Keterbatasan sistem pengendalian manajemen

c. Pemantauan hasil Pemantauan hasil dari pelaksanaan atau pekerjaan pegawai dilakukan oleh pihak yang mengepalai bagian kepegawaian yaitu Kasubag Kepegawaian. d. Penilaian Dalam hal penilaian, yang berwewenang untuk menilai adalah Pembantu Dekan II. Pembantu Dekan II akan menilai hasil pekerjaan pegawai, apakah baik atau buruk. e. Koreksi Setelah dilakukan penilaian, maka tindakan selanjutnya adalah mengoreksi kesalahan ataupun penyimpangan yang terjadi. Selanjutnya adalah kembali kepada pelaksanaan. Pelaksanaan yang dimaksud disini adalah pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang telah dikoreksi.

3. Keterbatasan sistem pengendalian manajemen

Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian sistem di atas, tidak semua tindakan manejemen itu sistematis. Sebaik-baiknya manajemen itu dirancang tetapi yang namanya kesalahan atau keterbatasan selalu ada. Dan itu terletak pada manusianya. Berikut beberapa keterbatasan sistem pengendalian manajemen yang terdapat pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara : a. Kegagalan menerjamahkan perintah. Seringkali kesalahan komunikasi menjadi pemicu gagalnya organisasi mencapai tujuannya. Terkadang pegawai sering salah dalam Universitas Sumatera Utara menerjemahkan perintah apa yang di berikan oleh atasannya. Hal ini disebabkan karena pegawai yang mungkin memang tidak mengerti dengan perintah yang diberikan dan tidak mau bertanya sehingga kesalahan terjadi. Atau mungkin juga kesalahan berasal dari pimpinan yang tidak jelas dalam memberikan perintah. b. Pengabaian manajemen. Sebaik-baiknya sistem pengendalian manajemen dirancang apabila pegawai tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsinya maka pengendalian manajemen tidaklah berjalan dengan efektif. Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam organsisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya jika pegawai atau bahkan seorang pimpinan mengabaikan pengendalian. c. Egoisme Sifat egois sudah menjadi sifat dasar manusia. Dan karena sifat ini, sering menyebabkan ketidaknyamanan dalam menjalankan organisasi. Dalam suatu organisasi atau jika kita bekerja dalam ruang lingkup yang banyak orang di sekitar kita maka sifat egois atau sifat mau menang sendiri harus diredakan, kita harus bisa melakukan kerjasama tim yang baik agar tujuan organisasi dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara 4. Motivasi dan kinerja Pegawai Motivasi dan kinerja pegawai merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Menurut Mink 1996:76 individu yang memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya : a. Berorientasi pada prestasi b. Memiliki percaya diri c. Berpengendalian diri d. Kompetensi Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi a. Faktor kemampuan psikologis Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita atau latara belakang pendidikan. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap pegawai dalam mengahadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai agar terarah untuk mencapai tujuan kerja.

5. Dasar Motivasi dan Kinerja Pegawai