Faktor-Faktor Work engagement Work engagement .1 Definisi Work engagement

2.2.2 Komponen Job demands

Kristensen 2001 membagi job demands dalam beberapa tipe berdasarkan tugas yang dilakukan, yaitu quantitative demands, cognitive demands, emotional demands, demands for hiding emotions, dan sensory demands. Dalam penelitian ini, digunakan tiga komponen job demands dari Bakker, Demerouti, Taris, et al, 2003, yaitu: 1. Emotional demands Merupakan job demands yang berhubungan dengan emosional individu terhadap pekerjaan. 2. Work overload Merupakan job demands yang berhubungan dengan banyaknya beban kerja yang diterima. 3. Cognitive demands Merupakan job demands berupa tugas yang memerlukan banyak konsentrasi.

2.2.3 Pengukuran Job demands

Salah satu alat ukur job demands adalah Job Content Questionnaire JCQ yang dikembangkan oleh Theorell, Michélsen and Nordemar 1991 mengukur lima dimensi job demands work fast, work hard, excessive work, enough time, dan conflicting demands. Pengukuran job demands selanjutnya adalah Job Content Instrument karasek, 1985. Alat ukur ini digunakan untuk mengukur job demands yang berkaitan dengan burnout, yang berisikan lima item yang menunjuk pada aspek kuantitatif Bakker, Demerouti, dan Verbeke, 2004. Alat ukur yang peneliti gunakan untuk mengukur job demands yaitu Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work QEEW . Skala yang dikembangkan oleh Schaufeli, Bakker dan Rhenen 2009. 2.3 Personal resources 2.3.1 Definisi Personal resources Personal resources adalah evaluasi diri positif yang terkait dengan ketahanan dan mengacu pada individu yang memiliki kemampuan untuk sukses dan mempengauhi lingkungannya Hobfoll, Johnson, Ennis, dan Jackson, 2003. Hal ini secara meyakinkan menunjukkan bahwa evaluasi diri positif tersebut memprediksi penentuan tujuan, motivasi, kinerja, kerja dan kepuasan hidup, dan hasil yang diinginkan lainnya Hakim, Van Vianen, dan De Pater, 2004. Menurut Xanthopoulou, Bakker, Demerouti, dan Schaufeli 2007, personal resources adalah aspek personal yang umumnya terkait dengan ketahanan dan mengacu pada kemampuan individu untuk mengontrol serta berhasil memberi dampak terhadap lingkungan mereka. Personal resources menurut Heuvel, Demerouti, Bakker, dan Schaufeli 2010 mengacu pada interaksi individu dan lingkungan yang dapat berhubungan secara spesifik seperti self efficacy yang terkait terhadap pekerjaan. Selain itu, Pearlin dan Schooler dalam Heuvel et al, 2010 menyatakan bahwa personal resources