Dasar Hukum Wakaf Wakaf Produktif Dalam Perspektif Fikih 1. Pengertian Wakaf Produktif

18

2. Dasar Hukum Wakaf

a. Al Qur’an Wakaf tidak secara tegas dan jelas disebutkan dalam Al Quran, namun ada beberapa ayat yang dipandang sebagai landasan dalam perwakafan. Berikut dalil yang menjadi dasar disyariatkannya wakaf: “Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” QS : Al Hajj : 77 ☺ ⌧ “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” QS : Ali Imran : 92 ☺⌧ ☺ 19 “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.” QS : Al Baqarah : 261. 15 ⌦ “Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS : Al An’am : 165. b. Hadits ﻰ ا ةﺮ ﺮه نا لﻮ ر ﷲا ﻰ ﷲا و لﺎ : اذا تﺎ ا مدا ﻄ ا ا ث : ﺔ ﺪ ﺔ رﺎ , وا , وا ﺪ و ﺎ ﻮ ﺪ اور . “Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Apabila anak Adam manusia meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya” HR. Muslim. ا ﺮ ﻰ ر ﷲا ﺎ ﻬ نا ﺮ بﺎﻄﺨ ا بﺎ ا ﺎ را ﺮ ﺨ , ﻰ ﺎ ا ﻰ ﷲا و ﺮ ﺎ ﺎﻬ , لﺎ : ﺎ لﻮ ر ﷲا , ﻰ إ 15 Direktorat Pemberdayaan Wakaf Departemen Agama RI, Fiqih Wakaf Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Departemen Agama, 2006, h.11. 20 “Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahabat Umar ra. Memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untuk memohon petunjuk . Umar berkata : Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadakau? Rasulullah menjawab : Bila kamu suka, kamu tahan pokoknya tanah itu, dan kamu sedekahkan hasilnya. Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak diwariskan dan tidak juga dihibahkan. Berkata Ibnu Umar : Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil atau tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu pengurusnya makan dari hasilnya dengan cara baik sepantasnya atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta” HR. Muslim. Dalam sebuah hadits lain disebutkan : ا ﺮ لﺎ : لﺎ ﺮ ﻰ ﷲا و نا اﺎ ا ﻬ ﻰ ا ﺮ ﺨ ا ﺎه ﻂ ا ﻰ ا ﺎﻬ تدراﺪ نا قﺪ ا ﺎﻬ , لﺎ ﻰ ا ﻰ ﷲا و : ﻰ ا ﺎﻬ ا و ﺎﻬ ﺮ اور يرﺎﺨ ا و Dari Ibnu Umar, Ia berkata : “Umar mengatakan kepada Nabi Muhammad saw, saya mempunyai seratus dirham saham di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta yang paling saya kagumi seperti itu, tetapi saya ingin menyedekahkannya. Nabi saw, mengatakan kepada Umar : tahanlah jangan di jual, hibah atau wariskan asal pokok dan jadikan buahnya sedekah untuk sabilillah. HR. Bukhari dan Muslim. 16 16 Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis Di Indonesia, Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI Tahun 2008, h.19 21

3. Manfaat Wakaf Produktif