25
BAB III PERANAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM
MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Sistem Pengendalian Manajemen 1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Suadi 2001:1 Pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber
manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan
manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah di tentukan dalam proses perencanaan strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran metode akuntansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta
mengevaluasi kinerja perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha untuk mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh
semua submit organisasi agar mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya.
Dasar dari sebuah pengawasan atau pengendalian adalah proses perencanaan. Hasil dari sebuah perencanan adalah misi, objektif, atau anggaran
operasional yang secara keseluruhan akan disertai oleh sistem pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik harusnya dapat membantu dalam proses pembuatan keputusan dan memotivasi setiap individu dalam sebuah
organisasi agar melakukan keseluruhan konsep yang telah ditentukan. Sistem pengendalian manajemen meramalkan besarnya penjualan dan biaya untuk tiap
level aktifitas, anggaran, evaluasi kinerja dan motivasi pegawai. Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan-keputusan
mengenai tujuan organisasi yang dipandang tidak cocok, penentuan garis besar strategi organisasi, serta keputusan pengkombinasian dan penggunaan sumber-
sumber yang dimiliki perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan proses pengendalian adalah proses dimana manusia membuat rencan-
rencana dan keputusan-keputusan. Langkah-langkah penting pada proses pengendalian dapat di golongkan ke dalam delapan elemen yaitu:
1. Mengidentifikasi tujuan strategi
2. Penyusunan Program
3. Penyusunan Anggaran
4. Kegiatan dan Pengumpuan realisasi prestasi
5. Pengukuran Prestasi
6. Analisis dan Pelaporan
7. Tindakan Koreksi
8. Tindakan Lanjutan
Beberapa defenisi sistem pengendalian manajemen : Sukarno menyatakan bahwa : “sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem
terintegrasi antara proses, strategi, pemograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan
Universitas Sumatera Utara
organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal”. Sedangkan Anthony dan Govindarajan 2005;7 dalam bukunya
Management Control System mengungkapkan :”pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajer memeperngaruhi anggota yang lain dalam organisasi
untuk melaksanakanmenyelenggarakan strategi organisasi”. Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri yang penting
yaitu : a.
Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organsisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber
daya yang di gunakan baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi sehingga proses pencapaian tujuan
organisasi dapat berjalan dengan lancar. b.
Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan
yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu. c.
Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer
mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
Dari beberapa ciri sistem pengendalian tersebut diketahui bahwa tugas
terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen adalah berusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dibantu dengan
pertimbangan – pertimbangan psikologis yang dominan.
Universitas Sumatera Utara
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama pimpinan harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk
mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan cara untuk mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi
sejumlah kebijakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat,
maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
2. Jenis-jenis Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 lima jenis :
a. Pengendalian pencegahan preventive controls
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk
mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel
melaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi : kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu
pengawas dan pengendalian ganda. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya daripada
pengendalian pendeteksian dan korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang
mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya.
b. Pengendalian deteksi detective controls Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk
mendeteksi suatu kesalahan. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan
dengan alasan : Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas
pengendalian pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan
melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
c. Pengendalian koreksi corrective controls Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah
atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka
wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
d. Pengendalian pengarahan directive contols
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada
saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan
oleh manajer terhadap aktivitas pegawai. e. Pengendalian kompensatif compensative contols
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.
Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan
contoh pengendalian kompensatif.
B. Proses Pengendalian Manajemen