Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam universitas islam negeri syariah Hidayatullah Jakarta terhadap program KICK Andy di Metro TV

(1)

RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA TERHADAP PROGRAM KICK ANDY DI METRO TV

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom I)

Disusun Oleh :

Nama : Heru Saputro

NIM : 105051001931

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA TERHADAP PROGRAM KICK ANDY DI METRO TV

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom I)

Oleh : Heru Saputro NIM : 105051001931

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM UNIVERITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TERHADAP PROGRAM KICK ANDY DI METRO TVtelah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom I)pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skirpsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(5)

Nama : HERU SAPUTRO NIM : 105051001931

Judul : Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Program Kick Andy Di Metro TV

ABSTRAK

Program acara Kick Andy merupakan program acara talk show yang memiliki konsep berbeda dengan program acara talk show yang lainnya. Program acara Kick Andy mengetengahkan topik ke berbagai aspek kehidupan. Mulai dari persoalan-persoalan sosial, pendidikan, kesehatan, dan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, namun sesungguhnya adalah persoalan bangsa. Dunia politik sesekali diangkat jadi topik bahasan, namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa, sehingga acaranya tidak membosankan sebaliknya membuat penasaran dan menimbulkan kagum banyak pemirsa. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui respon dari mahasiswa jurusan KPI angkatan 2007/2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program acara Kick Andy karena pada dasarnya topik yang diangkat dalam acara ini sangat sesuai dengan kebutuhannya sebagai mahasiswa, karena mahasiswa itu biasanya identik sebagai masyarakat akademisi yang sangat kritis terhadap persoalan-persoalan bangsa dan peduli terhadap masyarakat kecil. Terutama mahasiswa jurusan KPI yang diharapkan menjadi insan media yang berkualitas dan islami.

Adapun masalah yang penulis rumuskan yaitu bagaimana respon afektif, kognitif, behavioral mahasiswa jurusan KPI angkatan 2007/2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Kick Andy pada bulan Januari sampai Februari 2010 ?

Teori yang penulis gunakan adalah salah satu teori dari komunikasi massa yaituMedia Equation Theoryatau Teori Persamaan Media. Teori ini beranggapan bahwa khalayak secara otomatis merespon baik media itu, karena media itu memiliki suatu kesamaan sifat dengan khalayak dalam hal ini kebutuhan khalayak merasa sudah terpenuhi oleh sajian media tersebut. Jika dihubungankan teori ini dengan program Kick Andy dan mahasiswa jurusan KPI ternyata program acara Kick Andy banyak menyajikan topik-topik yang sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sehingga mendapat respon yang baik dari mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi dan analisa data menggunakan rumus stastistik persentase yaitu F/N X 100%.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa respon mahasiswa jurusan KPI baik dari aspek kognitif, afektif, maupun behavioral terhadap program acara Kick Andy ternyata positif mendapat respon yang baik sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa jurusan KPI dan terbukti asumsi Media Equation Theory atau Teori Persamaan Media ini ternyata benar adanya.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, hidayah, kekuatan dan pencerahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Repon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2007/2008 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Program Kick Andy Di Metro TV sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom I) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tidak lupa penulis hanturkan kepada Rasul kita yaitu Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Penulis sadar benar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun demikian penulis selalu berusaha sesuai dengan kemampuan dan dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacanya.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari berbagai dukungan yang diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dan dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA selaku Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

3. Kepada Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Kepada Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

5. Terima kasih juga kepada Dosen Pembimbing saya yaitu Dr. Fatmawati, MA yang selalu setia menyempatkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat membantu dan berguna untuk penulisan skripsi ini.

6. Kepada Ayah dan Ibu, Bapak Nurachman dan Ibu Sarmini yang selalu memberikan doa dan dukungan semangat untuk terus kuat dan bertahan dalam melawan kesulitan pada saat proses penelitian.

7. Terima kasih juga kepada teman-teman KPI C angkatan 2005 yang sudah membantu baik moril maupun materil.

8. Dan juga kepada teman-teman sejatiku yang spesial Adhy, Ani, Herdiansyah, Edi Hardian, Sendi, Fauzan, Deni, Aal, terima kasih atas ide-idenya.

9. Kepada Kakak-kakakku Hendang dan Hendro yang selalu memberikan dorongan semangat.

10. Untuk anak-anak Drift Band dan Rasio Band yang selalu memberikan hiburannya.

11. Juga kepada Dani Nur Andayani yang telah membantu memberikan bantuan alat-alatnya berupa printer.

Akhirnya penulis sekali ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung sampai selesainya skripsi ini


(8)

karena tanpa dukungan dari kalian semua, skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik dan andaikan selesai pun mungkin skripsi ini tidak sempurna. Dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


(9)

(10)

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa merupakan pusat dari kajian komunikasi massa. Lahirnya media massa merupakan salah satu kemajuan dari dunia informasi dan komunikasi. Media massa menyebarkan pesan-pesan yang mampu mempengaruhi khalayak yang mengkonsumsinya dan mencerminkan kebudayaan masyarakat dan mampu menyediakan informasi secara simultan ke khalayak luas, anonim dan heterogen, membuat media menjadi bagian dari kekuatan institusional dalam masyarakat.1

Media massa atau dalam hal ini disebut pula media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi sendiri secara sederhana berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media (communinicating with media).

Menurut Bittner (1986), sebagai mana yang dikutip oleh Asep Saeful Muhtadi, menyatakan bahwa komunikasi massa di pahami sebagai message communicated thorugh a mass medium to a large number of people suatu komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar ditempat-tempat yang tidak di tentukan. Jadi media massa menurutnya adalah suatu alat transmisi informasi seperti koran, majalah, buku, radio, dan televisi atau suatu kombinasi bentuk-bentuk media itu. 2

Dalam hal ini salah satu media massa yaitu televisi dalam menyampaikan informasi sangat efektif karena di dukung oleh gambar atau visual yang lebih real untuk dapat dilihat oleh khalayak. Oleh karena itu media televisi menjadi lebih banyak diminati dan juga sangat berpengaruh terhadap khalayak berbeda dengan

1

Onong Uchjana Effendy,Ilmu Komunikasi ; Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-18, h. 22-26.

2

Asep Saeful Muhtadi,Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 73.


(12)

media massa lainnya, televisi juga dalam memberikan informasi dapat melalui berbagai macam bentuk program acara. Berbagai macam acara televisi selalu hadir dihadapan pemirsa yang mengetengahkan jenis musik, film, drama, maupun informasi khusus. Hal ini akan mencerminkan konsep diri pemirsa untuk berbuat sesuatu sesuai keinginannya yang berasal dari informasi tayangan acara televisi. Hampir sebagian besar acara-acara televisi RCTI, TVone, SCTV dan sebagainya selalu menyajikan acara yang terbaik bagi pemirsa di rumah. Keberadaan berbagai macam pola acara ini akan mempengaruhi pemirsa untuk membuka dirinya dalam menerima nilai-nilai budaya dan moral yang ditayangkan acara televisi.3

Selain itu televisi juga ikut serta dalam pengawasan sosial. Terlepas apakah media berdamapak negatif atau positif, beberapa acara televisi secara nyata telah membentuk pola kehidupan masayarakat terhadap berbagai macam informasi yang disajikan. Salah satu kelebihan dari media televisi ialah paket acaranya yang mampu membuka wawasan berpikir pemirsa untuk menerima dan mengetahui kejadian yang berada di lingkungan masyarakat. Konsep diri pemirsa setelah menyaksikan tayangan acara televisi jelas menentukan seberapa jauh media televisi itu mempunyai dampak yang menyentuh aspek kepribadian pemirsa secara emosional, intelektual maupun sosial. Media televisi dalam menyiarkan acara atau pemberitaan kepada pemirsa harus mengkonfirmasikan informasi secara jelas dan benar artinya media televisi berusaha menjelaskan berita kepada pemirsa setepat mungkin dengan kejadiannya. Seperti tayangan berita perang, olahraga serta berita-berita ekonomi.

3

Wawan Kuswandi,Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), Cet ke-1, h. 94


(13)

Bagi pembuat keputusan (decision makers), mata acara yang telah disajikan televisi akan banyak membantu dalam merumuskan kebijakan tertentu berpatokan dari isu atau berita tanpa melepaskan diri dari public opinion yang menghangat di masyarakat.

Media televisi adalah salah satu dari media massa yang mampu menyajikan informasi kejadian-kejadian dalam masyarakat secara objektif. Itu semua tergantung dari skill reporternya. Kini tinggal bagaimana, mengemas suatu acara televisi agar sinkron dengan realitas sosial objektif yang terjadi dalam lingkungan hidup pemirsa.4

Dalam hal ini ada program acara di salah satu stasiun televisi yaitu metro tv yang mampu menyajikan informasi kejadian-kejadian dalam masyarakat secara objektif, yaitu acara KICK ANDY . Program acara Kick Andy dimetro tv ternyata banyak sekali menyuguhkan kisah-kisah kehidupan realitas sosial masyarakat Indonesia. Untuk itu sangat tepat sekali bila penikmat acara ini di suguhkan pada kalangan akademisi salah satunya adalah para mahasiswa.

