BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari panggabungan dua indera, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah ceritayang
banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film juga bisa berarti industri yang mengutamakan eksistensi dan
ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron, walaupun sama-sama
mengangkat esensial dari sebuah cerita. Film mempunyai asas sendiri selain asas ekoonomi bila dilihahat dari kaca mata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya
adalah asas sinematografi, asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film, asas sinematografi berisikan tentang
bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambil gambar, bagai tata letak property dalam film, tata artistic, dan sebagai pengatur pembuatan film lainnya.
1
Dan dengan berkembangnya industry film pada akhir-akhir ini, dapat menunjukkan bahwa sekarang masyarakat Indonesia sudah tidak lagi hanya sebagai penikmat film saja
1
suardi film dan seni Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1995, h20
akan tetapi juga bisa menjadi pembuat film dan juaga tidak jarang film yang dibuat sineas Indonesia menjadi konsumsi masyarakat internasional.
Dewasa ini banyak film juga yang dimanfaatkan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam yang semakin pariatif, hal ini dapat kita buktikan dengan
banyaknya jenis atau metode dakwah yang digunakan oleh para muballigh atau da’i, dan berdakwah pada zaman globalisasi komunikasi seperti sekarang ini pun semakin variatif
pula dengan adanya media massa sebagai media dakwah yang digunakan oleh para muballigh.
Jadi dengan kata lain, kegiatan berdakwah pada era sekarang ini tidak hanya dilakukan dengan melalui mimbar saja, akan tetapi bisa juga melalui media massa seperti:
koran, tv, radio, internet, bahkan banyak juga yang berdakwah melalui buletin-buletin jumat yang sering kita temukan di masjid-masjid setiap hari jumat. Kegiatan dakwah yang
menggunakan media massa seperti ini sudah sesuai dengan sifat komunikasi massa yaitu yang dalam setiap aspek selalu menggunakan media.
2
Beberapa macam atau jenis dakwah yang sekarang ini sangat berkembang diantaranya adalah berdakwah melalui televisi. Berdakwah melalui televisi pun juga
banyak jenisnya, bisa berbentuk sinetron, pengajian dan ada juga yang berbentuk majelis
2
Sterwart.L.TubbsSylvia Moss,Human Communication,Konteks-konteks Komuikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001.cet ke3,h 198
.
dzikir. Sedangkan berdakwah melalui radio hanya sering dilakukan dengan pengajian interaktif, dan berdakwah melalui media cetak hanya terbatas pada tulisan
Bahkan akhir-akhir ini para muballigh sudah banyak yang melirik peluang berdakwah melalui layar lebar, hal ini terbukti dengan adanya film-film religi yang beredar
di bioskop akhir-akhir ini, seperti film ayat-ayat cinta, do’a yang mengancam, mengaku rosul, kun fayakun dan yang terbaru perempuan berkalung sorban yang menuai kontroversi.
Dengan berkembanganya dunia perfilman saat ini penulis tertarik sekali meneliti sebuah film karya Musthapa Akkad yang diproduksi di Holly Wood yang dibintangi oleh
Thony Quin yang memerankan paman nabi Sayyidina Hamzah. Film ini sendiri menceritakan tentang sejarah dan perjuangan nabi Muhammad
semenjak menerima wahyu hingga meninggal, dan bagaimana perjuangan umat Islam mempertahankan panji Islam supaya tetap berdiri.
Dalam penelitian ini juga penulis melibatkan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, karena menurut penulis jurusan ini sangant relevan untuk membantu
penulis untuk melakukan penelitian karena jurusan ini juga mempelajari tentang penyiaran. Penulis tertarik meneliti tentang film ini karena film ini di produksi oleh bangsa
barat yang di dominasi oleh orang-orang non Islam, dan penelitian ini penulis beri judul “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The
Message, The Story of Islam”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah