Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dipaparkan persamaan regresi sebagai berikut: Work engagement = 10,307 + 0,005 emotional demands + 0,099 work overload - 0,042 cognitive demands + 0,293 self efficacy + 0,220 organizational based self esteem + 0,258 optimism - 2,194 jenis kelamin + e Keterangan: signifikan Lebih lanjut, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita dapat melihat nilai sig pada kolom sig tabel 4.7, jika sig 0,05, maka pengaruh koefisien regresi yang dihasilkan bernilai signifikan terhadap work engagement dan sebaliknya. Pada tabel 4.7 terdapat 3 koefisien regresi yang signifikan, yaitu self efficacy, organizational based self esteem dan optimism. Variabel lainnya menghasilkan koefisien regresi yang tidak signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing- masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel emotional demands Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,005 dengan signifikansi 0,918 sig0,05, artinya variabel emotional demands tidak berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement. 2. Variabel work overload Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,099 dengan signifikansi 0,061 sig0,05, artinya variabel work overload tidak berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement. 3. Variabel cognitive demands Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,042 dengan signifikansi 0,395 sig0,05, artinya variabel cognitive demands tidak berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement. 4. Variabel self efficacy Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,293 dengan signifikansi sebesar 0,000 sig0,05, artinya self efficacy memiliki pengaruh yang positif terhadap work engagement. Artinya semakin tinggi self efficacy seseorang, maka semakin engage dalam bekerja. 5. Variabel organizational based self esteem Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,220 dengan signifikansi 0,000 sig0,05, artinya organizational based self esteem memiliki pengaruh yang positif terhadap work engagement. Artinya semakin tinggi organizational based self esteem seseorang, maka semakin engage dalam bekerja. 6. Variabel optimism Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,258 dengan signifikansi 0,000 sig0,05, artinya optimism memiliki pengaruh yang positif terhadap work engagement. Artinya semakin tinggi optimism seseorang, maka semakin engage dalam bekerja. 7. Variabel jenis kelamin Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -2,194 dengan signifikansi 0,076 sig0,05, artinya variabel jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap work engagement.

4.3.2 Pengujian Proporsi Varian Masing-Masing IV

Peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varian dari masing- masing IV terhadap work engagement. Besarnya proporsi varian pada work engagement dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Proporsi Varians Change Statistics Model R R Square R Square Change F Change df1 df2 Sig.F Change Emotional demands .126 a .016 .016 5.328 1 328 .022 Work overload .251 b .063 .047 16.366 1 327 .000 Cognitive demands .251 c .063 .000 .002 1 326 .965 Self efficacy .643 d .414 .351 194.742 1 325 .000 OBSE .683 e .466 .052 31.526 1 324 .000 Optimism .703 f .494 .028 17.982 1 323 .000 Jenis kelamin .706 g .499 .005 3.162 1 322 .076 Dari tabel 4.8 dapat dijelaskan informasi sebagai berikut : 1. Variabel emotional demands memberikan sumbangan sebesar 1,6 dalam varians work engagement. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F= 5,328 dan df = 328. 2. Variabel work overload memberikan sumbangan sebesar 4,7 dalam varians work engagement. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F= 16,366 dan df = 327. 3. Variabel cognitive demands memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians work engagement. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F=