Metode Fluks Energi Analisa Angkutan Sedimen

Sedangkan nilai konsentrasi rata-rata untuk daerah surfzone �̅ � diambil dari penelitian Nurhafny, 2011 tentang analisa sedimen melayang suspended load di pantai berlumpur yaitu dengan nilai C rata-rata adalah 0,63 grl atau 0,63 kgm 3 , dan nilai A yang digunakan untuk menghitung nilai kedalaman diambil dari penelitian Iqbal, 2010 tentang studi profil karakter pantai cermin yaitu A = 0,6084. Untuk nilai konsentrasi rata-rata daerah offshore dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.23. Hasil yang didapat untuk konsentrasi rata-rata pada daerah offshoreakan digunakan untuk mengetahui jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai di daerah offshore yang dihitung dengan Metode Integral.

4.5 Analisa Angkutan Sedimen

Angkutan sedimen akan dianalisa dengan menggunakan tiga metode yaitu dengan menggunakan metode Fluks Energi, metode Dimensional Analysis dan dengan menggunakan metode Integral untuk daerah pecahnya gelombang hingga offshore.

4.5.1 Metode Fluks Energi

Dengan nilai � � = � = �� ∗ ℎ � = √9,81 ∗ 1,102 = 3,29 , � = 1 8 � � � 2 = 1 8 1,03 ∗ 9,81 0,904 2 = 1,032 , � yang digunakan dalam menghitung nilai E adalah � ��� , komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai dapat dihitung dengan Persamaan 2.17: � �� = � ∗ � �� = �� � � � sin � � cos � � = 0,771,032 ∗ 3,29 sin 25 cos 25 = 1,001 dimanaP Is adalah komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai saat pecah,Hadalah tinggi gelombang pecah m, C g adalah cepat rambat gelombang pecah mdt = ��. � � , � � adalah sudut datang gelombang pecah 25 , ρ adalah massa jenis air laut ρ = 1030 kgm 3 = 1,03 tonm 3 , g adalah percepatan grafitasi g = 9,81 mdt. dengan menggunakan Persamaan 2.16: � �� = � �� I ′ Dimana I ′ = ρ s − ρ ∗ g 1 + e I ′ = 2,65 − 1,03 ∗ 9,81 1 + 0,5 I ′ = 10,5948 maka, � �� = 1,001 10,5948 � �� = �, ���m 3 dtk dimanaQ ls adalah angkutan sedimen sepanjang pantai m 3 detik, ρadalah massa jenis sedimen ρ = 2650 kgm 3 = 2,65 tonm 3 , � ′ adalah parameter tak berdimensi, K adalah konstanta 0,77, e adalah angka pori 0,5. Nilai � �� pada perhitungan diatas menggunakan � ��� , jika menggunakan nilai dari � � , maka � �� dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini: � = 1 8 ��� 2 = 1 8 ∗ 1,03 ∗ 9,81 ∗ 1,278 2 = 2,063 � �� = � ∗ � �� = �� � � � sin � � cos � � = 0,392,063 ∗ 3,29 sin 25 cos 25 = 1,016 � �� = � �� I ′ � �� = 1,016 10,5948 � �� = �, ���m 3 dtk Sebagai perbandingan nilai � �� , maka perhitungan juga menggunakan Persamaan Schoonees dan Theron 1993,1994. Untuk � ��� = 0,904 , nilai K = 0.82 � = 1 8 ��� 2 = 1 8 ∗ 1,03 ∗ 9,81 ∗ 0,904 2 = 1,032 � �� = � ∗ � �� = �� � � � sin � � cos � � = 0,821,032 ∗ 3,29 sin 25 cos 25 = 1,066 � �� = � �� I ′ � �� = 1,066 10,5948 � �� = �, ���m 3 dtk Untuk � � = 1,278 , nilai K = 0.41 � = 1 8 ��� 2 = 1 8 ∗ 1,03 ∗ 9,81 ∗ 1,278 2 = 2,063 � �� = � ∗ � �� = �� � � � sin � � cos � � = 0,412,063 ∗ 3,29 sin 25 cos 25 = 1,066 � �� = � �� I ′ � �� = 1,066 10,5948 � �� = �, ���m 3 dtk. Jadi, besarnya nilai rata-rata angkutan sedimen di daerah surfzone dengan metode Fluks Energi adalah 0,09725 m 3 dtk. 4.5.2 Metode Dimensional Analysis Untuk Persamaan Kamphuis, nilai � �� ditentukan dengan Persamaan 2.20 dan Persamaan 2.21 sebagai berikut: � �� = 6.3433 � ���� ℎ��� � 3 ��ℎ�� � � ���� ℎ��� = 1 1 − �� � � � � � 1.25 � �� 2 tan � 0.75 � 1 � 50 � 0.25 sin 2 � � 0.6 � = � ∗ � 4.4 = �� 2 � ∗ � = 9,81 ∗4,7 2 2 � = 34,507 � � ���� ℎ��� = 1 1 − �� � � � � � 1.25 � �� 2 tan � 0.75 � 1 � 50 � 0.25 sin 2 � � 0.6 = 1 1 − 0,52,65 1,03 4,7 34,507 1.25 1,278 2 tan 30 0.75 � 1 0,00150 � 0.25 sin 50 0.6 � ���� ℎ��� = 0,755 ∗ 0,219 ∗ 83,634 ∗ 1,633 ∗ 0.662 ∗ 5,081 ∗ 0.852 = 64,715 � �� = 6,3433 � ���� ℎ��� = 6,3433 ∗ 64,715 = 410,507 � 3 ��ℎ�� � Sebagai bahan perbandingan lainnya maka ditinjau angkutan sedimen dengan sudut datang gelombang yang berbeda, yaitu 15 � , 20 � , 30 � , 35 � , 40 � , 45 � . Dengan parameter yang lainnya dianggap sama. Perhitungan detail dapat dilihat dalam lampiran. Hasil perhitungan angkutan sedimen dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.12 Angkutan Sedimen dengan Nilai Sudut Datang Gelombang Berbeda-beda Sudut datang gelombang � � Sin �� � � Angkutan Sedimen, Qls � � ����� � 15 � 0,500 224,946 20 � 0,643 314,843 30 � 0,866 510,566 35 � 0,940 614,685 40 � 0,985 721,271 45 � 1,000 830,439 Sumber:Hasil Perhitungan Dari Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa apabila sudut datang gelombang semakin besar terhadap garis pantai normal, maka jumlah angkutan sedimen yang terjadi pada lokasi tersebut akan semakin besar terhadap waktunya. Dan proses terjadinya perubahan garis pantai akan semakin cepat terjadi. Sudut datang gelombang biasanya dapat berubah-ubah karena faktor perubahan arah angin.Untuk penyebab banyaknya jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai yang dipengaruhi oleh arah angin yang berbeda-beda tidak ditinjau lebih jauh.

4.5.3 Metode Integral