Tujuan Akuisisi Sasaran Akuisisi

24 kompetensi inti. Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi silang. 4. Motif Non-ekonomi Aktivitas akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat non ekonomi, seperti prestise dan ambisi. Motof non- ekonomi bisa berasal dari manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan.

2.1.3. Tujuan Akuisisi

Tujuan umum perusahaan melakukan akuisisi antara lain untuk meningkatkan pasar dan nilai tambah melalui upaya penciptaan efisiensi yang lebih baik, meningkatkan sinergi operasional, sinergi keuangan. Selain itu masih terdapat bermacam-macam tujuan yang dapat dicapai dalam penggabungan usaha antara lain: 1. penghematan biaya 2. kekuatan monopoli 3. menghindari kebangkrutan 4. diversifikasi 5. memperbesar perolehan pinjaman bank 6. meningkatkan efisiensi manajemen

2.1.4. Sasaran Akuisisi

Pardede 2011:603 menyatakan pada dasarnya penggabungan dan pengambilalihan perusahaan lain dilakukan dengan satu alasan utama yaitu untuk mendapatkan synergi. Penggabungan perusahaan akan menghasilkan sinergy hanya apabila perusahaan-perusahaan yang bergabung masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan pada bidang yang tidak sama. Sebagai contoh, apabila sebuah perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam bidang keuangan bergabung dengan perusahaan lain yang mempunyai keunggulan dalam bidang Universitas Sumatera Utara 25 pemasaran maka gabungan perusahaan tersebut mempunyai peluang yang besar untuk mempunyai keunggulan dalam bidang keuangan maupun dalam bidang pemasaran. Akan tetapi apabila perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam bidang keuangan bergabung dengan perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam bidang keuangan juga maka penggabungan ini tidak akan meghasilkan synergi, yang berarti tidak membuat perusahaan gabungan mempunyai keunggulan yang lebih besar dari jumlah keunggulan masing-masing perusahaan sebelum penggabungan. Alasan-alasan berbagai perusahaan untuk melakukan penggabungan atau pengambilalihan dapat dirinci sebagai berikut: 1. Memperbesar ukuran perusahaan salah satu ukuran kebesaran perusahaan adalah jumlah harta yang dimilikinya atau jumlah sumberdaya yang didayagunakannya. Sebuah perusahaan disebut bertambah besar apabila jumlah hartayang dimilikinya atau jumlah sumberdaya yang didayagunakannya semakin besar. 2. Meningkatkan kedudukan persaingan Salah satu cara meningkatkan kedudukan perusahaan dalam persaingan adalah mengurangi jumlah pesaingnya di pasar. Pesaing dapat dibuat menjadi bukan pesaing dengan cara bergabung dengannya atau dengan cara mengambilalihnya. Dengan penggabungan atau pengambilalihan, siasat yang sebelumnya diberlakukan oleh perusahaan saingan akan menjadi siasat bersama atau akan menjadi siasat tambahan bagi perusahaan yang mengambilalih. Kemudian siasat yang sebelumnya digunakan oleh perusahaan saingan untuk memerangi perusahaan, dengan sendirinya dapat dihapuskan. 3. Menambah jenis barang yang dibuat Salah satu masalah yang mungkin timbul pada perusahaan yang membuat hanya satu jenis barang adalah kemungkinan ketergantungan perusahaan terhadap satu-satunya barang Universitas Sumatera Utara 26 tersebut. Apabila ketergantungan ini terjadi maka penerimaan perusahaan akan ditentukan oleh kejayaan barang itu di pasar. Apabila barag itu mengalami masalah dalam pemasarannya maka perusahaan akan terganggu. Untuk mengatasi hal ini perusahaan sebaiknya membuat juga barang lain yang berbeda sebagai tambahan kepada barang yang lama. Namun demikian, pembuatan barang baru terutama apabila barang tersebut benar-benar berbeda dengan barang yang ada saat ini, dapat berarti bahwa perusahaan harus memasuki bidang usaha atau industri baru. Apabila perusahaan tidak menguasai bidang usaha baru itu, maka pembuatan barang yang bersangkutan justru akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Untuk mengatasi hal itu, perusahaan dapat bergabung dengan atau mengambilalih perusahaan lain yang saat ini sedang membuat barang tersebut. Dengan cara ini perusahaan tidak akan mengalami kesulitan yang biasanya timbul apabila harus memasuki bidang usaha baru atau industri baru. 4. Memperluas pangsa pasar Pangsa pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dpat diperluas dengan cara merebut pangsa pasar pesaing. Hal ini benar terutama apabila pasar yang dilayani saat ini sudah tidak mungkin lagi diperluas sehingga peningkatan pangsa pasar satu perusahaan akan berarti pengurangan pangsa pasar perusahaan lain. Apabila perusahaan berusaha merebut pangsa pasar perusahan lain maka sudah pasti akan timbul tangkisan atau balasan dari perusahaan lain itu. Apabila perusahaan menilai bahwa ia tidak akan mampu menghadapi tangkisan tersebut melalui tindakan-tindakan yang belum merugikan perusahaan maka jalan satu- satunya adalah bergabung dengan atau mengambilalih salah satu perusahaan yang menjadi saingan. Dengan cara dengan cara bergabung atau mengambilalih perusahaan pesaingmaka pangsa pasar pesaing itu akan menjadi tambahan kepada pangsa pasar perusahaan. 5. Memperoleh sumberdaya-sumberdaya penting Pada setiap industri setiap perusahaan yang bekerja di dalamnya mempunyai kemampuan atau tingkat kemudahan yang berbeda dalam memperoleh sumberdaya-sumberdaya tertentu. Universitas Sumatera Utara 27 Satu perusahaan mungkin dapat memperoleh bahan baku dengan harga yang lebih rendah, atau modal dengan biaya yang lebih rendah, ataupun tenaga kerja dengan biaya lebih rendah. Adakalanya juga satu perusahaan merupakan satu-satunya perusahaan yang dapat memperoleh sumberdaya tertentu seperti bahan baku misalnya. Apabila ada satu perusahaan yang mmebutuhkan sumberdaya tertentu dimana perusahaan ini tidak dapat memperolehnya, atau tidak dapat memperolehnya denga harga yang lebih murah, dan kemudian apabila ada perusahaan lain yang dapat memperolehnya, atau yang dapat memperolehnya dengan harga yang lebih rendah, maka perusahaan sebaiknya bergabung atau mengambilalih perusahaan tersebut. 6. Memperoleh manfaat sinergik Manfaat sinergik adalah manfaat tambahan yang diperoleh melalui penggabungan perusahaan atau pengambilalihan perusahaan lain. Manfaat sinergik yang paling nyata dari penggabungan perusahaan atau pengambilalihan perusahaan lain adalah penghematan yang timbul sebagai akibat adanya kesempatan untuk mendayagunakan penuh pegawai yang selama ini menggunakan hanya sebagian jam kerjanya, serta penurunan biaya tetap setiap satuan barang karena akan terdapat lebih banyak barang yang akan menanggung biaya tetap keseluruhan. Menurut Dharmasetya dan Sulaimin 2002:10 disamping memperoleh berbagai manfaat, penggabungan usaha juga memiliki beberap kelemahan, antara lain: 1. proses integrasi yang tidak mudah 2. kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. 3. biaya konsultan yang mahal 4. meningkatnya kompleksitas birokrasi 5. biaya koordinasi yang mahal 6. seringkali menurunkan moral organisasi Universitas Sumatera Utara 28 7. tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan 8. tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. 2.2. Analisisis Manajemen Laba 2.2.1. Latar Belakang terjadinya Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 67 115

ANALISIS MANAJEMEN LABA SERTA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2012

0 14 47

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 0 14

PENDAHULUAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011.

0 2 7

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011.

1 4 16

BAB 1 PENDAHULUAN - Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 8

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 10

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 14

Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010

0 0 10

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2013

0 0 17