia, sayap melembangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan negara, ruang segi lima melambangkan
dasar Negara Pancasila
2. Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dalam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian
Keuangan.
D. Struktur Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seseorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam
wewenangnya berdasarkan teknis yang di tetapkan Direktur Jenderal Pajak. Secara umum tugas Pelayanan Pajak Pratama meliputi:
1. Pengumpulan, pencarian dan pengelolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak
2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan
3. administrasi dokumen,berkas perpajakan, penerimaan pengolahan surat
pemberitahuan, serta penerimaan surat lainya 4.
Penyuluhan pajak
5. Pelaksanaan regristrasi wajib pajak
6. pelaksanaan eksetinsifikasi
7. Penataan usaha piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak
8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak
10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
11. Pelaksanaan intensifikasi
12. Pembetulan ketetapan pajak
13. Pelaksanaan administrasi kantor
Struktur Organisasi adalah mekanisme formal dengan mana organisasi di kelola yang menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab
dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur adalah struktur organisasi linear dan staf yang berada dibawah koordinasi seseorang Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak
Sumatera Utara, dimana seluruh pegawainya adalah pegawai negeri sipil dibawah Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
Kantor pelayanan pajak dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan yang tergolong
dalam skala besar, yang biasanya di Ibukota Provinsi sedangkan Kantor Pelayanan Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang melebihi dari
wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tipe A, biasanya berada di Kotamadya dan Kabupaten, jadi berdasarkan wilayah diatas maka Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur dapat digolongkan Kantor Pelayanan Pajak tipe A karena wilayahnya berkedudukan di Ibukota Provinsi Sumatera Utara
.
Namun berdasarakan SKMenkeu RI NO. 162KMK.O11997 tentang peningkatan kantor pelayanan Pajak tipe B menjadi tipe A, sehingga adanya surat
keputusan itu Kantor Pelayanan Pajak tipe B tidak ada lagi di Kantor wilayah I Direktoreat Jenderal Sumatera bagian Utara Sumbagut.
Berdasarkan SKMenkeu RI NO.94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Kementerian Keuangan maka tipe A terdiri dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, membawa 1 Sub Bagian, 8 Seksi. Kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional yang berada diluar
struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak yakni terdiri dari: 1.
Sub Bagian Tata Usaha TU 2.
Seksi Tata Usaha Perpajakan TUP 3.
Seksi pengolahan Data dan Informasi PDI 4.
Seksi Pajak Penghasilan orang pribadi 5.
Seksi Pajak Penghasilan Badan 6.
Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan 7.
Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 8.
Seksi Penagihan 9.
Seksi Penerimaan dan Keberatan 10.
Kator Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Pengamatan
Pada akhir 2006 struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Direktorat Jenderal Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan sistem administrasi
modern. Pada tahun 2008, seluruh KPP Pratama diluar Jawa dan Bali akan dimodernisasi. Dengan hal tersebut maka Kantor Pajak Pratama Medan Timur
terbagi menjadi beberapa seksi yaitu : 1.
Subbagian Umum 2.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3.
Seksi Pelayanan 4.
Seksi Penagihan 5.
Seksi Pemeriksaan 6.
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV dan 11.
Kelompok Jabatan Fungsional Namun setelah adanya modernisasi perpajakan, Kementerian Keuangan
Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 167PMK.012012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009 tentang
organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yaitu Seksi Pemeriksaan diubah menjadi Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal.
D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2015
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Sub Bagian Umum
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Penagihan Seksi Pelayanan
Seksi Pemeriksaan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Kelompok Jabatan Fungsional
E. Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Adapun Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut:
1. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha
Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan urusan penyajian data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi
perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak. 3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristasi Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.
4. Seksi Penagihan Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausaha piutang
pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajakl, serta penimpanan dokumen-dokumen penagihan.
5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penertiban dan penyaluran Surat Perintah Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Ektensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan
potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhirkan basis data nilai objek pajak dalam menunjang Ekstensifikasi.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II,
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing- masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak, bimbinganhimbauan kepada Wajib Pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja wajib pajak dan
konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak dalam rangka melakukan instensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak.
8. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Jabatan Fungsional
masing-masing berdasarkan peraturan perundangan-undangan. Setiap Kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Adapun jumlah Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan perundangan-
undangan .
F. Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Adapun Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut:
1. Sub. Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a.
Penerimaan dokumen di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur b.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk c.
Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serapah terima jabatan serta pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil PNS
d. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada
rekanya. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Adapun prosedur standar kerja seksi pengolahan data dan informasi adalah: a.
Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak perkembangan ekonomi dan keuangan
b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI
c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor Pelayanan
Pajak lain d.
Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data 3. Seksi pelayanan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pelayanan adalah : a.
Penatausahaan surat, dokumen dan wajib pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu TPT
b. Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
c. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
d. Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi
4. Seksi Penagihan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Penagihan adalah : a.
Pemprosesan dan Penatausahaan dokumen masuk ke Seksi Penagihan b.
Penatausahaan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak beserta bukti pembayaran
c. Penyelesaian usulam pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
d. Pembuatan usulan pencegahan dan penyendaraan terhadap Wajib Pajak
5. Seksi Pemeriksaan Adapun prosedur standar kerja Seksi Pemeriksaan adalah :
a. Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar
b. Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Penjualan Barang Mewah c.
Pengamatan Kantor Pelayanan Pajak, pengamatan kantor dan pemeriksaan d.
Lapangan dan penyelesaian usulan pemeriksaan 6. Seksi Ekstensifikasi
Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi sebagai berikut : a.
Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan b.
Penertiban Surat Himbauan untuk ber NPWP c.
Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi sebagai berikut: a.
Penyelesaian permohonan usaha atau pemekaran usaha b.
Penertiban Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga SPMIB
c. Penyelesaian Permohonan Pembentukan Ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak
Pertumbuhan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewah d.
Pembuatan Surat Pemberitahuan Perubahan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
8. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat funsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional
senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Prtama Medan Timur .
G. Kinerja Terkini Direktorat Jenderal Pajak
Data penerimaan pajak dalam negeri Indonesia berisi data penerimaan pajak dalam negeri yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN Tahun Anggaran 2012-2015 :
Tabel 1.1. Penerimaan Pajak dalam Negeri Indonesia Tahun 2012-2015
Uraian 2012
2013 2014
2015 Bagian laba
BUMN 26,049.50
53,796.00 26,590.00
27,590.00 Pajak dalam
Negri 601,251.80
720,764.50 816,422.30
976,898.80 Pajak
perdagangan 18,670.40
22,561.40 23,118.10
42,433.60 Internasional
Pendapatan BLU
8,369.50 9,486.00
14,895.00 17,861.10
Penerimaan SDA
138,959.20 164,726.70
158,173.70 172,870.80
PNBP lainya 53,796.00
43,462.00 43,429.00
54,398.30
Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran Pajak Dalam Negeri 2015.
Berdasarkan tabel 2.1. diatas dapat dilihat penerimaan pemerintah atas laba BUMN meningkat rata-rata 3 per tahun sepanjang 2012-2015 dengan penerimaan
tertinggi pada 2013 sebesar Rp29,5 miliar. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan 3 sedangkan pada tahun 2014 penerimaan pajak laba BUMN mengalami penurunan
3. Hal tersebut pada tahun 2014 jumlah realisasi deviden pada Pertamina turun yang berawal dari 7,103 miliar menjadi 5,623 miliar. Pada tahun 2015 jumlah
penerimaan pajak laba BUMN kembali naik 1. Dalam kurun waktu 2012-2015, penerimaan pajak berkontribusi rata-rata
meningkat terhadap total pendapatan negara dan hibah. Perpajakan ini terdiri dari pajak dalam negeri PPh, PPn, cukai, PBB, BPHTB. Pada tahun 2012 dari target
anggran hanya mencapai 19, pada tahun 2013 penerimaan pajak menjadi meningkat 23, pada tahun 2014 terjadi peningkatan kembali sebesar 26 sedangkan pada
tahun 2015 peningkatan penerimaan pajak dalam negeri sebesar 32 ini terbukti semakin adanya kesadaran pendistribusian pada sektor pajak dalam negeri sebagai
meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan Pajak Pendapatan PajakInternasional mengalami peningkatan cepat hal ini
berpengaruh besar sektor industri dikancah global. Pada tahun 2012 pendapatan pajak dari Pajak Internasional sebanyak 18,670.40 Miliar, pada tahun 2013 terjadi
peningkatan 5 sebesar 22,561.40 Miliar sedangkan pada tahun 2014 tidak begitu banyak peningkatan yaitu sebesar 1 dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan
pendapat luat negeri 15 ini terjadi karena pajak bea masuk dan bea keluar terjadi meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada pengolahan sektor industri
Ekspor dan Impor luar negeri sama kuat dalam pecapaian yang baik. BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi
dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat. Terbukti BLU mampu menjadi penerimaan pajak negara yang konsisten terjadi peningkatan dimulai pada
tahun 2009 sebesar 8,36.50 Miliar kini kembali terjadi peningkatan pada tahun 2013 sebesar 164,726.70 Miliar sedangkan pada tahun 2014 pendapatan BLU mampu
meningkat sebesar 14,895.00 dan pada tahun terjadi peningkatan sebesar 6 yaitu mencapai 172,870.80 Miliar
Penerimaan sumber daya alam SDA meliputi, penerimaan dari minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan. Besaran penerimaan
PNBP secara historis didominasi oleh PNBP sumber daya alam SDA, khususnya minyak dan gas alam. PNBP yang bersumber dari berbagai departemen dan
kementerian meskipun punya kecenderungan meningkat, namun memiliki besaran penerimaan yang relatif kecil. Tetapi hal tersebut belum menjadi penerimaan pajak
yang konsisten. Hasil yang ada pada tahun 2012 mencatatpenerimaan SDA memncapai 138,959.20 Miliar sedangkan pada tahun 2013 terjadi penaikan pada
penerimaan pajak SDA sebesar 164,726.70. Namun, pada tahun 2014 terjadi penurunan sekitar 2 dengan memperoleh 158,173.70 Miliar dan pada tahun 2015
terjadi penaikan grafik penerimaan pajak SDA ke angka 172,870.80 Miliar. PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak lainnya meliputi pendapatan dari
penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, pelunasan piutang, pendapatan lainnya dari kegiatan usaha migas, dan pendapatan lain-lain. Dalam
penerimaan yang meliputi PNBP lainnya menjadi sorot pemerintah yang utama dikarenakan hasil penerimaan pajak dari sektor tersebut masih belum mencapai
target. Tahun 2012 penerimaan PNBP lainnya mencapai 53,796.00 Miliar sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan sehingga mencapai 43,462.00 pada tahun 2014
kembali terjadi penurunan menjadi 43,429.00 dan tahun 2015 terjadi peningkatan penerimaan pajak dari sektor PNBP lainnya meningkat sebesar 54,398.00 Miliar.
27
BAB III PEMBAHASAN
A. Pelayanan
Menurut Boediono 2014, pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal agar tercipta kepuasan dan keberhasilan. Hakikat pelayanan umum yang berkualitas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah di bidang pelayanan umum. 2.
Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan
berhasil guna efektif dan efisien. 3.
Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang
dapat dipertangungjawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Secara sederhana definisi kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Dengan demikian, yang dikatakan kualitas di sini
adalah kondisi dinamis yang bisa menghasilkan : a. Produk yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
b. Jasa yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
c. Suatu proses yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan d. Lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan .
Untuk menciptakan kualitas, pelayanan harus diproses secara terus-menerus dan prosesnya mengikuti jarum jam, yaitu dimulai dari apa yang dilakukan,
menjelaskan bagaimana mengerjakannya, memperlihatkan bagaimana cara mengerjakan, diakhiri dengan menyediakan pembimbingan, dan mengoreksi,
sementara mereka mengerjakan. Rangkaian kegiatan terpadu yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan umum yang sederhana
Pelayanan umum berkualitas apabila pelaksanaannya tidak menyulitkan, prosedurnya tidak banyak seluk-beluknya, persyaratan mudah dipenuhi pelanggan.
Tidak bertele-tele, tidak mencari kesempatan dalam kesempitan.
b. Pelayanan umum yang terbuka
Aparatur yang bertugas melayani pelanggan harus memberikan penjelasan sejujur-jujurnya, apa adanya dalam peraturan atau norma, jangan menakut-nakuti,
jangan merasa berjasa dalam memberikan pelayanan agar tidak timbul keinginan mengharapkan imbalan dari pelanggan. Standar pelayanan harus diumumkan,
ditempel pada pintu utama kantor.
c. Pelayanan umum yang lancar
Untuk menjadi lancar diperlukan sarana yang menunjang kecepatan dalam menghasilkan output