tentang sifat atau karakter,tingkat, struktur dan arah kegiatan sosial ekonomi pembangunan daerah. Setelah itu dilihat basic contraints-nya, menganalisis
potensi dan masalah secara menyeluruh, masalah-masalah sektoral, masalah- masalah regional yang disertai dengan data angka secara kuantitatif sebagai bekal
melakukan penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Tahapan berikutnya adalah melakukan proyeksi untuk kebijakan prospek daerah secara jangka
panjang. Kegiatan proyeksi ini meliputi bidang ekonomi yang terdiri dari faktor- faktor produksi, permodalan, tabungan, konsumsi, investasi, ekspor dan impor
dan lain-lain, sumberdaya material termasuk peralatan dasar, kegiatan sektor swasta atau ekonomi masyarakat dalam kelembagaannya. Sedangkan pada bidang
sosial yang harus diperhatikan dalam rangka melakukan penyusunan terhadap perencanaan pembangunan adalah, kualitas pendidikan penduduk, kesehatan
masyarakat, dan budaya yang berkembang dalam lingkungan tersebut. Hal ini penting diketahui sebagai bahan pertimbangan keberhasilan suatu proyek
pembangunan daerah.
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai sektor unggulan telah dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai daerah. Keseluruhan hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu yang dijadikan dasar dan bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini adalah, yaitu;
1. Fachrurrazy tahun 2009, dengan judul Analisis Penentuan Sektor
Unggulan Perekonomian Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan
Sektor Pembentuk PDRB. Tujuan penelitian adalah; 1 untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara, 2 untuk mengetahui sektor basis dan non basis dalam
perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara, 3 untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor perekonomian wilayah Kabupaten Aceh
Utara, 4 untuk menentukan sektor-sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Utara. Dengan menggunakan metode analisis Klassen
Tipology, analisis Location Quotient LQ dan analisis Shift Share S-S. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga alat analisis menunujukkan
bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan dengan kriteria tergolong kedalam sektor yang maju dan tumbuh pesat, sektor basis dan kompetirif
adalah sektor pertanian. Sub sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai sub sektor unggulan, yaitu sub sektor tanaman
bahan pangan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya, dan sub sektor perikanan.
2. Akrom Hasani tahun 2010, dengan judul Analisis Struktur Perekonomian
Berdasarkan Pendekatan Shift Share di Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2003-2008.
Tujuan penelitian adalah; 1 untuk menganalisis struktur ekonomi daerah berdasarkan pendekatan shift share dilihat
penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah, 2 bagaimana pergeseran sektor pertanian, industri, perdagangan
dan jasa dilihat dari penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah. Hasil dari penelitian yang menggunakan
analisis shift
share tersebut
adalah,terjadi pergeseran
struktur
Universitas Sumatera Utara
perekonomian di Provinsi Jawa Tengah dari sruktur ekonomi pertanian ke struktur ekonomi industri tetapi belum bergeser kesektor ekonomi
perdagangan dan jasa. Pergeseran ini diikuti dengan pergeseran penyerapaj tenaga kerja dan kontribusi terhadap PDRB dari sektor
pertanian kesektor industri di Provinsi Jawa Tengah. 3.
Beni Harisman tahun 2007, dengan judul penelitian adalah Analisis Struktur Ekonomi Dan Identifikasi Sektor -Sektor Unggulan di Provinsi
Lampung Periode 1993-2003. Tujuan penelitian ini adalah; 1
menganalisis ada tidaknya perubahan struktur ekonomi di Provinsi Lampung pada kurun waktu 1993-2003; 2 mengidentifikasikan sektor
unggulan diprovinsi Lampung pada kurun waktu 1993-2003. Hasil dari penelitian yang menggunakan analisis LQ dan S-S ini adalah; 1 telah
terjadi perubahan struktur ekonomi di Provinsi Lampung dari sektor primer ke sektor sekunder, berdasarkan rasio PDRB sektor sekunder
mendominasi dimana pergeseran bersih telah mengakibatkan kenaikan PDRB di Provinsi Lampung. 2 di Provinsi Lampung terdapat tiga sektor
basis yang merupakan sektor unggulan yaitu; sektor pertanian, sektor bangunankonstruksi, dan sektor pengangkutan.
4. Dewi Sondari tahun 2007, dengan judul penelitian Analisis Sektor
Unggulan Dan Kinerja Ekonomi Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian
yang menggunakan metode analisis LQ, Sift Share, dan Pengganda pendapatan ini adalah; 1 mengidentifikasikan sektor yang menjadi sektor
unggulan di Provinsi Jawa Barat, 2 menganalisis dampak pengganda
Universitas Sumatera Utara
sektor ekonomi basis terhadap pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat, 3menganalisis kinerja ekonomi Provinsi Jawa Barat, 4 menganalisis
keterkaitan dan implikasi-implikasi yang akan ditimbulkan dari perkembangan sektor ekonomi basis terhadap pembangunan wilayah.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 3 sektor yang menjadi sektor basis yang merupakan sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat yaitu sektor
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain itu kinerja ekonomi Provinsi Jawa Barat
mengalami peningkatan, serta terwujudnya pembangunan wilayah kearah yang lebih baik.
5. Gita Irina Arief tahun 2009, dengan judul penelitian adalah Identifikasi
Dan Peran Sektor Unggulan Terhadap Penyerapan Tenaga Ker ja di Provinsi DKI Jakarta.
Penelitian ini menggunakan analisis LQ dan S-S. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1 mengidentifikasikan sektor-sektor
yang menjadi sektor ekonomi unggulan di Provinsi DKI Jakarta, 2 menganalisis peran sektor unggulan dalam penyerapan tenaga kerja di
Provinsi DKI Jakarta, 3 menganalisis kinerja sektor-sektor ekonomi unggulan di Provinsi DKI Jakarta, baik dilihat dari pertumbuhan maupun
dari daya saingnya, 4 menganalisis sektor unggulan yang perlu menjadi prioritas pemerintah daerah dan rekomendasi kebijakan pengembangannya
agar turut membantu upaya pengurangan pengangguran di DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah; 1 sektor yang menjadi sektor unggulan di
DKI Jakarta adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel
Universitas Sumatera Utara
dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi , sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. 2 sektor unggulan
yang memiliki daya saing yang lebih baik apabila dibadingkan dengan wilayah lainnya hanya sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
6. Nudhiatulhuda Mangun tahun 2007, dengan judul penelitian Analisis
Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis, yaitu; LQ, S-S,
Analisis Model Rasio Pertumbuhan MRP, dan Tipology Klassen. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1 mengetahui sektor-sektor
basisunggulan ditiap KabupatenKota diwilayah Sulawesi Tengah, 2 mengidentifikasikan dan menganalisis kinerja sektor-sektor ekonomi di
masing-masing daerah terutama untuk mengetahui sektor-sektor yang mempunyai daya saing kompetitif dan spesialisasi, 3 menganalisis
tipologi masing-masing daerah berdasarkan potensi yang dimilikinya, 4 menentukan prioritas sektor basis guna pengembangan pembangunan di
Sulawesi Tengah umumnya serta KabupatenKota Khususnya. Hasil dari penelitian ini adalah ; 1 analisis LQ menunjukkan bahwa sektor pertanian
merupakan sektor basis yang dominan di Sulawesi Tengah, 2 berdasarkan Tipology Klassen tidak terdapat satu pun Kabupatenkota yang masuk
dalam tipologi daerah cepat maju dan cepat bertumbuh klasifikasi 1 tetapi rata-rata terdapat di tipologi daerah relatif tertinggal, 3 hasil MRP
yang di overlay menunjukkan kabupatenkota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah tidak satupun mempunyai potensi daya saing kompetitif
Universitas Sumatera Utara
dan komparatif, 4 hasil S-S menunjukkan bahwa tidak terdapat satupun kabupatenkota yang memiliki sektor unggulan daya saing yang
kompetitif, tetapi hanya memiliki spesialisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Pemikiran