Ada daya tarik tersendiri dalam tayangan Kick Andy ini, misalnya pembawa acaranya dalam mewawancarai dan berdialog dengan narasumber dapat membawa suasana menjadi lebih hidup misalnya terdapat narasumber yang kisah realitas hidupnya menyedihkan pembawa acara Kick Andy ini dapat menyesuaikannya dengan suara yang khas sedikit pelan tapi tepat sasaran menyentuh hati para pemirsa di rumah atau pun yang ada di studio, begitu pun sebaliknya jika narasumber yang sifatnya sedikit humoris ia pun dapat menyesuaikan dengan banyolannya yang dapat menghibur pemirsa.

4


(14)

Tayangan Kick Andy ini juga sering sekali membahas profil seseorang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan banyak orang. Misalnya mengangkat kisah kehidupan seseorang pada profesi dibidang sosial, politik, budaya dan entertainment.

Dalam menentukan temanya program acara Kick Andy selalu up to date

atau sedang hangat di bicarakan masyarakat Indonesia. Jadi para pemirsa di rumah atau pun yang ada di studio jika menyaksikannya dengan serius dapat terhipnotis

seperti terkena teori jarumhipodermik.

Teori ini mengasumsikan media massa mempunyai pemikiran bahwa

audience bisa ditundukkan sedemikian rupa atau bahkan bisa di bentuk dengan cara apa pun yang dikehendaki media. Intinya, sebagaimana dikatakan oleh Jason dan Anne Hill (1997), media massa dalam teory Jarum Hipodermik mempunyai efek langsung disuntikkan ke dalam ketidaksadaranaudience.5

Terlepas dari itu semua, apalagi tayangan Kick Andy ini juga sering membedah atau membahas isi buku - buku terbaru biasanya penulisnya atau penciptanya pun juga dapat diwawancarai dan di acara ini para pemirsa dapat berdialog langsung dengan narasumbernya. Oleh sebab itu program acara ini menjadi favorit dimasyarakat terutama masyarakat pada kalangan akademisi seperti para pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan sebagainya. karena acara ini juga memiliki sifat yang mendidik dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada kalangan mahasiswa sebagai insan akademisi. Karena dalam pengemasan acara, keunikan presenter, tema yang up to date, sering mengangkat kisah realitas sosial

5

Nurudin,Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT. Raja Garfindo Persada, 2007) h. 166.


(15)

kehidupan masayarakat Indonesia, itu menjadi nilai plus untuk dapat disuguhkan kepada mahasiswa.

Oleh karena itu penulis ingin mengetahui respon kognitif, afektif, ataupun behavioral seperti apa dari para mahasiswa terutama pada mahasiswa jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini penulis juga ingin menguji salah satu teori dalam komunikasi massa yaitu Media Equation Theory atau teori persamaan media.

Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass (professor jurusan komunikasi Universitas Stanford Amerika) dalam tulisannya The Media Equation : How People Treat Computer, Television, and New Media Like Real People and Places pada tahun 1996. teori ini relatif baru dalam komunikasi massa. Media Equation Theory atau teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan mengapa orang-orang secara tidak sadar dan bahkan secara otomatis merespons apa yang dikomunikasikan media seolah-olah media itu manusia. Menurut asumsi teori ini, media diibaratkan manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face. Misalnya, manusia berbicara (meminta pengolahan data) dengan computer seolah-olah computer itu manusia. Manusia juga menggunakan media lain untuk berkomunikasi. Bahkan kita berperilaku secara tidak sadar seolah-olah media itu juga manusia.6

Dalam hal ini televisi atau komputer diberlakukan sebagai aktor sosial. Artinya, aturan yang mempengaruhi perilaku individu-individu setiap hari dalam

6


(16)

hal inetraksi dengan orang lain relatif sama seperti ketika orang-orang berinteraksi dengan komputer atau televisi. Kalau orang berinteraksi dengan memakai aturan tertentu, televisi atau komputer pun mempunyai aturan tertentu seperti dalam situasi lingkungan sosial. Dalam proses interaksi social dikatakan behwa orang-orang cenderung dekat dan menyukai satu sama lain karena terjadinya kesamaan, misalnya kesamaan kebutuhan, kepercayaan, status social, perasaan senasib, dan lain-lain. Para penonton televisi pun cenderung melihat acara-acara televisi yang bisa memenuhi kebutuhannya atau bahkan mereka menonton televisi dengan alasan kurang kuat karena ada persamaan kepercayaan.7

Kaitannya dalam hal ini antara program acara Kick Andy dengan mahasiswa ternyata sangat tepat sekali karena pada dasarnya program acara Kick Andy lebih banyak memberikan acara yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa misalnya kehidupan sosial apabila disamakan banyak sekali mahasiswa dalam berorganisasi dikampusnya dalam bidang sosial seperti bakti sosial dan lain sebagainya, kemudian bedah buku sangat tepat sekali bila kehidupan mahasiswa tidak lepas dari buku. Apalagi dengan tema yang selalu up to datedan di dukung oleh pembawa acaranya yang memilki karakter unik dapat membawa suasana hati pemirsa.

Oleh karena itu teori persamaan media atau Media Ecuation Theory

menjadi salah satu landasan teori buat penulis untuk melakukan penelitian. karena penulis ingin mengetahui bagaiamana respon mahasiswa jurusan KPI yang mempunyai pengetahuan yang berkaitan dengan broadcast terhadap acara Kick

7


(17)

Andy yang acaranya memiliki korelasi dan persamaan dengan mahasiswa Jurusan KPI.

B. Batasan Dan Perumusan Masalah

Supaya penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi penelitian ini yaitu hanya meneliti respon mahasiswa jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2007/2008 terhadap program acara Kick Andy di Metro TV . Penelitian ini dilakukan selama acara Kick Andy pada bulan Januari sampai Februari 2010. Adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

Bagaimana respon afektif, kognitif, behavioral mahasiswa jurusan KPI angkatan 2007/2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program acara Kick Andy pada bulan Januari sampai Februari 2010?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Secara Umum

Untuk mengetahui respon afektif, kognitif, behavioral mahasiswa angkatan 2007/2008 UIN Jakarta terhadap program acara Kick Andy.

2. Tujuan Penelitian Secara Khusus

a. Untuk mengetahui bahwa dalam menikmati program acara Kick Andy mahasiswa dapat menambah referensi pengetahuan dan wawasan di berbagai bidang.

b. Dapat mendorong minat mahasiswa dalam menggeluti dunia broadcast atau penyiaran pertelevisian terutama dalam memproduksi sebuah acara televisi yang lebih bermanfaat dan mendidik masyarakat.


(18)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang respon mahasiswa jurusan KPI menonton program acara Kick Andy dan apa saja yang melatar belakangi mahasiswa untuk menyaksikan program Kick Andy. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi pihak stasiun televisi, dalam mengemas dan membuat suatu program acara di televisi agar mendapatkan respon yang positif dan banyak diterima di kalangan masayarakat kelas manapun, sifatnya harus mengutamakan nilai nilai yang bermanfaat, mendidik, unik dan kreatif selalu menghibur, yang terutama tidak monoton yang membuat para pemirsa jenuh.

2. Bagi pemirsa acara Kick Andy karena sifatnya lebih mendidik dan bermanfaat karena dapat mengetahui masalah kehidupan dalam berbagai bidang yang lebih realistis.

E. Tnjauan Pustaka

Sebelum menentukan judul dalam penelitian, penulis mengadakan survey dan tinjauan ke perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah melakukan pengamatan dan survey, penulis menemukan beberapa judul skripsi mengenai respon program acara, antara lain :

1. Respon Mahasiswa Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Fenomena Poligami AAGYM Pada Acara Liputan Edisi 6 Desember 2006 Di Stasiun Televisi SCTV . Pada judul penelitian tersebut hanya terfokus pada bagaimana respon dari


(19)

mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap fenomena poligami yang dibahas dalam acara Topik minggu ini liputan SCTV responnya tidak secara afektif, kognitif maupun behavioral, melainkan hanya respon saja. Dalam hal ini, subjek dari penelitian ini hanya terfokus pada program berita mingguan, yaitu topik minggu ini dan pada edisi 6 desember 2006, topik yang diangkat adalah Poligami Siapa Takut? . Topik ini berawal dari pemberitaan poligami AAGym yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi. Dan objek penelitiannya adalah mahasiswa, mengingat mahasiswa memiliki sifat kritis, daya nalar tinggi dan kemampuan intelektual untuk meresap, menangkap dan menyaring segala bentuk berita, serta informasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti respon dari mahasiswa terhadap acara tersebut khususnya pada pemberitaan AAGym. Penelitian tersebut juga dikhususkan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Jurusan KPI angkatan 2004 sampai 2006.

2. Respon Warga Depok Terhadap Program Tazkia kalbu di Radio 107,50 FM Music City . Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah warga depok kelurahan pondok cina, kecamatan beji RW 08 dengan alasan daerah ini mempunyai persentase terbesar sebagai pendengar music city selain di Jak Sel. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah respon pendengar terhadap program tazkia kalbu di 107,50 FM music city. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori efek media massa, yaitu kognitif, afektif, dan behavioral. Selain itu, peneliti menggunakan model penelitian uses and gratification (penggunaan dan pemenuhan kebutuhan) karena penelitian ini


(20)

tertarik untuk mengetahui apa yang dilakukan orang terhadap media bukan media terhadap orang.

3. Respon Jamaah Di Studio Terhadap Program Acara Mamah dan AA Di Stasiun Televisi Indosiar . Pada judul penelitian ini subyeknya terfokus pada program acara Mamah dan AA dan selama 8 episode yaitu Episode 16 sampai 24, dan objek dari penelitiannya adalah penonton langsung yang ada di studio. Tujuan dari penelitian tersebut peneliti ingin mengetahui respon afektif, kognitif, dan behavioral dari penonton yang ada di studio terhadap program acara Mamah dan AA.

Dari penelitian-penelitian diatas berbeda dengan pembahasan skripsi penulis karena penulis lebih mengangkat sebuah program yang sifatntya lebih umum tidak berbau religius dan juga program acara yang penulis teliti adalah salah satu program yang memiliki ratting tinggi dan menjadi salah satu tayangan favorit di masyarakat kelas manapun yaitu acara Kick Andy. Dalam penelitian penulis juga memberikan batasan episode yang lebih lama yaitu 8 (delapan) episode dan tidak terpaku pada satu episode yang memungkinkan data yang didapat lebih valid untuk merespon suatu program acara.

Dari segi isi, terdapat banyak keseragaman dalam teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian respon yaitu menggunakan statistik persentase dan dengan menggunakan rumus yang sama, juga dalam hal teknik pengumpulan data instrumen yang digunakan hampir sama. Dari segi isi pun juga banyak perbedaan antara lain dalam sub-sub pada setiap bab, terutama perbedaan yang lebih terlihat pada bab I (Satu).


(21)

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian

Penelitian hanya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik persentase dari hasil penelitian, dan juga penelitian kuantitatif dari segi biaya dalam melakukan penelitian sangat murah dan terjangkau. Juga dapat menghemat biaya dan tidak memakan banyak waktu. 2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007/2008 yang terdiri dari 4 kelas yaitu A,B,C dan D dan berjumlah 133 Mahasiswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

Menurut Suharsimi Arikunto, Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga dan dana .8

8

Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Akasara, 1996), h. 107.


(22)

Berdasarkan pendapat tersebut dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebesar 22% dari populasi 133 mahasiswa. Jadi sampel dalam penelitian ini dapat diambil 29,26 mahasiswa atau dibulatkan menjadi 30 mahasiswa.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Angket(kuesioner)

Angket adalah alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi dan di jawab oleh responden. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket kepada reponden yaitu mahasiswa jurusan KPI angkatan 2007/2008 agar memperoleh data yang dibutuhkan. Dan angket ini menggunakan jenis angket atau kuesioner tertutup, yaitu pertanyaan atau pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu, sehingga responden tidak mempunuyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali jawaban yang sudah disediakan.9

Penelitian ini menggunakan instrument dengan pernyataan tertutup dengan skala jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), Tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS). Dalam pengumpulan data, peneliti memberikan angket secara langsung kepada responden yang dapat dijadikan sample, kemudian peneliti menunggu sampai pengisian angket ini selesai.

9

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3S, 1995), Cet. Ke-2, h. 220


(23)

b. Wawancara atau Interview

Interview atau wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara jalan Tanya jawab sepihak yang di kerjakan dengan sistematis dan berlandasakan tujuan penelitian.10

Adapun teknik yang penulis gunakan dalam interviu ini adalah interviu bebas terpimpin yakni untuk melakukan interviu terhadap salah satu anggota yang sangat berperan aktif dalam memproduksi program acara tersebut penulis menyediakan catatan pertanyaan sebagai pedoman yang dikembangkan pada saat pembicaraan berlangsung, kemudian dapat dijawab secara bebas dan terbuka. Hasil wawancara ini sangat penting karena dapat mengetahui proses produksi dan pengemasan program acara tersebut dan data ini dapat dijadikan pedoman dan disesuaikan dalam menyusun pertanyaan di dalam angket yang di berikan kepada responden dan juga dapat memberikan data sekilas tentang program tersebut.

c. Observasi

Obesvasi adalah berupa kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan, peninjauan, penyelidikan dan riset. Peneliti melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini, penulis meminta data dari responden yang telah mengisi angket berupa point-point pertanyaan mengenai program acara Kick Andy. Kemudian mengamati acara tersebut dari televisi melalui komputer dan merekamnya dengan menggunakan alat TV Turner serta mendatangi lokasi syuting Kick Andy dan mewawancarai langsung kru program Kick Andy yaitu Produser.

10


(24)

d. Dokumentasi

Dalam teknik pengumpulan data melalui dokumen ini peneliti menggunakan bahan-bahan informasi dari stasiun televisi yang bersangktan yaitu Stasiun Televisi Metro TV, buku-buku, Internet, bulletin, koran.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklasifikasikan, mentabulasikan dan dilakukan dengan perhitungan data statistik. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah :

1. Persiapan, meliputi mngecek nama dan kelengkapan identitas pengisi dan memeriksa jawabannya kemudian meneliti kembali catatan atau data yang sudah terkumpul untuk mengetahui data itu cukup baik dan dapat segera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya.11

2. Tabulasi, yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban

responden dalam bentuk tabel, kemudian dicari persentasinya untuk di analisa. Selanjutnya perhitungan statistik yang digunakan adalah variasi kelompok, dimana statistik ini mendapat nilai rata-rata responden. Adapun rumus yang digunakan yaitu rumus persantase :

11

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet ke-4, h. 191.


(25)

P = F X 100%

N

Keterangan :

P = Persentase Jawaban.

F = Frekeuensi (Jumlah Jawaban)

N = Jumlah data yang dimaksud (Jumlah Responden)

3. Analisa dan Interpretasi, yaitu membunyikan data kuantitatif dalam bentuk verbal (kata-kata), sehingga kata-kata persentase menjadi bermakna.12

12

Anas Sarjono,Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997), Cet ke-8 h. 40.


(26)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Respon

1. Pengertian Respon

Pengertian respon menurut Farida Hamid, adalah reaksi, jawaban, reaksi balik.13Dalam kamus psikologi istilahresponse(respon) memiliki tiga pengertian yaitu pertama sebarang proses otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang, yangkeduasatu jawaban khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau kuesioner, yang ketiga sebarang tingkah laku, baik yang jelas kelihatan atau lahiriah maupun yang tersembunyi atau tersamar.14

Adapun pengertian reaksi menurut kamus lengkap bahasa Indonesia populer reaksi adalah kegiatan aksi yang timbul dikarenakan pengaruh suatu peristiwa.15Jadi dapat diambil sebuah kesimpulan arti bahwa respon adalah suatu aksi perilaku yang dalam prosesnya otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang yang timbul dikarenakan pengaruh suatu peristiwa baik yang jelas kelihatan atau lahiriah maupun tersembunyi atau tersamar, biasanya untuk mengetahui sebuah respon juga bisa dapat di uji melalui pertanyaan tes atau kuesioner.

Dalam komunikasi, umpan balik dapat juga diartikan respons, peneguhan, danservomekanisme internal(Fisher, 1978). Sebagai respons, umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali dari penerima ke sumber, memberi tahu sumber

13

Farida Hamid,Kamus Ilmiah Populer Lengkap, (Surabaya : Apollo), h. 550

14

J.p chaplin Penerjemah Kartini Karton,Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta : PT . Raja Grafindo Persada, 2006), h. 432

15

Bambang Marhijanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer,(Surabaya : Bintang Timur, 1995), h. 484


(27)

tentang reaksi penerima, dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanjutnya.16

Dalam pengertian ini, umpan balik bermacam-macam jumlah dan salurannya. Ada situasi ketika saluran mengangkut banyak umpan balik atau tidak ada umpan balik sama sekali (dari free feedback sampai kepada zero feedback). Umpan balik dapat juga lewat satu saluran saja atau lewat berbagai saluran. Tidak demikian pada komunikasi massa, umpan balik sebagai respons boleh dikatakan hanyalah zero feedback. Wartawan hampir tidak pernah tahu reaksi pembacanya. Ia hanya membayangkan reaksi itu dalam benaknya. Mungkin orang mengirim surat ke redaksi, menelpon ke pemancar, atau memijit semacam alat monitor, tetapi sebagai umpan balik volumenya terbatas dan salurannya hampir selalu tunggal. Dari segi ini kita dapat mengatakan komunikasi massa adalah komunikasi yang satu arah.Feedback loop17tidak terjadi.18

2. Macam-Macam Respon

Sesudah mengamati sesuatu, di dalam kesadaran kita terdapat kesan dari pengamatan itu, ini disebut tanggapan atau bisa juga disebut suatu respon. Secara tepat belum dapat didefinisikan, hanya dapat didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum yaitu tanggapan ialah gambaran pengamatan yang tinggal dikesadaran kita sesudah mengamati. Adapun macam-macam tanggapan antara lain :

16

Jalaludin Rakhmat,Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 191

17

Feedback loop : saluran umpan balik

18


(28)

a. Menurut Indera yang mengamati diantaranya :

1. Tanggapan auditif yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang telah didengarnya.

2. Tanggapan visual yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat. 3. Tanggapan perasa yaitu tanggapan sesuatu yang dialami oleh

dirinya.

b. Menurut terjadinya diantaranya :

1. Tanggapan ingatan adalah tanggapan terhadap sesuatu yang diingatnya.

2. Tanggapan fantasi adalah tanggapan terhadap sesuatu yang sedang ada dalam diangan-angan atau yang ada dalam khayalan.

3. Tanggapan fikiran adalah tanggapan terhadap sesuatu yang terlintas dalam jiwa.

c. Menurut lingkungannya diantaranya :

1. Tanggapan benda adalah tanggapan terhadap segala sesuatu yang berwujud.

2. Tanggapan kata-kata adalah tanggapan terhadap kumpulan dari beberapa huruf yang diucapkan dan mengandung makna sebagai ungkapan perasaan yang dengarnya atau dilihatnya.

Tidak sama tiap-tiap individu mempunyai tipe tanggapan sendiri-sendiri, yang biasanya digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu :

1. Tipe visual, artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang dilihatnya.


(29)

2. Tipe auditif, artinya orang itu dapat mengingat dengan baik sekali bagi apa yang telah didengarnya.

3. Tipe motorik, artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang telah dirasakan geraknya.

4. Tipe taktil, artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik buat segala yang pernah dirabanya.

5. Tipe campuran, artinya kekuatan tiap-tiap indera sama saja, dan mempunyai ingatan yang sama kuatnya buat segala yang telah pernah siinderanya.19

Dalam hal ini kaitannya dalam komunikasi massa adalah bahwa setiap indivdu khalayak setelah mengamati apa yang disampaikan atau diberikan oleh media, dapat melakukan proses tanggapan atau suatu respon dengan berbagai macam bentuk tidak selalu sama tergantung bagaimana setiap individu atau khalayak mempunyai keunggulan pada setiap tipe tersebut baik melalui indera, menurut terjadinya, atau menurut lingkungannya. Ada beberapa bentuk respon atau kesan yang timbul dalam perasaan penonton setelah melihat suatu acara televisi antara lain :

1. Respon Kognitif, adalah respon yang akibat timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Melalui media massa, manusia memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Dan realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa

19


(30)

akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias dan tidak cermat. Oleh karena itu, muncullah apa yang disebut stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah.

2. Respon Afektif, respon ini kadarnya lebih tinggi dari pada respon kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Contohnya adalah setelah mendengar atau membaca berita tentang kasus Babe . Kasus Babe adalah kasus kejahatan yang paling mengerikan di Indonesia kasus ini adalah kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Baekuni alias Babe , dan anak jalananlah yang menjadi target utama dalam aksinya karena pada dasarnya Babe di indikasikan kelainan jiwa, paedofil, homoseks, mengalami kekerasan masa kecil yang dihina sebagai anak bodoh, dia cenderung memilih anak jalanan karena memang paling mudah. Jika melihat kasus tersebut maka akan muncul perasaan sebal, jengkel marah, atau senang pada diri khalayak terhadap

Babe .

3. Respons Behavioral, merupakan respon akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televisi menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki keterampilan baru. Pernyataan-pernyataan ini coba mengungkapkan tentang efek komunikasi


(31)

massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.20

Adapun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe respon dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahaan terhadap yang dipahami oleh khalyak. b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai

seseorang terhadap sesuatu.

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau kebiasaan.21

Jadi antara respon, tanggapan, jawaban dapat muncul disebabkan oleh adanya suatu gejala atau peristiwa yang mendahuluinya.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi kalau terpenuhi faktor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik, pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada persesuian yang menarik dirinya. Demikian akan ditanggapi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga bergantung pada individu itu

20

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah,Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi,(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 52-57

21


(32)

sendiri. Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada dua faktor yaitu :

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu sendiri terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani, maka seseorang yang mengadakan tenggapan terhadap seuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu pada satu unsur saja, maka melahirkan hasil tangga intensitasnya pada individu yang melakukan tanggpan. Unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan, keutuhan dan cara kerjanya alat indera, urat syaraf dan bagian-bagiannya tertuju pada otak. Unsur rohani dan fisiologis meliputi keberadaan perasaan, akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran dan motivasi.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada diluar lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis pada rangsangan atau orang menyebutnya dengan faktor stimulus. Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek yang menimbulkan stimulus alat indera.22

Seseorang yang melakukan tanggapan suatu waktu menerima bersama stimulus supaya stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus harus cukup kuat, apabila stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang bersangkutan dengan demikian ada batas kekuatan

22


(33)

yang minimal dari stimulus. Batas kekuatan stimulus dapat menimbulkan kesadaran pada individu yang biasa disebut ambang absolut.23

Namun disamping itu juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain, suasana emosional, skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa, dan dapat diuraikan dalam penjelasan berikut ini :

1. Suasana Emosional,dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa respons kita terhadap sebuah film, sinetron televisi atau sebuah novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam keadaan sedang mengalami kekecewaan. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa tebahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang.

2. Skema Kognitif,skema kognitf merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan alur peristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film laga, sang jagoan pada akhirnya akan menang. Karena itu kita tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang. Kita menduga pasti akan ada pertolongan juga.

3. Suasana Terpaan (Setting of Exposure), dewasa ini penayangan film dan sinteron hantu, jin, setan atau film-film yang bertema misteri makin marak di televisi. Hal itu membuat kita berpikir bahwa kehidupan makhluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut. Kita akan merasa takut atau ketakutan ketika menyaksikan film horor jika kita

23

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah,Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi,(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 52-57


(34)

menontonnya sendirian di rumah tua. Begitu pula reakasi orang lain pada saat menonton akan mempengaruhi emosi anda pada waktu memberikan respons. Ketakutan, kengerian, juga emosi lainnya sangat mudah menular. 4. Predisposisi Individual, mengacu karakteristik khas individu. Orang yang

melankolis cenderung mananggapi tragedi lebih emosional dari pada orang yang periang. Orang yang mempunyai sifat sensitif akan sulit diajak bercanda. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film-film komedi dari pada yang melankolis. Oleh karena itu bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang yang berbeda.

5. Faktor Identifikasi, Menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang di tonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonoton, pembaca, atau pendengar, menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut.24

Dalam hal ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa respon dapat terjadi jika terdapat suatu peristiwa dan berbagai jenis respon akan terbentuk sesuai dengan keadaan, suasana, tipe pada setiap individunya, baik terpengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternalnya.

B. Televisi

1. Pengertian Televisi

Dalam bahasa Inggrisnya Televisi ini disebut dengan : Televison. Istilah Television berasal dari perkataan Yunani : Tele artinya :far off,jauh. Ditambah

24

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah,Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi,(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 52-57


(35)

dengan : Vision yang berasal dari bahasa latin vision, yang artinyato see,melihat. Jadi artinya secara harfiah, melihat jauh. Ini sesuai dengan existensi dari pada siaran TV dari Jakarta, kita bisa lihat di rumah kita di Bandung. Media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektronmagnetik tanpa kawat. (Berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang berarti penglihatan).25

Dapat di jelaskan pula secara rinci dalam bahasa yunani yaitu television

(Tel = jauh dan Vision = gambar). Bahasa Jerman fernsehen (Fern= jauh dan Sehen = melihat). Diartikan mengajak pemirsa melihat peristiwa atau kejadian yang jaraknya berjauhan akan tetapi bersamaan waktunya.26

Adapun menurut kamus bahasa Indonesia populer televisi adalah pesawat yang dapat menangkap siaran gambar dan suara dari pemancar.27

2. Program Televisi

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster International lebih merinci lagi, yakni : Program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming)

diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari

(horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Dalam media radio terdapat perbedaan arti kata yang jelas antara program dan programa . Programa di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksudkan dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemrograman .28

25

http://filmdokumenteryoki.multiply.com/journal/item/8 26

http://lilikblock.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-tv/ 27

Bambang Marhijanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer,(Surabaya : Bintang Timur, 1995), h. 540

28

RM Soenarto,Programa Televisi Dari Penyusun Sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007), h. 1-2


(36)

Menjadwalkan program siaran tidak semudah yang dibayangkan, mengingat penata program harus jeli memperhatikan apa yang disenangi penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat televisi. Karena itu, untuk menyusun program siaran diperlukan system pemrograman siaran. Dengan system itu diharapakan acara-acara yang hadir di layar televisi dapat membuat asik penonton, dapat disenangi penonton, bahkan syukur-syukur bisa menjadi panutan penonton. Adapun berbagai istilah-istilah yang sering dipergunakan dalam program siaran. Istilah-istilah itu sebagai berikut :

a. Siaran, mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar, yang dapat didengar dan atau dilihat oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran televisi dengan atau tanpa alat bantu.

b. Penyiaran, seluruh kegiatan yang memungkinkan terselenggranya siaran radio dan atau televisi, yang meliputi idiil, perangkat lunak, dan perangkat keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi didarat atau diantariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau transmisi kabel, serat optik, atau media lainnya. Dipancarluaskan untuk dapat diterima oleh khalayak dengan pesawat penerima siaran radio dan atau pesawat penerima siaran televisi dengan alat bantu. c. Pola Acara, susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis,

hari, waktu, dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran.


