4.3 Pembahasan Persektor Perekonomian Kabupaten Simalungun
Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu daerah akan menambah arus pendapatan kedalam wilayah yang bersangkutan, menambah permintaan
barang dan jasa sehingga akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan. Sebaliknya berkurangnya kegiatan basis akan mengurangi pendapatan suatu
daerah dan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa dan akan menurunkan
volume kegiatan Richardson, 1977.
Jadi secara terperinci melalui penggabungan hasil tiga analisis dalam penelitian ini, yaitu analisis Klassen Tipology, analisis Location Quetient LQ
dan analisis Shift Share, maka berdasarkan pengamatan terhadap tiap-tiap sektor dapat kita tarik kesimpulan untuk menentukan sektor unggulan dalam
perekonomian Kabupaten Simalungun. Jadi, secara lengkap berikut adalah dijelaskan hasil analisis Klassen
Tipology, analisis LQ dan analisis Shift Share untuk masing-masing sektor dalam perekonomian Kabupaten Simalungun selama kurun waktu 2001-2010.
4.3.1 Analisis Sektor Pertanian
Dilihat dari kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Simalungun, sektor Pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Sebagai
mana dapat dilihat dari tabel 4.2 bahwa sektor pertanian memiliki kontribusi terbesar yaitu dengan rata-rata kontribusi sebesar 58,41, melebihi setengah dari
total PDRB Kabupaten Simalungun dan kontribusi sektor ini lebih besar jika dibandingkan dengan kontribusi sektor yang sama ditingkat Provinsi. Sementara
itu laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian adalah 4,07 lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan laju pertumbuhan ditingkat provinsi, hal ini menempatkan sektor pertanian sebagai sektor maju dan tumbuh dengan pesat.
Secara statistik dari tahun ketahun kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Simalungun memang semakin berkurang, tetapi itu tidak terlalu
mempengaruhi posisi sektor pertanian sebagai sektor paling dominan dalam pembentukan PDRB Simalungun. Tingginya kontribusi sektor pertanian dalam
PDRB Simalungun adalah, karena berdasarkan topografi wilayahnya, 68,82 dari total wilayah Simalungun adalah daerah potensial untuk dijadikan sebagai tanah
pertanian dan perkebunan. Hal ini dapat dilihat dari luasnya perkebunan rakyat dan perkebunan Negara yang terdapat di Simalungun.
Berdasarkan hasil analisis Location Loqatient LQ 2001-2010, sektor pertanian menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 2,3281 1, hal ini berarti
sektor ini adalah sektor basis. Artinya bahwa sektor ini adalah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Simalungun tapi mampu juga untuk membantu
memenuhi kebutuhan daerah lainnya sehingga komoditas sektor pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman bahan pangan padi, jagung ubi, kacang tanah dan
lain-lain serta subsektor tanaman perkebunan karet, kelapa sawit, kakao dan lain-lain adalah komoditas yang menjadi andalan untuk diekspor. Walau secara
kontribusi sektor pertanian terus mengalami penurunan , namun jika dilihat dari hasil analisis LQ, selama kurun waktu 2001-2010 sektor pertanian adalah sektor
yang kisaran nilai LQ-nya terus mengalami peningkatan. Kisaran nilai LQ sektor pertanian dapat ditunjukkan oleh grafik berikut;
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data diolah dari tabel 4.4.
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan LQ Sektor Pertanian Kabupaten Simalungun
Sementara itu hasil perhitungan analisis Shift Share sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Simalungun nilai Proportional Shift Component Mij
adalah sebesar -661,5659147, ini menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh relatif lambat ditingkat Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan nilai Differential Shift Component Cij sebesar 2,0381605 menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Simalungun mempunyai daya
persaingan yang meningkat karena pertumbuhannya lebih cepat dari sektor yang sama di Provinsi Sumatera. Nilai Provincial Share Nij sebesar 1495,967754,
berarti bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara memiliki peranan yang positif terhadap pertumbuhan sektor pertanian di Simalungun. Sementara
nilai Dij sebesar 886,44 berarti bahwa perubahan PDRB sektor pertanian selama periode tahun 2001-2010 adalah sebesar Rp 886,44 milyar.
2.1241 2.2073
2.2479 2.2831
2.3071 2.3882
2.4161 2.4181
2.4314 2.4581
1.9 2
2.1 2.2
2.3 2.4
2.5
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Nilai LQ
Rata-rata Nilai LQ
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Analisis Sektor Pertanian
No Aspek
Parameter Makna
1 Tipologi Klassen Kuadran I
Sektor maju dan tumbuh cepat 2 Loqation Quotient
1 Sektor basis
3 Mij Negatif
Tumbuh relatif lambat di Provinsi 4 Cij
Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding Provinsi
Jadi berdasarkan penjelasan diatas, maka kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa sektor pertanian di Kabupaten Simalungun dapat digolongkan
sebagai sektor unggulan karena termasuk sektor yang maju dan tumbuh pesat, merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan
sektor yang sama ditingkat Provinsi.
4.3.2 Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian