37
2.5. Kerangka Konseptual
Manajemen laba merupakan salah satu bentuk akibat asimetri informasi dalam teori agensi. Hal ini dikarenakan manajer lebih mengetahui informasi tentang perusahaan yang
dikelolanya. Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik dan sebagai imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai
dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan
tingkat kemakmuran yang dikendaki. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan pemilik pemegang saham. Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui
pengungkapan pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Menurut Sulistyanto 2008 manajemen laba dapat diukur dengan proksi discretionary accruals.
Discretionary accruals merupakan komponen total akrual yang digunakan untuk mendeteksi
manajemen laba. Melalui pendekatan Disreationary accruals dapat mengungkapkan suatu perusahaan menaikkan atau menurunkan serta meratakan laba.
Akuisisi adalah tindakan strategis dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dalam pelaksanaan akuisisi terdapat suatu kondisi yang mendukung adanya tindakan
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum akuisisi dimana pihak manajemen akan berusaha untuk meningkatkan nilai laba perusahaannya Dharmasetya dan
Sulaimin, 2009:16. Untuk menilai keberhasilan akuisisi adalah dengan melihat kinerja perusahaan setelah
melakukan akuisisi terutama kinerja keuangan. Untuk mengetahui terdapat perbedaan kinerjakeuangan dapat dilakukan dengan membandingkanrasio-rasio keuangan sebelum dan
sesudah akuisisi. banyak rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
Universitas Sumatera Utara
38
keuangan perusahaan. Menurut Kasmir 2012:173 terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio aktivitas yang terdiri
dari Receivable Turnover, Inventory Turnover, Fixed Asset Turnover, Total Asset Turnover, rasio profitabilitas terdiri
dari Net profit Margin, Return On investmen, Return On Equity, r
asio likuiditas terdiri dari Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, rasio solvabilitas terdiri dari Debt Ratio, Debt To Equity Ratio. Berdasarkan tinjauan pustaka serta penelitian
terdahulu maka peneliti mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Debt Ratio, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover,
Current Ratio. Dari uraian diatas dapat digambarkan hubungan skematisnya sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka konseptual
Sumber: Dharmasetya dan Sulaimin, 2009:16 , Kasmir, 2012:173, Sulityanto, 2008: 47
2.6. Hipotesis