PENGARUH ABELISASI HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PROD UK MI INST AN INDOFOOD
Muniaty Aisyah
Ab tract The knowledge of consumer decision making factors arc needed to understand the consumer
behavior. fhe understanding is to reach the consumer satisfaction, so that they continuously repurchase the product. The Theory of Reasoned :\ction is appied in this research to
understand of the consumer behavior concening the intention to buy products with label halal. ..ccordng to Fishbein and _.jzen as mentioned by Dharmmesta 1992, this theory says
that behavior intenion BI is moderating variables influence behavior of attitudes ..b and subjective norms SN. This parameter can identify how consumer behavior intention to buy
products with label halal, are inuenced by attitudes .·\b and subjective norms SN. The object as the halal label product is noodles are producted by PT Indofood Sukses ;\Iakmur,
which is based on survei by Frontier \farketing and Research Consultant 2002, Indofood noodles has the bi
g
est marker share in Indonesia with amiliar brands such as Indomie, Supermie, Sarimi, Pop mie, etc. The arrirudes _\b and subjective norms SN have positives
influences to customer behavior intention to buy 31 products with label halal and the dominate variable in this relationship is atitudes .The customer behavior intention changing,
are inluenced also by the changing of attitudes and subjective norms, and the attitudes and
subjective norms together significantly influence the customer behavior intention to buy products with label halal.
Kewords: Consumer Behao
,
Consumer Saisfacion
I. PENDAHULUAN
Isu-isu negatif di Indonesia tentang ketidak halalan makanan seperti pada kasus lemak babi pada susu, mie instan, penyedap makanan clan lain sebagainya tidak
hanya menimbulkan gejolak yang dapat mempengaruh aspek sosial ekonomi masyarakat, akan tetapi juga . telah nembuat sebagian besar masyarakat muslim di
Indonesia lebih selektif dalam memilih produk yang tidak saja higienis, begizi lan memenuhi selera, tetapi Juga dihalalkan oleh agama. Keinginan masyarakat
mengkonsumsi makanan halal clan thoyyib nerupakan suatu keyakinan yang
membudaya dalam kehidupan masyarakat nuslin. Gejala-gejala tersebut telah dirasakan oleh banyak produsen makanan olaban di Indonesia. Mereka menyadari
bahwa produk makanan olahan yang halal lan choyyib mempunyai keungulan tersendiri, baik dari segi keananan maupun potens1 pasar. Indikasi kesadaran ini
dibuktikan oleh banyaknya produsen makanan olahan
±1000
perusahaan baik lokal 171
maupun luar negeri yang mengajukan permohonan sertiikasi halal ke LPPOM MUI Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan Jan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia
untuk mendapatkan labelisasi halal, disamping Juga untuk alasan ekspor impor Susanto, 2001.
Halal haramnya suatu produk bersifat sangat sensitif karena menyangkut persoalan iman dan kepercayaan masyarakat. .\dalah wajar bila di Indonesia kasus
ketidakhalalan produk dapat menimbulkan reaksi keras clan sensitif bagi negara yang mayoritasnya beragama Islam ioi. Meniogkatnya
· kesadaran masyarakat akan
pentingnya mengkonsumsi produk halal menpakan taotangan yang harus direspon oleh pemerintah lan pelaku usaha di Indonesia.
Hasil survei Fronteir 2001 menunjukkan sebanyak 57.9 konsumcn makanan di Indonesia selalu memperhatikan label halal ketika membeli. Mereka ingin
pencatuman label halal ini diwajibkan 86. Bila meodapatkan makaoan yang tidak berlabel halal, kebanyakan konsumen memilih meocari alternatif lain sebagai
pengganti 66.2. Merekapun bersedia membayar lebih mahal untuk produk halal 40.6 Apriyaotono, .003. Penelittian pcrilaku konsumen dalam membeli produk
makanan olahan berlabel halal, maka penelitian ini mengaplikasikan
Theoy
�l
Rea
s
oned
Action, yang dikenal juga dengan sebutan reasoned action mode. Teori ini membahas kaitan antara sikap, niat berpcrilaku, clan perilaku clisamping faktor lain seperti norma
subycktif Fishbein clan Ajzen, 1980 sepcrri yang likcmukakan Dharmmesta, 1992. Pcmilihan pcneitian pala proluk mi imtan I ndofool dilasari oleh
keidentikan vii sebagai makanan yang menggunakan lemak babi karena vli kerap kali dihubungkan dengan obyek lain yaitu restornn cina yang memang umumnya menjual
makanan yang dimasak dengan menggunakan lemak babi. Di Indonesia, mi instan telah menjelma menjadi bahan pangan altenatif yang sangat populer lan clikonsumsi
oleh semua lapisan masyarakat. �fi 1mra11 sangat nudah Jipcroleh, baik Ji supermarket maupun di warung kecil dengan harga yang relatif stabil. vii instan
tersedia di pasar dengan berbagai merek, rasa dan ukuran yang beragam. Pilihan produk yang beraneka ragam terscbut nemberi kesempatan kepada konsumen untuk
memilih mi instan yang scsuai dengan keinginan masing-masing. Data clari Frontier 172
Marketing and Research Consultant 2002 menunjukkan bahwa dari 3000 orang responden yang tersebar merata di 6 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan dan Makasar, dalam 1 bulan terakhir paling banyak membeli 3 merek mi instan yang diproduksi PT lndoood Sukses Makmur Tbk, yaitu Indomie
selaku market eader memiliki persen:ase yang jauh lebih tinggi 88,6 dibanding chaenger terkuatnya yaitu Supermi 33. Diururan ke-3 diraih oleh Sari.mi dengan
persentase 14,4, liikuti oleh Gaga 100 dan Gaga \
l
ie dengan perscntase kurang lari 10. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lan hubungan
sikap serta norma subyektif terhalap niat konsumen untuk membeli produk berlabel halal pada proluk mi instan Indofood. Mengidentifikasi variabel yang paling doninan
lari kedua variabel sikap clan norma subyekuf dalam mempengaruhi niat beli konsunen terhalap produk berlabel halal pada proluk mi instan lndoood.
II. METODOLOGI PENELITIAN