(37)

d. Acara Siaran, program siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan dari jam ke jam.

e. Format Acara, presentasi suatu program siaran, misalnya format talk show, format reportase, features, variety show, musik, sinetron drama, acara komedi, klips video, dan seterusnya.

f. Kelompok acara, sejumlah acara menurut jenis pengelompokan acara. Jenis pengelompokan acara di Indonesia berpedoman pada klasifikasi UNESCO, yang pengelolaannya didasari oleh maksud dan tujuan acara-acara siaran. Pembagian itu meliputi pemberitaan dan penerangan, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan.

g. Judul Acara, nama (title) dari satu mata acara misalnya Kick Andy, Lenong Rumpi, Mega Sinetron dan lain-lain.29

3. Pengaruh Televisi Terhadap Masyarakat

Tidak bisa dipungkiri saat ini perkembangan televisi sebagai salah satu kebutuhan manusia semakin hari semakin canggih. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya orang-orang kreatif yang bekerja di dalamnya memunculkan program-program baru yang sesuai dengan kebutuhan penontonnya. Karena televisi bahkan hanya sebagai sebuah media komunikasi yang hanya untuk dilihat atau didengar saja, akan tetapi banyak hal atau pesan yang bisa diterima secara langsung oleh penontonnya, selain itu dengan televisi masyarakat tidak perlu susah payah untuk mencari berita yang sedang ramai dibicarakan, dengan hanya

29


(38)

menonton dari televisi apa yang dibutuhkan akan terpenuhi. Dan di bawah ini adalah beberapa karakteristik media televisi yaitu :

1. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan pendengaran manusia.

2. Dapat menghadirkan objek yang sangat kecil atau besar, berbahaya atau yang langka.

3. Menyajikan langsung kepada penonton. 4. Tidak mengenal jarak dan waktu

5. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik.

6. Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain seperti film, foto, dan gambar dengan baik.

7. Dapat menyimpan berbagai data, informasi, dan serentak menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan. 8. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan terlebih dahulu. 9. Membangkitkan perasaan intim atau media personal.

Berdasarkan karakteristik tersebut, media televisi mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai wahana hiburan, penyebaran informasi, dan pendidikan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.30

Televisi merupakan media yang sangat potensial untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Televisi sebagai media audio visual mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi mampu membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari

30

Darwanto Sastro Subroto,Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta : Duta Wacana University Press, 1994), h. 46


(39)

apa yang mereka lihat dan mendengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat di televisi setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian. Televisi memang besar pengaruhnya untuk membentuk perilaku masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, bahwa saat ini memang menonton televisi merupakan bagian dari aktivitas manusia sehari-hari. Tiada hari yang terlewat tanpa menonton televisi. Setiap orang menghabiskan beberapa jam bahkan hampir seharian duduk menikmati tayangan televisi. Dari sisi positif, televisi merupakan sesuatu yang sangat urgent dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai berita aktual di penjuru negeri dapat diketahui dengan cepat dan berbagai informasi yang kita butuhkan pun dapat langsung diketahui dengan mudah dan cepat. Namun dari segi negatif, bahwa besar kemungkinan televisi malah menjadi suatu media yang bisa dengan cepat pula merusak pola perilaku dan berpikir masyarakat apabila masih terdapat tayangan-tayangan yang tidak memiliki nilai didikan, dan nilai etika.31

Media televisi berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung wilayah secara geografis. Isi pesan tayangan acara televisi bisa diinterpretasikan berbeda-beda menurut visi pemirsa serta dampak yang ditimbulkan beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman pemirsa terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Jadi efektif tidaknya isi pesan televisi tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa serta lingkungan sosialnya. Berdasarakan hal itulah timbul pro dan kontra terhadap dampak acara televisi, yaitu :

31


(40)

a. Acara televisi dapat mengancam nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

b. Acara televisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

c. Acara televisi bisa membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan masyarakat.32

Perbedaan pendapar tentang dampak acara televisi merupakan hal yang wajar. Karena media televisi dalam operasionalnya berhubungan dengan institusi sosial lain yang ada di masyarakat, serta adanya perbedaan sudut pandang dari khalayak sasaran. Ada dua dampak yang ditimbulkan dari acara televisi :

1. Dampak normatif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi dan menghadirkan pengetahuan bagi pemirsa.

2. Dampak peniruan, pemirsa dihadapakan pada tren aktual yang ditayangkan televisi. Contohnya model pakaian, model rambut, para bintang televisi.33

Televisi adalah media paling utama yang dapat diakses, dinikmati, dan mudah terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta senantiasa menjadi populer di belahan dunia berkembang. Televisi adalah bagian dari prakondisi dan konstruksi selektif pengetahuan sosial, pembayangan sosial, yang digunakan untuk mempersepsi dunia-dunia , realitas kehidupan orang lain, dan secara

32

Wawan Kuswandi,Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008), Cet ke-2, h. 39

33

Wawan Kuswandi,Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa, Cet ke-2, h. 39-40


(41)

imajiner merekonstruksi hidup kita dan mereka menjadi semacam keseluruhan dunia ( worl of the whole ) yang masuk akal bagi kita.

Televisi perlu dipahami secara kultural dan ekonomi dalam hal teks-teks (program) dan pola-pola maknanya, relasi antara teks dan pemirsa, politik ekonomi (komoditas industri). Oleh karena itu perlu adanya pendekatan multiperspektif untuk memahami televisi yang telah memproduksi teks budaya dan membawa pengaruh signifikan terhadap life style masyarakat kontemporer, baik yang bersifat positif maupun negatif.

A. Televisi Sebagai Teks Budaya

Era globalisasi telah membawa budaya melintasi ruang dan waktu, manusia tidak hanya menjumpai budaya dalam ruang dan waktu yang teritualkan melainkan bisa juga dengan melalui layar televisi. Beragam teks-teks budaya (program) yang disajikan televisi dengan membawa pesan dan makna-makna kultural. Belum ada media massa yang dapat menandingi televisi dalam besarnya skala volume teks budaya yang diproduksi dengan jumlah penonton yang sangat besar pula. Televisi telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat dunia untuk mengakses informasi dan sarana hiburan, khususnya bagi negara-negara berkembang karena mudah terjangkau oleh selurus lapisan masyarakatnya

Tanpa disadari, televisi telah menjadi tuhan sekaligus hantu masyarakat kontemporer. Sikap ketergantungan dan senantiasa mengikuti pola-pola trend atau gaya hidup yang diproduksi televisi melalui sajian teks-teks budayanya (program) adalah wujud kepatuhan dan ketundukan manusia terhadap produk budaya yang diciptakannya sendiri. Dan menjadi hantu masyarakat karena


(42)

beragam teks budaya justru membawa ketakutan, tindakan kriminalitas dan anarkis.

Televisi telah membawa pesan dan pola-pola makna kultural kehidupan masyarakat kontemporer yang serba boleh dan menjadikan opini publik sebagai prinsip dasar dalam menentukan kebenaran dan kebaikan perilaku atau tindakan manusia. Contoh, kasus Goyang Ngebor Inul, film buruan cium gue, smackdown, gosip dan sinetron-sinetron remaja.

Pada mulanya terjadi kontroversial atas goyang ngebor inul di ruang publik. Sebagai barisan kaum relegius, para ulama menyatakan sikap dan kecaman keras terhadap aksi erotis goyang inul karena dapat membangkitkan nafsu birahi manusia tanpa terkendali dengan benar dan baik. Disisi lain, sebagian kaum entertainment yang diwakili oleh artis sebagai barisan yang membela tindakan aksi goyang inul. Menurut sebagian besar kalangan artis menyatakan bahwa aksi ngebor inul adalah wujud ekspresi seni yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan. Begitu juga dengan kasus kekerasan anak yang lahir dari budaya imitasi terhadap tayangan smackdown, penayangan film-film mistis, khayalan dan mitologi animisme-dinamisme menjadi teks-teks budaya yang mengandung makna-makna kultural yang akan membentuk pola pikir dan sikap tidak kritis, memandulkan alam pikir untuk menangkap dan merasakan kehadiran Ilahi, kebenaran dan nilai-nilai kebajikan. Belum lagi, tayangan infotaiment yang menyajikan gosip rumah tangga orang, mengumbar atau mempublikasikan kondisi rumah tangga seseorang yang menembus batas ruang privasi, tentu akan semakin memprovokasi ruang konflik atau ketegangan


(43)

sosial dan psikologis, membuka aib seseorang, bahkan bisa menimbulkan perilaku fitnah

Contoh-contoh tayangan program televisi di atas, awalnya terjadi kontroversial dan mengundang berbagai pihak baik ulama, akademisi, birokrat, aktivis gerakan dan lain sebagainya, untuk memberikan penilaian terhadap tayangan tersebut. Namun lambat laun seiring dengan perjalanan waktu, aksi erotis goyang inul dan infotainment mengenai gosip rumah tangga orang menjadi sesuatu yang biasa dan semakin menjamur dalam program tayangan pertelevisian di Indonesia, bahkan dinikmati dan digemari sebagian besar masyarakat terutama kalangan remaja. Dari hal di atas, kita dapat melihat bahwa terjadi dialektika antara teks suci dan teks budaya, dimana teks suci mengandung pesan dan makna absolutisme etika dan teks-teks budaya dilayar televisi adalah keserbabolehan dan relativisme etika.

Kehidupan masyarakat modern yang serba bebas (keserbabolehan), relativitas nilai menjadi pandangan atau pedomannya. Kebenaran sejati (etika dan agama) menjadi tergantikan perannya oleh perkembangan sains dan teknologi modern dalam memandang dan memecahkan realitas kehidupan. Disatu sisi teknologi modern menyimpan potensi menghancurkan derajat manusia (dehumanisasi), manusia telah menjadi budak oleh ciptaannya sendiri, meskipun disisi lainnya produk teknologi modern memberikan kemudahan mencari ilmu dan menggali informasi berbagai pemikiran manusia untuk membangun peradaban dan kehidupan manusia menuju masyarakat kritis dan inklusif. Sesungguhnya ada kecenderungan manusia modern merasa kesepian dalam keramaian, merasa terasing dengan kerabatnya sendiri, terpenjara oleh dunia serba


(44)

bebas yang sesungguhnya memberikan kenikmatan semu, terbelenggu dan menjadi budak oleh ciptaannya sendiri. Televisi telah membatasi ruang dan waktu anak-anak sejak usia dini untuk berinteraksi sosial.

B. Relasi Teks Budaya dan Pemirsa

Kecerdasan pemirsa untuk menafsirkan pesan dan makna teks-teks kultural sangat menentukan pilihan sadarnya untuk mengambil sikap dan perilakunya terhadap realitas kehidupan. Beragam informasi dan hiburan sebagai bentuk produk teks-teks budaya akan tersimpan dalam memori pengetahuan dalam alam pikir manusia untuk dijadikan bahan refleksi diri untuk menentukan pilihan model budaya yang akan menjadi gaya hidupnya.

Secara behavioral, sebagian besar kecenderungan pemirsa melakukan tindakan imitasi terhadap teks budaya yang diproduksi oleh televisi. Beragam trend dan gaya hidup ala selebritis menjadi kebiasaan hampir di seluruh level lapisan masyarakat terutama kalangan pemuda atau generasi muda dan pelajar. Paradigma pemirsa ini merupakan reaksi terhadap kecenderungan tekstual tanpa melakukan proses penciptaan atau penafsiran makna kultural sebelum mengambil pilihan sikap terhadap gaya hidup yang akan dijalaninya.

Akan sangat berbeda dengan karakter pemirsa yang memiliki basis pengetahuan berdasarkan kompetensi kultural, yang memandang teks budaya memiliki multi makna (polisemik). Sehingga ia mengetahui atau memahami pesan dan pola-pola makna kultural dari teks sebagai pembawa beragam makna. Proses penciptaan makna biasanya dipengaruhi oleh basis pengetahuan, identitas nasional pemirsa, status kelas sosial dan gender.


(45)

Menurut Gadamer dan Iser menyatakan bahwa relasi antara teks dan pembaca adalah merupakan hubungan interaktif dimana pembaca mendekati teks dengan harapan dan antisipasi-antisipasi tertentu yang mengalami modifikasi dalam perjalanan membaca dan akan digantikan oleh "proyeksi-proyeksi" baru.

C. Globalisasi Televisi dan Identitas Kultural

Menurut Schiller menyatakan bahwa media bisa masuk kedalam sistem kapitalis dunia dengan cara menyediakan dukungan bagi kapitalisme, khususnya pada perusahaan transnasional. Perusahaan-perusahaan multimedia merupakan bagian dari proses konglomerasi kapital yang lebih luas dibidang industri jasa dan komunikasi.

Globalisasi televisi merupakan salah satu ikhtiar kapitalisme dalam mencari komoditas dan pasar-pasar baru untuk melakukan ekspansi penjualan teks budaya sehingga mendekatkan para pemirsa pada budaya konsumtif melalui program iklan dan mind set hedonis serta berfikir instans melalui program-program televisi berupa kehidupan glamor dan metroseksual dalam tayangan-tayangan sinetron remaja sehingga dapat berimplikasi terhadap degradasi moral generasi muda.

Televisi bisa dianggap global dalam hal (Chris Barker) :

a. Beragamnya konfigurasi televisi publik dan komersial, yang diatur,

didanai dan ditonton dalam batas-batas negara-bangsa dan atau komunitas-komunitas bahasa


(46)

b. Teknologi, kepemilikan, distribusi program dan pemirsanya, yang beroperasi melintasi batas negara-bangsa dan komunitas bahasa.

c. Diedarkan oleh televisi bentuk-bentuk narasi dan wacana yang mirip ke seluruh dunia.

Indonesia sebagai bangsa dan negara dunia ketiga, tentunya merupakan obyek utama pemasaran produk budaya masyarakat modern. Tak bisa dihindari atau dibendung pengaruh ideologi dan gaya hidup masyarakat barat telah menghipnotis dan merasuk ruh masyarakat budaya timur. Dan Indonesia adalah merupakan bangsa dan negara besar yang memiliki keanekaragaman budaya, agama, etnis, suku, ras dan golongan serta mempunyai kekayaan alam yang melimpah, ribuan pulau yang menyimpan potensi alam dan wisata.

Untuk itu diperlukan upaya sadar memelihara, melestarikan, dan menjaga kearifan budaya local atau daerah, yang merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan bukan berarti tidak mau menerima budaya asing yang masuk. Namun kita perlu upaya filterisasi produk budaya lainnya untuk memperkaya khazanah kebudayaan dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip atau nilai-nilai universal yang sesuai dengan falsafah hidup atau cita-cita kebangsaan.34

34

http://www.ponpeskarangasem.com/index.php?option=com_content&view=article&id =205:pengaruh-televisi-dan-perubahan-perilaku&catid=67:artikel-kiriman&Itemid=93


(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM STASIUN METRO TV PROGRAM

KICK ANDY DAN JURUSAN KPI FAKULTAS

ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Stasiun Metro TV

1. Sejarah stasiun Metro TV

Media Televisi Indonesia memperoleh hak siar untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Metro TV merupakan anak perusahaan dari Media Group yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang telah makan banyak asam-garam kehidupan media lokal di Indonesia pun merupakan pemilik dari sebuah media cetak ketiga terbesar di Indonesia, Media Indonesia. Pada awal berdirinya, Metro TV memperkerjakan 280 orang. Sekarang, lebih dari 900 orang, yang sebagian besar di bagian redaktur berita dan staf lapangan (reporter dan camera men), menjadi karyawan anak perusahaan Media Group ini.

Pada tanggal 25 November 2000, Metro TV, untuk pertama kalinya, mengudara di tujuh kota. Pada mulanya, Metro TV hanya mengudara selama dua puluh jam per hari. Namun, per 1 April 2001, Metro TV telah berhasil mengudara selama dua puluh empat jam non-stop.

Membangun berbagai macam infrastruktur, fasilitas, dan tim kerja yang harus diselesaikan dalam tempo yang cukup singkat, sekitar sembilan bulan, adalah pekerjaan terberat yang harus dihadapi segenap karyawan dan direksi Metro TV pada masa awal berdirinya. Namun demikian, pekerjaan berat tersebut


(48)

dapat dengan lancar dan sukses diselesaikan sehingga kemudian menghasilkan sebuah tim kerja yang solid dan profesional.

Metro TV, sebagai stasiun TV berbasis berita, telah memberikan warna baru dan khas bagi industri penyiaran di Indonesia. Metro TV membawa cara pandang baru dalam menikmari berita, yang membuat sejumlah kalangan yang sebelumnya enggan menonton berita menjadi pihak-pihak yang antusias mengikuti perkembangan peristiwa terakhir yang terjadi di sekitar.

Menengok visi perusahaan tahun 2006, yakni menjadi stasiun berita nomor satu di Indonesia dengan para penonton dan pemasang iklan setianya, segenap karyawan dan direksi Metro TV terus berinovasi untuk menciptakan program-program yang berkualitas.

Selain daripada itu, Metro TV juga menaruh perhatian besar kepada para pemegang saham dan karyawan. Kesejahteraan segenap karyawan menjadi prioritas utama bagi Metro TV terlepas dari target untuk meningkatkan pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.

Visi

a. Menjadi sebuah stasiun televisi berbasis berita yang berbeda dengan menawarkan sejumlah program hiburan dan gaya hidup berkualitas.

b. Menyediakan kesempatan beriklan yang unik dan memiliki para penonton dan pemasang iklan setia.

Misi

a. Merangsang dan mempromosikan pertumbuhan bangsa dan Negara terhadap atmosfer demokrasi dalam rangka berpacu di dalam kompetisi global tanpa menanggalkan moral dan etika.


(49)

b. Memberikan warna baru bagi industri pertelevisian dengan menawarkan cara penyajian berita yang lebih menarik dan sejumlah hiburan alternatif. Mencapai pertumbuhan yang signifikan dengan meningkatkan dan mendayagunakan segenap aset yang dimiliki serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para karyawan, dan tak lupa menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham..35

2. Program Acara Stasiun Metro TV

Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia Metro TV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi.

Adapun daftar program acara unggulan adalah sebagai berikut :

1. Breaking News, adalah program berita tercepat dan terbaru saat sebuah kejadian atau peristiwa penting terjadi. Setiap program yang sedang

35


(50)

berjalan akan dihentikan sementara untuk pemberitaan program Breaking News ini.

2. Headline News, adalah program berita setiap jam selama 2-7 menit, setiap harinya. Program ini diadaptasi dari program yang sama yang dimiliki stasiun televisi internasional CNN. Sebagian besar Headline News ditayangkan dalam Bahasa Indonesia, namun pada jam 09.00 WIB Headline News dibacakan dalam Bahasa Inggris.

3. Metro Pagi, adalah program berita pagi Metro TV yang mengudara setiap hari pada pukul 04:30 - 07:00 WIB.

4. Metro Xin Wen, adalah program berita berbahasa mandarin yang mengudara setiap hari pada pukul 10.30 - 11.00 WIB

5. Metro This Morning, adalah program berita berbahasa Inggris. Mengudara setiap hari pada pukul 08.30 - 09.00. Namun, acara ini berakhir pada awal April 2007.

6. Indonesia This Morning, adalah program berita Bahasa Inggris yang menggantikan Metro This Morning. Berisi tentang berita terhangat dari Indonesia dan penjuru dunia. Dan, berisi juga laporan cuaca seluruh Indonesia. Mengudara setiap hari Minggu-Jumat pada pukul 09.05 - 09.30 WIB.

7. Metro Siang, adalah siaran berita Metro TV yang mengudara setiap hari pada pukul 12:00 - 13:00 WIB.

8. News Flash, adalah program berita tiga bahasa (Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Mengudara setiap hari Senin - Jumat


(51)

pada pkl 09:30, 12:30, 19:30 WIB selama 5 menit. Namun, acara ini berakhir pada pertengahan tahun 2009.

9. World News, adalah program berita dunia yang mengudara selama 30 menit pada hari Senin - Jumat pada pukul 16:30 WIB. Metro World News ini telah sukses melakukan wawancara terhadap berbagai pemimpin dunia seperti Tony Blair, dan Mahmood Ahmadinejad. Namun, acara ini berakhir pada tanggal 2 November 2009.

10. Metro Hari Ini, adalah program berdurasi 1.5 jam pada hari Senin - Sabtu dan 60 menit pada hari Minggu pada pukul 17:30 WIB. Berisi rangkuman informasi selama sehari.

11. Suara Anda, adalah program berita 30 menit yang menyajikan berita yang bisa anda pilih. Mengudara pada hari Senin - Jumat pada pukul 19:00 WIB.

12. Top Nine News, adalah salah satu program yang ditunggu. Karena memiliki variasi angka 9. Sembilan berita teratas pada pukul Sembilan malam WIB. Dan pada rubrik ke-8 Top of The top berisi 9 berita menarik yang disajikan dalam waktu 90 detik. Mengudara pada hari Senin - Jumat selama 30 menit.

13. Top Nine News Weekend, adalah program sembilan berita teratas pada pukul 21.00 WIB. Dan pada rubrik ke-8 Top of The Week berisi 9 berita menarik yang disajikan dalam waktu 90 detik. Mengudara pada hari Sabtu selama 30 menit.


(52)

14. Metro This Week, adalah program berita Metro TV yang berisi rangkuman berita selama sepekan. Mengudara setiap hari Minggu pada pukul 18:30 WIB selama 30 menit.

15. Metro Sport, adalah program berita olahraga yang disiarkan pada pukul 23:30 WIB selama 25 menit.

16. Metro Malam, adalah program berita malam yang disiarkan pada pukul 00:00 WIB selama 1 jam.

17. Kick Andy, adalah program talk show oleh Andy F. Noya pada hari Jumat pukul 21.30 WIB.36

Metro TV memiiki beberapa program unggulan, seperti Metro Hari Ini, Indonesia Now, Kick Andy, News dotcom, Archipelago, Headline News dan lain-lain. Dari berbagai acara tersebut sepertinya program yang mendapat banyak tempat di mata pemirsa di Indonesia justru bukan program beritanya. Hal ini dibuktikan dengan selalu kalahnya program berita mereka dalam polling program berita favorit di Panasonic awards. Yang sering saya dengar diperbincangkan justru News Dot Com dan Kick Andy. Namun perbincangan itu saya dengar dari teman-teman yang tinggal di Jakarta. Khusus dikawasan Jogja dan sekitarnya jarang sekali ada program Metro TV yang dibicarakan. Hal itu disebabkan sangat lemahnya sinyal Metro TV di sini setelah gempa Jogja tahun lalu.37

36

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Komunikasi/1)%20Daftar%20Stasiun%20Tele visi%20di%20Indonesia/Metro/Acara%20Metro%20TV-%20daftar%20stasiun%20televisi%20-%20wikipedia.org.pdf

37


(53)

B. Program Kick Andy

1. Seputar Program Kick Andy

Pada mulanya Kick Andy hanya sebuah wacana dan kerinduan bos Metro TV Surya Paloh yang ingin mendayagunakan kemampuan Andy Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca. Di mata Surya Paloh, Andy Noya yang suaranya biasa-biasa saja, bahkan cenderung cempreng, punya kemampuan luar biasa, terutama dalam menggali informasi yang "disembunyikan" narasumber. Sebelum memandu Kick Andy, Andy Noya pernah memandu acara talk show Today's Dialogue. Saat memandu acara ini, para narasumber umumnya para politikus dan pejabat kerap dibuat tak berdaya saat harus menjawab pertanyaan-pertanyaan Andy yang selalu menukik pada sasaran yang jawabannya ditunggu-tunggu pemirsa.

Kehadiran Andy dalam talk show ini seolah menjadi representasi dari publik itu sendiri. Lazimnya politikus dan pejabat publik, saat dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan dari Andy, mereka kerap berkelit atau berpikir beberapa saat sebelum memberikan jawaban. Dari mimik wajah sang politikus atau pejabat, pemirsa dengan gampang menyimpulkan mereka berbohong atau sekedar basa-basi. Jika narasumbernya berlaku seperti ini, kerap Andy mendiamkannya, sehingga lewat simbol gambar yang tertayang di layar kaca, pemirsa semakin mudah menerka seperti apa "kualitas" atau "moral" tokoh yang diwawancarai Andy Noya. Gaya dalam mewawancarai para tokoh seperti itulah yang dilihat Surya Paloh sebagai kelebihan Andy Noya. Oleh sebab itulah Surya Paloh merasa perlu mendayagunakan kemampuan Andy Noya bukan sekadar sebagai pemimpin redaksi saja, tapi juga pewawancara dalam acaratalk show.


(54)

"Andy harus punya program acara sendiri, dan dia yang harus jadi bintangnya," cetus Surya Paloh di tahun 2000-an. Di benak Surya Paloh, Andy Noya harus biasa seperti Larry King (CNN) dan Jay Leno (CNBC) yang terkenal itu. Saat mewawancarai narasumber dengan beragam latar belakang, kedua tokoh tersebut punya karakter. Tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran. Surya Paloh sadar Andy memang tidak mungkin disamakan atau harus sama dengan Larry King dan Jay Leno. Namun, demikian kesimpulan Surya: "Andy memiliki talenta mewawancara orang dengan cara yang unik, jenaka, tajam tapi tidak menyakitkan, dan memiliki ciri tersendiri." Terlena menangani Today's Dialogue dan kewajiban sebagai pemimpin redaksi, gagasan dan keinginan Surya Paloh belum bisa direspons oleh Andy Noya dan juga kawan- kawan.

Lagi pula, di mata para profesional atau pekerja media yang bekerja di Media Group, Surya Paloh dikenal sebagai pemimpin yang suka meledak-ledak dalam mengeluarkan ide, dan cenderung dilebih-lebihkan. Sering malah ide itu diungkapkan sambil bergurau di kafe atau tempat-tempat santai.

Rupanya, kali ini Surya Paloh serius. Suatu hari, dia memanggil Andy Noya dan kawan-kawan dan mengingatkan kembali gagasan yang pernah ditawarkan kepada Andy. "Rupanya dia khawatir, talenta yang saya miliki bias hilang jika tidak dipakai atau dilatih," ungkap Andy Noya suatu kali. Gagasan tersebut mendapat dukungan dari pimpinan Metro TV yang lain. Persoalannya kemudian, bentuk acaranya seperti apa? Ada niat membuat program yang secara mentah-mentah menjiplaktalk showala Larry King atau Jay Leno,


(55)

Tapi diurungkan, karena dinilai membosankan. Lagi pula hampir semua stasiun televisi punya program seperti itu. Tim Metro TV pun dilibatkan untuk mewujudkan gagasan Surya Paloh, namun tetap harus memiliki karakter orisinal Metro TV. Dalam sebuah forum, Manajer Promosi Metro TV Adjie S. Soeratmadjie kemudian mengajukan konsep acara bernama Andy Noya Show. Konsep ini dia ajukan ke direksi Metro TV pada 27 Juli 2004 dengan format acara seperti yang sekarang ada di Kick Andy.

Belum terlalu sempurna, pencipta lagu "Indonesia Menangis" bersama Chossy Pratama itu kemudian mematangkan konsepnya dengan Andy Noya. Konsep ini selesai pada 20 Desember 2004 dan kembali diajukan ke direksi. Beres? Ternyata belum. "Gelap, sepertinya nggak jadi," ungkap Adjie. Setelah mengendap selama setahun, barulah gagasan untuk menghadirkan Andy Noya Show muncul lagi. Namun Adjie mengaku belum pas dengan nama acara yang digagasnya (Andy Noya Show).

Dia lalu mengusulkan nama itu diganti dengan Kickin' Andy. Tapi nama ini pun, menurut Adjie, belum juga "menjual". Lebih dari itu, dia tidak ingin nantinya dianggap meniru judul program TV asing Kickin' Byron. Singkat cerita, ketemulah nama Kick Andy. Siapa sangka, acara ini sekarang menjadi salah satu ikon Metro TV dan digemari banyak pemirsa serta mengundang decak kagum banyak orang, meskipun menurut Adjie, masih banyak hal yang perlu disempurnakan.

Pada awalnya, Andy sempat menolak program Kick Andy dengan format seperti sekarang ini, sebab tidak jauh berbeda dengan acara Oprah Winfrey Show yang ada unsur hiburannya. Andy merasa dirinya tidak bisa menghibur dan bukan


(56)

tipe orang yang suka menghibur seperti halnya Oprah. Dia lebih merasa sebagai jurnalis. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, "Saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menerima konsep itu. Setelah membicarakan dengan tim Metro TV lain, Kick Andy akhirnya menggabungkan konsep Larry King dan Oprah. Nama Kick Andy yang dianggap agak sedikit 'nakal,'" kata Andy Noya, "akhirnya tetap dipertahankan."

Sesuai dengan karakter dan gaya Andy Noya saat memandu Today's Dialogue, Kick Andy memang harus nakal, nyentil, nyindir, jenaka, tajam namun tidak menyakitkan narasumber. Berbeda dengan Today's Dialogue yang banyak memasuki wilayah politik, Kick Andy menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Kick Andy dirancang untuk memberikan inspirasi bagi penonton. Misalnya mereka yang cacat tidak merasa terbatas dengan cacatnya, tidak merasa hidupnya hancur.

Sebaliknya mereka malah justru berprestasi, sehingga memotivasi penonton untuk juga memiliki semangat hidup dan daya juang yang tinggi. Misi ini jelas terlihat saat Kick Andy menampilkan tema penyakit stroke yang ditayangkan pada Kamis (5 Juli 2007). Pada episode ini Kick Andy menghadirkan narasumber penderita stroke, antara lain mantan penyiar Ebet Kadarusman yang pantang menyerah untuk melawan stroke yang dideritanya bertahun-tahun. Pernah pula Kick Andy menampilkan seorang perempuan yang tangan dan kakinya tidak sempurna, namun dia tidak patah semangat dan justru meneruskan bakatnya melukis. Setelah tampil di Kick Andy, terdengar kabar ia telah menikah dengan seorang pria Austria yang sempurna dan tampan.


(57)

Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengetengahkan kekuatan cinta. Bersama Andy Noya di acara itu digambarkan seorang calon pilot yang mengalami kecelakaan dan hampir seluruh bagian tubuhnya rusak, namun kekasihnya masih setia mendampingi hingga mereka menikah dan hidup bahagia sampai sekarang. Maka bisa dipahami jika dari waktu ke waktu, Kick Andy semakin banyak digemari pemirsa. Program ini masuk dalam peringkat tertinggi pada dua puluh besar top program Metro TV. Dengan tetap mengedepankan semangat idealisme, program ini ternyata juga laku dijual, sponsor dan iklan lumayan banyak.

Program Kick Andy menempati rating tertinggi saat mengangkat topik Republik BBM, sebuah acara parody sosial-politik yang pernah ditayangkan stasiun televisi Indosiar. Bahkanrating-nyamengalahkan berita gempa bumi yang waktu itu melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Juga ketika Kick Andy mengulang secara lengkap wawancara eksklusif dengan dai kondang Aa Gym yang kontroversial. Secara umumratingyang tinggi dan terus meningkat menunjukkan Kick Andy semakin diterima dan melekat di hati penonton.38

2. Tentang Andi F. Noya

ANDY F. NOYA selama ini lebih dikenal sebagai wartawan cetak. Lebih dari lima belas tahun dia bergumul dengan dunia jurnalistik untuk media cetak. Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu majalah TEMPO untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah Tinggi Publisitik

38

Gantyo Koespradono, Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif Menonton Dengan Hati, (Yogyakarta : PT. Bentang Pustaka, 2008), h. 7-8


(58)

(STP) Jakarta. Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha TEMPO.

Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior TEMPO untuk memperkuat majalah MATRA yang baru diterbitkan oleh TEMPO. Andy tertarik lalu bergabung. MATRA agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik suratkabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke suratkabar.

Pada 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior DjafarAssegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.

Pada tahun 2000, Metro TV mendapat ijin siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di suratkabar umum terbesar kedua itu.Memasuki tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco.


(59)

Dalam perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994 sd 1999).Sewaktu mahasiswa lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin menulis di berbagai majalah dan suratkabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional.

Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya, tutur Andy.Maka, setamat STM 6 Jakarta, Andy melamar masuk ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang IISIP, Lenteng Agung). Saya sekarang menikmati betul menjadi seorang jurnalis, ujarnya.39

3. Topik Program Kick Andy Pada Bulan Januari Sampai Februari 2010.

Pada bulan Januari sampai Februari 2010 terdapat 8 (delapan) topik diantaranya :

1. Rahasia Dibalik Layar, di episode penutup tahun 2009 dan sekaligus pembuka awal tahun 2010 inilah, Andy F. Noya berbuka-buka tentang seluruh proses dan rahasia di balik proses produksi Kick Andy kepada Butet F. Yogya. Alias Butet From Yogya, bukan Butet Flores Yogya. Tentang bagaimana proses perburuan narasumber yang kontroversial, sulit diundang namun akhirnya mau tampil berbicara di televisi, motivasi penyampaian pertanyaan-pertanyaan aneh-nya , pengelolaan emosi para 39


(60)

tamu supaya tidak tersinggung dan sekaligus tetap mau blak-blakan

padanya, pengalaman unik menghadapi tamu-tamu yang tak biasa serta perasaan Andy F. Noya sendiri saat kena batunya, alias di-kick balik oleh sang tamu.40

2. Big Is Beautiful, pada episode Kick Andy kali ini membahas tentang komunitas X-tra L dimana komunitas ini yang beranggotakan orang-orang yang merasa dirinya gendut, mau membuka wawasan bahwa tidak selalu semuanya diukur dari berat badan, beraktivitas bersama di bidang kesehatan, membangun motivasi dan kepercayaan diri bahkan juga merambah bidang bisnis bersama.41

3. Maut Diujung Pena, Kick Andy kali ini akan mengajak anda semua itu mengenai kasus-kasus kekerasan pada wartawan yang terjadi di negeri sendiri. Misalnya kasus yang terakhir terjadi di Provinsi Bali, dimana seorang wartawan Koran Radar Bali dibunuh setelah menuliskan kritikan tajam pada sebuah kasus penyelewengan dana pendidikan. Anak Agung Prabangsa, wartawan naas itu, ditemukan seorang nelayan di pantai dalam kondisi yang mengenaskan. Diperkirakan mayatnya sudah mengapung selama empat hari dengan delapan patah tulang dan tempurung kepala yang pecah. Kasus ini sekarang sedang bergulir dipengadilan, dengan tersangka I Nyoman Susrama, anggota DPRD TK II Bangli, yang juga adik dari bupati Bangli. Inilah kisah-kisah dari miris para kuli pena, kisah para jurnalist yang harus mengorbankan jiwa dan raganya untuk menjadi

40

http://kickandy.com/theshow/1/1/1754/read/RAHASIA-DI-BALIK-LAYAR 41


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Dokumen foto dengan kru program Kick Andy di lokasi shooting Metro TV.

Heru saputro (penulis) dengan Heru saputro (penulis) dengan Produser presenter Kick Andy (Andy F. Noya ). Kick Andy (Pak Agus Purnomo).

Heru saputro (penulis) dengan salah satu team kreatif Program Kick Andy (Pak Mardy).


(6)