PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Indomie.

(1)

PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PADA PRODUK INDOMIE

(

Studi Kasus Mahasiswa universitas Muhammadiyah Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Manajemen

Oleh: TRI WIDODO

B 100110148

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015


(2)

(3)

(4)

iv

MOTO

Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah mahakarya,

gelar sarjana kuterima.

Barang siapa bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan itu untuk kamu sendiri


(5)

v

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kepada Allah SWA, atas segala anugerah, hikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN” dengan baik. Penulis menyadari Bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan pengalaman yang penulis miliki, namun penulis berharap skripsi ini berguna bagi pembaca dalam memperluas wawasan dan pengetahuan yang ada. Penulisan skripsi ini juga melengkapai syarat kelulusan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan yang ditemui oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Sehingga penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Triyono, SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universita Muhammadiyah Surakarta.

2. Dr. Anton Agus Setyawan,SE.,MSi, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Basworo Dibyo, SE, Msi selaku Pembimbing Utama yang senantiasa dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.


(6)

vi

4. Para Dosen dan Staf pengajar di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, terima kasih atas materi yang selama ini diberikan kepada penulis.

5. Karyawan dan Staff Tata Usaha di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Mas Inung dan Mbak Yani terima kasih atas pelayanan, kemudahan adsminitrasi, dan informasi yang telah diberikan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa, serta dukungan baik moril dan materiil selama masa studi dan penyusunan skripsi.

7. Mas Edhy dan Mbak Anik yang selalu memberi masukan kepada andik tersayang.

8. Teman-teman dan sahabat-sahabatku Progdi Manajemen FE UMS angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

9. Universitas Muhammadiyah Surakarta, semoga dari sini saya menjadi orang sukses dan berguna bagi orang lain.

10.Sahabat-sahabat di kos ardian (coro), hida, mas diyat, riki, faris dan semua kawan penghuni kos ganesha terimakasih kalian tempat yang pas untuk sharing hal-hal kecil.

11.Sahabat-sahabat yang telah menemani saya selama kuliah di FEB UMS Kriteng, Mbahe, Safee, feri Cilik, Galang, Copril, Feri Gedhe, Apele, Arda dan juga yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Kalian teman paling GOKIL...


(7)

vii

Semoga Allah S.W.T senantiasa melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sebagai balasan atas bantuan dan amal baik Bapak/Ibu/Saudara semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik disengaja maupun tidak disengaja serta jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan penulisan-penulisan dikemudian hari.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Surakarta, September 2015


(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Label Halal ... 8

1. Pengertian Label ... 8

2. Halal ... 9

3. Pengertian Label Halal ... 11


(9)

ix

C. Keputusan Pembelian Konsumen ... 14

1. Pengertian Keputusan Konsumen ... 14

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen ... 16

3. Pengambilan Keputusan Membeli ... 22

D. Penelitian Terdahulu ... 23

E. Kerangka Pemikiran ... 24

F. Hipotesis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26

A. Variabel Penelitian ... 26

1. Variabel Bebas ... 26

2. Variabel Terikat) ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 28

C. Metode Pengumpulan Data ... 28

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 29

E. Metode Analisis Data ... 30

1. Uji Validitas ... 31

2. Uji Reabilitas ... 32

3. Uji Asumsi Klasik ... 33

4. Analisis Regresi Berganda ... 36

5. Pengujian Hipotesis ... 37


(10)

x

b. Uji Statistik F ... 37

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambaran Umum Responden ... 39

B. Deskripsi Variabel ... 40

C. Teknik Analisis Data... ... 45

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reabilitas ... 48

3. Hasil Uji Asumsi Klasik... 48

4. Hasil Regresi Berganda ... 51

5. Uji Hipotesis... 53

a. Uji Statistik t... 53

b. Uji Statistik F ... 55

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 24 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 50


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia ... 39

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 40

Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Label Halal ... 41

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Harga ... 43

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Terhadap Keputusan Pembelian ... 44

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ... 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabiliti ... 47

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonearitas ... 50

Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik t ... 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 56


(13)

xiii Abstraksi

Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, jumlah penduduk yang banyak, dan mayoritas penduduk adalah muslim, Indonesia adalah pasar yang mengiurkan dari untuk pemasaran suatu produk. Sehingga dibanjiri oleh produk dalam maupun luar negeri. Maka dari itu perusahaan Indonesia harus bisa besaing terutama produk makanan. Perusahaan makanan Indonesia didorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan strategi pemasaran. Agar dapat menguasai pasar di negeri sendiri. Salah satu dari strategi tersebut adalah labelisasi halal dan harga dari suatu produk. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah labelisasi halal dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Variable independen dalam penelitian ini adalah Labelisasi Halal (X1), Harga (X2). Variabel dependen adalah keputusan konsumen dalam membeli produk indomie. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari populasi seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara primer atau langsung dari koesioner. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t, uji f, dan uji (R2).

Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa label halal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian terhadap produk indomie ditunjukkan dengan tingkat signifikan 0.001 < 0.05. Hasil penelitian uji t menunjukkan harga produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk, ditunjukkan dengan tingkat signifikan 0.004 < 0.05. Hasil uji F menunjukkan bahwa labelisasi halal dan harga menpunyai hubungan dan secara serentak (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk indomie. Pengaruh label halal dan harga dengan keputusan membeli produk indomie melalui uji koefisien (Adjusted R2) dengan nilai sebesar 0.318 atau 31.8%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa labelisasi halal dan harga adalah faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelian konsumen keputusan.


(14)

xiv Abstract

With good economic growth, the number of people a lot, and the majority of the population is Muslim, Indonesia is a tempting market for the marketing of a product. So inundated by products and abroad. Therefore the Indonesian company must be besaing especially food products. Indonesian food companies are encouraged to be creative and innovative in implementing marketing strategies. To be able to dominate the market in their own country. One of these strategies is halal labeling and price of a product. And the purpose of this study was to determine whether the labeling of halal and prices affect the purchase decision

Independent variables in this study are labeling Halal ( X1 ), Price ( X2 ). The dependent variable is the consumer's decision to buy instant noodle products. The sample used in this study were 100 respondents from the entire student population of the University of Muhammadiyah Surakarta. Methods of data collection in this study is primarily or directly from the questioner. Test the hypothesis in this study is t-test, f, and test ( R2 ) .

The research result t test showed that halal label partially significant effect on purchases of products indomie indicated by a significant level of 0.001 <0.05. The research result t test showed the product price is partially significant effect on product purchasing decisions, demonstrated by a significant level of 0.004 <0.05. F test showed that the halal labeling and price menpunyai relationship and simultaneously (simultaneously) has significant influence on purchasing decisions instant noodle products. Effect of halal label and price with the decision to buy instant noodle products through test coefficient (Adjusted R2 ) with a value of 0318 or 31.8 %. Therefore, it can be concluded that the halal labeling and price are the most important factors affecting consumer purchase decisions.


(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern ini, perkembangan ekonomi Indonesia sangat cepat. Pada tahun 2014 Indonesia mengalami peningkatan ekonomi diatas pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan ini tidak lepas dari peran pengusaha di dalamnya. Pengusaha memanfaatkan penduduk Indonesia yang banyak dan bervariatif. Karena Pertumbuhan ekonomi senbenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk (Smith Adam, 1776). Dengan penduduk Indonesia yang mencapai 220 jiwa merupakan pasar yang sangat besar di Indonesia. Disisi lain populasi umat islam di Indonesia mencapai 90 persen dari jumlah penduduk. Hal ini mengakibatkan membanjirnya produk-produk dari dalam maupun luar negeri. Membanjirnya produk ini akan mengakibatkan dilema bagi masyarakat Indonesia. Di satu sisi banyak pilihan bagi masyarakat disisi lain masyarakat harus jeli dalam memperhatikan kehalalan produk terutama makanan.

Produk makanan di Indonesia sangat bervariasi. Dengan pangsa pasar yang banyak perusahaan membuat produk yang sangat bervariasi terutama untuk ekonomi kalangan menengah kebawah. Karena mayoritas masyarakat Indonesia berekonomi menengah ke bawah. Di sisi lain, kesadaran keberagamaan umat Islam diberbagai negeri termasuk di Indonesia, akhir-akhir ini semakin tumbuh subur dan meningkat. Sebagai konsekuensi logis,


(16)

2

setiap timbul persoalan, penemuan, maupun aktifitas baru sebagai produk dari kemajuan tersebut, umat Islam senantiasa bertanya-tanya, bagaimana kedudukan hal tersebut dalam pandangan ajaran dan hukum Islam.

Salah satu persoalan cukup mendesak yang dihadapi umat adalah membanjirnya produk makanan dan minuman olahan, obat-obatan, serta kosmetik. Sejalan dengan ajaran Islam, umat Islam menghendaki agar produk-produk yang akan dikonsumsi tersebut dijamin kehalalan dan kesucianya. Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal, suci dan baik merupakan perintah agama dan hukumnya wajib (Departemen Agama, 2003).

Konsep kehalalan di kehidupan masyarakat Indonesia sudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Halal diperuntukkan bagi sesuatu yang baik dan bersih untuk dimakan atau untuk dikonsumsi oleh manusia menurut syariat islam. Lawan halal adalah haram yaitu tidak dibenarkan atau dilarang menurut ajaran islam. Allah telah menegaskan dalam al qur’an surat al maidah ayat 3:

خْلا ّ ن مْ ل و ّدلا و تْي ْلا م كْي ل ع ْ مّ ح

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, dan daging babi”

QS (5: 3). Dari surat diatas Allah hanya memerintahkan umat manusia hanya mengonsumsi makanan yang halal saja. Halal atau tidak merupakan suatu keamanan pangan yang sangat mendasar bagi umat islam. Konsumen islam cenderung memilih produk yang telah dinyatakan halal daripada produk yang belum dinyatakan halal oleh lembaga yang berwenang (Sumarwan, 2011).


(17)

و د بْع ت اّّ ْم تْن ك ْ ّّ ْع ناو كْ ا وا بّي ط َ َ ح ّّ م ك ق ز اّ م او ل ك ف

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah

kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepadanya saja menyembah (QS. 16: 144)”.

Selain label halal, persoalan konsumen dalam memilih produk adalah harga itu sendiri. Harga juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan pembelian pada produk. Dimana harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler & Amstrong, 2001). Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, kerena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang mengakibatkan penjualan menurun dan pangsa pasarnya berkurang. Oleh sebab itu, dalam penetapan harga perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar semakin meninggkat.

Kehalalan dan harga produk sangat berdampak terhadap keputusan pembelian. Sebagai contoh indomie produk dari PT. Indofood. Produk yang disajikan telah mempunyai label halal dari lembaga yang berwenang. Disisi lain indomie juga mempunyai harga yang terjangkau. Hal ini sangat layak apabila indomie dijadikan sebagai obyek penelitian. Dalam keputusan


(18)

4

pembelian ini mahasiswa juga ikut serta dalam penjualan mie instan tersebut. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mayoritas mahasiswanya beragama Islam dapat menjadi perwakilan dari komunitas Muslim dan konsumen mie instan yang menjadi konsumen produk. Komunitas kritis yang bila ditinjau dari sisi informasi yang diperoleh dan kemampuannya untuk mencerna informasi adalah komunitas yang bisa memilah-milah produk-produk yang mereka konsumsi berdasarkan informasi yang mereka peroleh.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti ilmiah mengenai bagaimana pengaruh label halal dan haga terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk tertentu, perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu, akan dilakukan penelitian dengan menjadikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai studied population, karena mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat memahami dan mempertimbangkan tentang hukum yang berlaku mengenai labelisasi halal dan pengaruh harga produk tersebut. Atas dasar latar belakang tersebut maka penelitian akan melakukan penelitian dengan judul

“PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK


(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan pertanyaan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta?

2. Adakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian mahasiswa muhammadiyah Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengaruh label halal dan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Informasi ini sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan untuk membuat labelisasi halal dan harga produk.


(20)

6

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi semua pihak yang berminat terhadap bidang manajemen pemasaran terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran, yaitu yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran, khususnya mengenai pengaruh labelisasi halal dan harga produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai manajemen pemasaran. Selain itu penelitian ini juga berguna sebagai syarat akademisi untuk menyelesaikan Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universiyas Muhammadiyah Surakarta. E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman, penjelasan, dan penelaahan bahasan pokok permasalahan yang akan dibahas maka, skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1: PEMDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


(21)

Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka yang meliputi landasan teori yaitu: pengertian label, pengertian halal, pengertian labelisasi halal, pengertian harga, pengertian keputusan konsumen,kerangka pemikiran, hipotesis.

BAB 3: METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi. Yang berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi oprasional variable, metode analisis data yang berupa analisis deskriptif. Uji validitas dan uji reabilitas, uji normalitas dan analisis regresi sederhana, uji asumsi klasik, uji regresi berganda.

BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian yang terdiri dari gambaran umum Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta, deskriptif data penelitian dan responden, uji reabilitas dan validitas, deskriptif variabel penelitian, hasil analisis data dan uji hipotesa, pembahasan dan penilaian deskriptif responden terhadap masing-masing variabel.

BAB 5: PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kumpulan dari saran-saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan masukan dan pertimbangan oleh pihak-pihak yang berkaitan.


(22)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Label halal

1. Pengertian label

Label mempunyai hubungan erat dengan pemasaran. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi tentang apa yang yang ada dalam penjual dan produk itu sendiri. Pemberian label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat penting yang patut memperoleh perhatian seksama dengan tujuan untuk menarik para konsumen (Sinamora, 2000). Secara umum, label minimal harus berisi nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk, dan keterangan legalitas (Apriyantono A dan Nurbowo, 2003). Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa sebagai tanda pengenal yang melekat dalam pkemasan.

Secara garis besar tersapat tiga macam label (Tjiptono, 2001), yaitu: a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau

dicantumkan pada kemasan

b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan,


(23)

dan kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk

c. Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian kualitas

produk (product’s judged quality) dengan suatu huruf, angka, atau

kata.

Label mempunyai fungsi (Kotler, 2003), yaitu:

a. Identifies (identifikasi): label dapat mengenalkan mengenai produk b. Grade (nilai): label dapat menunjukkan nilai atau kelas suatu produk c. Diskribe (memberikan keterangan): Label akan menunjukkan

keterangan mengenai siapa produsen dari suatu produk, dimana produk dibuat, kapan produk dibuat, apa komposisi dari produk tersebut, bagaimana cara penggunaan produk secara aman.

d. Promote (mempromoskan): Label akan mempromosikan lewat gambar dan produk menarik.

2. Halal

Halal berasal dari kata arab yang berarti melepaskan atau tidak terikat. Secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dilakukan secara bebas atau tidak terikat oleh hal-hal yang melarangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan makanan halal menurut Himpunan Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah makanan yang dibolehkan memakanya menurut ajaran Islam (Departemen Agama, 2003). Sertifikat halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan suatu kehalalan produk menurut syariat islam. Sertifikat ini merupakan syarat


(24)

10

apabila ingin mendapatkan pencantuman label halal dari instansi pemerintah yang berwenang.

Adapun yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang memenuhi klehalalan sesuai dengan syariat islam (Burhanuddin, 2011). Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan agar manusia mengkonsumsi makanan dan minuman yang sifatnya halalan dan thayyiban. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 168:

ّنلا و ل ك ا اّ م ي ف ْ ْْا ض َ َ ح ا بّي ط و َ و ع بّت ت ا و ط خ تا ا طْيّشلا ۚ هّن ْم ك ل ّو د ع ني ب م ا ّ ا اَّ ي ا

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Qs. Al-Baqarah: 168).

Halal adalah sesuatu yang diperbolehkan menurut ajaran Islam. Seperti yang telah terkandung di dalam firman Allah Surah Al-Ma’idah ayat 88:

او ل ك و اّ م م ك ق ز ّّ َ َ ح ا بّي ط ۚ او قّتا و ّّ ي ّلا ْم تْن ي ه ب ْ م و ن م

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah

Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al- Ma’idah: 88). Agama Islam merupakan agama yang sangat bijak dalam mengatur umatnya agar tidak memakan makanan yang haram dengan menjelaskan semua yang halal dimakan maupun yang diharamkan. Allah telah menciptakan bumi lengkap dengan isinya agar manusia dapat memilih dan tidak mengikuti langkah-langkah


(25)

syaitan yang selalu menggoda manusia untuk mengikuti jalanya (Qardhawi, 1993).

3. Pengertian Label Halal

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 69 tahun 1999, label halal tentang label halal dan iklan pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk ganbar, tulisan, kombinasi keduanya atau atau bentuk lain yang disertakan dalam pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada dan atau merupakan bagian kemasan pangan. Menurut peraturan pemerintah Pasal 10 pasal 9, setiap orang yang memproduksi dan mengemas pangan yang dikemas keseluruh wilayah Indonesia untuk diperdagangkan dan menyatakan bahwa pangan tersebut halal bagi umat islam bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tersebut dan wajib mencancantumkan keterangan halal pada label.

Produk halal adalah produk pangan, obat, kosmetika dan produk lain yang tidak mengandung unsur atau barang haram dalam proses pembuatanya serta dilarang untuk dikonsumsi umat Islam baik yang menyangkut bahan baku, bahan tambahan, bahan pembantu lainya termasuk bahan produksi yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi yang pengolahanya dilakukan sesuai dengan syari’at Islam serta memberikan manfaat yang lebih daripada madharat (efek) (Departemen Agama, 2003). Khusus mengenai Pasal 30 Ayat 2 e dalam penjelasan Undang-Undang pangan disebutkan bahwa keterangan halal untuk suatu produk pangan sangat penting bagi masyarakat Indonesia


(26)

12

yang mayoritas memeluk agama Islam. Namun pencantumanya pada label pangan baru merupakan kewajiban apabila setiap orang yang memproduksi pangan dan atau memasukkan pangan kedalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan menyatakan bahwa pangan yang bersangkutan adalah halal bagi umat Islam.

Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau yang disingkat LPPOM MUI adalah lembaga yang bertugas untuk meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah produk-produk baik pangan dan turunannya, obat-obatan dan kosmetika apakah aman dikonsumsi baik dari sisi kesehatan dan dari sisi agama Islam yakni halal atau boleh dan baik untuk dikonsumsi bagi umat Muslim khususnya di wilayah Indonesia, selain itu memberikan rekomendasi, merumuskan ketentuan dan bimbingan kepada masyarakat. Lembaga ini didirikan atas keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan surat keputusan nomor 018/MUI/1989, pada tanggal 26 Jumadil Awal 1409 Hijriah atau 6 Januari 1989.

Sertifikat produk halal adalah surat keputusan fatwa halal yang dikeluarkan Dewan Pimpinan MUI dalam bentuk sertifikat. Sertifikat produk halal ini merupakan syarat untuk mencantum label halal. Ini artinya sebelum pengusaha memperoleh ijin untuk mencantumkan label halal atas produk pangannya, terlebih dahulu ia mengantongi sertifikat produk halal yang diperoleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) MUI.


(27)

B. Harga

Menurut Swasta (2009), harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler & Amstrong, 2001). Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Kotler, terjemahan (2008) mengemukakan bahwa: “Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemenelemen lainnya menimbulkan biaya”.

Menurut Sutojo (2009) harga adalah bagian penting yang tidak terpisahkan dari the marketing mix. Karena juga tidak dapat dipisahkan dari ketiga komponen the marketing mix yang lain yaitu produk, distribusi dan promosi penjualan. Oleh karena itu dalam menyusun strategi harga perusahaan tidak dapat mengabaikan kebijaksanaan pemasaran jangka pendek dan menengah yang telah digariskan maupun strategi produk, distribusi dan promosi penjualan. Disamping itu seperti halnya bauran pemasaran strategi


(28)

14

harga perlu memperhitungkan persepsi konsumen sasaran kepada siapa strategi itu ditujukan dan perkembangan lingkungan bisnis.

Gitosudarmo (2008) mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga sebenarnya bukanlah hanya diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan tetapi harga sebenarnya juga berlaku untuk produk-produk yang lain. Secara histories harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar menawar, sehingga terjadilah kesepakatan harga tertentu. Pada mulanya harga menjadi faktor penentu, tetapi dewasa ini faktor penentu pembelian semakin bervariasi, sehingga faktor selain harga jual banyak berperan dalam keputusan pembelian. Semua variabel yang terdapat pada bauran pemasaran merupakan unsur pendapatan (revenue).

C. Keputusan Konsumen

1. Pengertian Keputusan Konsumen

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2003). Menurut sumarwan (2011) dalam bukunya “perilaku konsumen teori dan penerapan dalam pemasaran”.


(29)

a. Pelanggan, pemakai, pengguna, pembeli, dan pengambil keputusan b. Barang, jasa, merk, harga, kemasan, kualitas, kredit, took, layanan

purna jual

c. Menawar, mencari informasi membandingkan merk

d. Persepsi, preferensi, sikap, loyalitas, kepuasan, motivasi, gaya hidup. Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja menguntungkan bagi produsenya, karena konsumen akan terus berusaha mencari produk yang didinginkanya. Namun demikian, jika konsumen terus-menerus kesulitan mencari produk yang diinginkanya, maka lama-lama konsumen akan mencoba merek yang lain. Sementara itu, perilaku konsumen yang tidak loyal atau dengan perkataan lain membeli sebuah produk hanya karena kebiasaan saja, perlu memperhatikan aspek-aspek lain secara lebih serius (Sutisna, 2003).

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki sesorang mengenai sesuatu. Menurut Stanton dan William (2004) label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Jadi keyakinan terhadap label halal adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki pelanggan mengenai label halal produk kosmetik Wardah. Stanton dan J william (2004) membagi label kedalam tiga klasifikasi yaitu:

a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan.


(30)

16

b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian dari konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Faktor-faktor ini sangat penting untuk diketahui bagi pemasar agar dapat menentukan strategi yang akan diterapkan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Philip Kotler, bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Masing-masing dari faktor-faktor tersebut memiliki subfaktor yang menjadi elemen pembentuknya (Kotler, 1997). Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. a. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang sangat luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, mencakup budaya, sub budaya, dan kelas social konsumen. Budaya adalah suatu nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku dari keluarga dan institusi lainnya. Setiap perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang berlaku pada suatu daerah tertentu, untuk itu perusahaan harus tahu produknya itu dipasarkan pada suatu daerah yang berkebudayaan seperti apa dan bagaimana (conditional).


(31)

Sub-budaya adalah kelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Sub budaya meliputi nasionalis, agama, kelompok ras dan wilayah geografis. Bagian pemasaran harus merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka (konsumen).

Kelas sosial adalah divisi atau bagian-bagian masyarakat yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya yang mengikuti nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya pendapatan, tetapi ditentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan kekayaan (Kotler, 1997)

. b. Faktor Sosial

Selain faktor-faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Kelompok acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau tingkah laku seseorang. Seperti teman, saudara, tetangga dan rekan kerja. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembelian.

Sedangkan peran status seseorang yang berpartisipasi diberbagai kelompok akan membawa pada posisi tertentu. Setiap peran membawa


(32)

18

status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang sering kali memilih produk yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat. Pemasar menyadari potensi simbol status dari produk dan merek (Kotler, 2002: 187).

Kelompok adalah Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group). Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama. Pentingnya pengaruh kelompok, bervariasi untuk setiap produk dan merknya. Pembelian produk yang dibeli dan digunakan secara pribadi tidak banyak dipengaruhi oleh kelompok karena baik produk maupun merknya tidak akan dikenali oleh orang lain.

Anggota keluarga dapat sangat memengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Orang pemasaran tertarik pada peran dan pengaruh seorang suami, istri, maupun anak- anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda.

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan baik lewat peranya maupun statusnya dalam organisasi tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali memilih produk yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat.


(33)

c. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Usia berhubungan erat dengan perilaku dan selera seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan berubahnya selera terhadap produk begitu juga dengan faktor pekerjaan dan keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produk. Gaya hidup adalah pola hidup seesorang di dunia yang diwujudkan dalam aktivitas, interes dan opininya yang menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Sedangkan kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan disekitarnya (Kotler, 2002).

Usia sangat memengaruhi perilaku konsumen. Orang dewasa akan mempunyai perilaku yang berbeda dengan anak- anak atau bahkan remaja, karena kebutuhan yang mereka perlukan pun berbeda sesuai dengan tingkat usianya.


(34)

20

Pekerjaan seseorang memengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Sebuah perusahaan dapat berspesialisasi menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan satu kelompok pekerjaan tertentu.

Situasi ekonomi seseorang akan memengaruhi pilihan produknya. Seorang pemasar harus peka mengamati tren pendapatan, tabungan pribadi, dan tingkat bunga. Jika indikator-indikator ekonomi menunjukkan datangnya resesi, orang pemasaran dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan kembali harga produk mereka dengan cepat.

Gaya Hidup Orang- orang yang berasal dari sub kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.

Kepribadian tiap orang yang berbeda memengaruhi perilaku membelinya. Kepribadian adalah karakteristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan- tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya. Kepribadian bisa berguna untuk menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk maupun pilihan merk.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan pembelian terdiri dari empat faktor, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan


(35)

dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak, dengan memuaskan kebutuhan tersebut ketegangan akan berkurang, sedangkan persepsi adalah proses yang

digunakan seseorang dalam memilih, mengatur dan

menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak, bagaimana seseorang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu (Kotler, 2002).

Dalam perilaku konsumen yang dipengaruhi faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembelian suatu produk khususnya dalam pengambilan keputusan. Para pembeli dipengaruhi oleh empat faktor tersebut, meskipun pengaruhnya pada setiap konsumen berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen ini akan dapat menghasilkan petunjuk bagaimana meraih dan melayani konsumen secara lebih efektif dan efisien.

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Pembelajaran merupakan perubahn pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Proses belajar berlangsung melalui dorongan (drive), rangsangan (stimuli), petunjuk (clues), tanggapan (response),


(36)

22

dan penguatan (reinforcement), yang saling menguatkan. Keyakinan dan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

3. Pengambilan Keputusan Membeli

Sebelum konsumen memutuskan untuk menggunakan suatu produk, seorang konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses pengambilan keputusan terlebih dahulu. Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap konsumen dalam memutuskan suatu produk tertentu yang menurutnya paling baik diantara yang lainya, sehingga keputusan pembelian dapat diartikan sebagai kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk apabila konsumen memiliki minat untuk membeli suatu produk (Kotler, 2000).

Proses pengambilan keputusan konsumen yang luas terjadi untuk kepentingan khusus konsumen atau keputusan yang mempunyai keterlibatan tinggi. Tingkat keterlibatan tinggi merupakan karakteristik konsumen. Konsumen mempunyai keterlibatan tinggi apabila dalam membeli suatu produk ataupun jasa, mereka meluangkan cukup banyak waktu, perhtian dan usaha untuk membandingkan suatu merek dan lokasi penjualan.

Dalam penelitian ini peneliti memilih mengambil keputusan yang luas. Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis keputusan


(37)

yang paling lengkap, berawal dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembeli beberapa produk. Untuk keputusan ini konsumen mencari produk tertentu. Dan mengetahui seberapa baik masing masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalah. Evaluasi produk dan merk dapat memecahkan masalahnya.evaluasi produk atau merk dapat mengarahkan konsumen akan mengevaluasi hasilnya.

D. Penelitian terdahulu

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Aris S. Prima Sandi, dkk. Dalam jurnal Universitas Muhammadiyah Malang yang berjudul: Persepsi Label Halal terhadap Keputusan Konsumen pada Produk Minuman Berenergi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan korelasi label halal terhadap keputusan pembelian pada produk minuman berenergi. Dalam penelitian ini Sandi, dkk, membahas tentang perhatian, pemahaman dan ingatan dengan menggunakan uji regresi linier berganda dihubungkan dengan produk minuman berenergi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian, pemahaman, dan ingatan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan diantara variable bebas tersebut hanya variable pemahaman saja yang tidak parsial terhadap variable dependen. Tingkat hubungan atau korelasi dari antar variable perhatian pemahaman, ingatan dan variable keputusan pembelian kuat dilihat dari R square (R2) perhitungan regresi sebesar 0.891 atau 89.1%.


(38)

24

Persamaan dari penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama menggunakan label halal pada suatu produk. Penelitian sebelumnya dengan menekankan pada label halal sedangkan penelitian ini label halal dan harga dalam mempengaruhi konsumen. Penelitian terdahulu menggunakan konsumen minuman berenergi, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan konsumen mie instan.

Pada penelitian selanjutnya berjudul Pengaruh Atribut Produk dan Label Halal Sebagai Variabel Moderating Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut produk berpengaruh secara langsung signifikan terhadap keputusan pembelian. Label halal dapat memperkuat hubungan langsung antara pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian.

E. Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur yang akan peneliti lakukan sebagai dasar penelitian. Pada penelitian ini peneliti berfikir kerangka berfikir dari kebutuhan pangan dari setiap orang. Makanan merupakan kebutuhan pada setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan berbagai makanan yang ada mie instan merupakan pilihan dari kalangan konsumen dan indomie merupakan salah satunya. Produsen menggunakan strategi agar produknya dapat diterima konsumen. Yaitu dengan strategi label halal dan harga produk tersebut.


(39)

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian F. Hipotesis

Berdasarkan dengan kerangka pimikiran diatas maka dapat ditarik hipotesis sementara yaitu:

H1: Label halal berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan membeli konsumen di kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

H2: Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan membeli konsumen di kalangan Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta.

Makanan Indomie

Label Halal (X1) Harga (X2)


(40)

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel penelitian

Variabel adalah konstruk atau hal yang digunakan dalam penelitian. Variabel penelitian adalah ubahan yang memiliki variasi nilai (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan variable sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang memengaruhi variabe lain. Variabe bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat dimana faktornya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaiyu Atribut label halal (X1), dan Harga (X2).

a. Label halal

Label halal adalah label yang memuat keterangan halal dengan standart halal menurut agama islam dan berdasar peraturan pemerintah Indonesia. Label halal diukur dengan indikator yaitu:

1) Gambar, merupakan hasil tiruan berupa bentuk atau pola 2) Tulisan, hasil dari menulis diharapkan untuk bisa dibaca

3) Kombinasi dari gambar dan tulisan, gabungan dari hasil tulisan dan hasil gambar yang dijadikan satu bagian


(41)

b. Harga

Dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yang mencirikan harga yaitu (Djaslim, 1996):

1) Harga harus terjangkau oleh daya beli atau kemampuan konsumen

2) Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain yang sejenis

3) Kesesuaian antara harga dengan kualitas 2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen (Y). Variabel Dependen dalam penelitian ini yaitu Keputusan pembelian dengan indikator sebagai berikut:

a. Kemantapan pada sebuah produk b. Kebiasaan dalam membeli produk

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain d. Melakukan pembelian ulang (Kotler, 1995). B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Dengan kata lain gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki


(42)

28

karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang telah diteliti secara rinci (Muhammad, 2008). Ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Pengambilan sampel digunakan dengan cara sample random. Sample random yaitu mencampur subjek-subjek di dalam populasi, sehingga semua subjek dianggap sama (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebagian dari populasi Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini mencakup dua jenis data yaitu : 1. Data primer

Data Primer merupakan data langsung yang diperoleh dari responden penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa kuesioner. Kuisioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Widiyoko, 2012). Dalam penilitian ini, jenis data yang digunakan peneliti adalah data primer. Data primer dari penelitian


(43)

ini diperoleh langsung dari penyebaran pertanyaan di Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Muhammad, 2008). Data sekunder penelitian ini diperoleh dari jurnal penelitian terdahulu, buku, majalah, jurnal dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Istilah instrument dalam penelitian tidak terlepas dari metode pengumpulan data. Artinya instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian, seperti wawancara, kuisoner, observasi, analisis data. Sedangkan instrumren penelitian adalah alat yang digunakan peneliti agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Widoyoko, 2012).

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang mendasar dari laporan tentang diri sendiri (self report) atau pada pengetahuan atau keyakinan pribadi subyek atau informasi yang diteliti (Sugiyono, 2008). Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data tersebut digunakan kuesioner ynag bersifat tertutup yaitu


(44)

30

pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja atau pada satu jawaban saja. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metode likert summated ratings (LSR).

Dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai 5 : untuk jawaban sangat tingggi Nilai 4 : untuk jawaban tingggi

Nilai 3 : untuk jawaban cukup Nilai 2 : untuk jawaban rendah

Nilai 1 : untuk jawaban sangat rendah

Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya yang dipakai adalah angket (kuesioner). Angket (kuisioner) akan ditujukan kepada Mahasiswa Unversitas Muhammadiyah Surakarta.

E. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif analisis dengan pendekatan studi deskripsi. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Mohamad Nazir, 2003).


(45)

Statistik deskriptif mengacu pada transformasi data mentah kedalam suatu bentuk yang akan membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan. Kegunaan utama statistik deskriptif ialah untuk menggambarkan jawaban-jawaban penelitian. Statistik deskriptif mengacu pada transformasi data mentah kedalam suatu bentuk yang akan membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan. Kegunaan utama statistik deskriptif ialah untuk menggambarkan jawaban-jawaban penelitian. Yang termasuk di dalamnya salah satu rata-rata (Sarwono, 2006). Untuk mengetahui data responden, terlebih dahulu peneliti mencari data tersebut dengan metode dokumentasi.

Dalam penelitian kali ini, Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengkaji dan mengukur nilai atau rata-rata dari hasil uji pengaruh labelisasi halal dan harga terhadap keputusan konsumen membeli produk mie instan Indofood. Untuk mengukur pengaruh labelisasi halal dan harga terhadap keputusan konsumen dilakukan dengan cara menyebar angket serta memberi skor jawaban angket yang diisi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan ketentuan jawaban “1 untuk skor sangat tidak setuju, 2 untuk skor tidak setuju, 3 untuk skor kurang setuju, 4 untuk skor setuju, dan 5 sangat setuju.

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner


(46)

32

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah di buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali Imam, 2009).

Pengambilan keputusanya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada dibawah 0,05. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan progam SPSS yang dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment (Husein Umar,

2003):

r =

 

 

2 2 2 2

 

   Y Y N X X N Y X XY N Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = jumlah obsevasi/responden X = skor pertanyaan

Y = skor total 2. Uji reabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik (Ghozali Imam, 2009). Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap gejala


(47)

yang sama dengan alat pengukuran yang sama. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik croancbach alpha > 0,60, Dimana pada pengujian ini menggunakan bantuan komputer progam SPSS. Rumus croanbach alpha

adalah sebagai berikut:

                

2

2 11 t ab 1 1 k k r Keterangan :

r11 = reliabilitas

k = banyaknya butir pertanyaan ab2 = jumlah varian butir

αt2 = varian total 3. Uji asumsi klasik

Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variabel keduanya


(48)

34

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model dari regresi yang baik adalah tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Mulitikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

variance inflantion factor (VIF) (Imam Ghozali, 2001).

Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan cara


(49)

melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance.

Gejala multikolinearitas tidak terjadi apabila nilai VIF tidak lebih besar dari 10 serta nilai tolerance kurang dari 0.10 (Ghozali, 2001) c. Uji heteroskedatisitas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam menguji apakah terdapat heteroskedastisitas atau tidak yaitu dengan menggunakan uji Glejser,

apabila uji Glejser menunjukkan variabel independen signifikan

mempengaruhi variabel dependen dapat disimpulkan terjadi indikasi heterokedastisitas. Apabila probabilitas signifikansinya menunjukkan nilai di atas 0,05 atau 5%, maka dalam model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas. Uji Glejser merupakan salah satu cara

yang dapat digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi yang digunakan terjadi heterokedastisitas atau tidak, uji Glejser merupakan pengujian yang mengusulkan untuk meregres nilai

absolute residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2001).

Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah:

1) Jika ada pola tertentu seperti (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka model regresi tersebut mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


(50)

36

2) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Regresi Berganda

Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, 1989). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan (Gujarati, 1996):

Y = α + β1X1 + β2X2 + e Keterangan :

Y : Keputusan pembelian (variabel dependen) X1 : Variabel label halal (variabel independen) X2 : Variabel harga (variabel independen)

α : Konstanta.

β1 : Koefisien regresi variabel label halal


(51)

5. Pengujian hipotesis

a. Pengujian secara parsial (Uji t)

Pengukuran tes dimaksudkan untuk mengetauhi apakah secara individu (parsial) ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi di uji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0.05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

b. Uji F (Uji Ketepatan Model)

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel label halal, dan harga dengan variabel keputusan pembelian Prosedur uji F

1) Menentukan hipotesa dan alternatif

Ho: 1 = 2 = 3 0; (tidak ada pengaruh antara variabel x dan y) Ha: 1 = 2 = 3  0 (ada pengaruh antara variabel x dan y) 2) Level of significance a= 0,05 atau 5%


(52)

38

3) Kriteria pengujian

Daerah diterima

Daerah ditolak

F (k-1; n-k) Ho diterima apabila : Fhitung≤ Ftabel Ho ditolak apabila : Fhitung > Ftabel c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah mendekati nol karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi yaitu mendekati satu. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model (Ghozali, 2001).


(53)

39 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari jumlah responden dengan membagi ke dalam beberapa tabel yaitu jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan terakhir dan uraian identitas ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kondisi responden dan kaitannya dengan masalah-masalah dan tujuan penelitian.

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 60 60%

Perempuan 40 40%

Total 100 orang 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa keseluruhan responden yang digunakan di dominasi oleh laki-laki sebesar 60% (60 responden) sedangkan jumlah responden perempuan hanya 40% (40 responden). 2. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia

Kelompok Usia Frekuensi Presentase

18-20 Tahun 53 53%

21-23 Tahun 32 32%

24-25 Tahun 15 15%


(54)

40

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa usia responden terbanyak adalah mereka yang berada pada usia 18-20 tahun yaitu sebanyak 53 responden (53%), kemudian 21-23 tahun sebanyak 32 responden (32%) dan 24-25 tahun sebanyak 15 responden (15%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berada pada usia 18-20 tahun. 3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase

Semester 1-3 46 46%

Semester 4-6 33 33%

Semester 7-9 21 21%

Total 100 orang 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak adalah mereka yang masih semester 1-3 yaitu sebanyak 46 responden (46%), lalu semester 4-6 sebanyak 33 responden (33%) dan semester 7-9 sebanyak 21 responden (21%). Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang tingkat pendidikannya masih semester 1-3.

B. Deskripsi Variabel

1. Deskripsi Variabel Label Halal

Label halal merupakan setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang disertakan, dimasukkan, ditempelkan dan menjadi bagian kemasan pangan bahwa produk tesebut bebas dari bahan yang haram. Hasil tanggapan responden terhadap label halal dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:


(55)

Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Label Halal

No. Indikator Skor Jml

Skor

Rata-rata

SS S KS TS STS

1 Saya tahu maksud dari gambar label halal.

57 41 2 0 0 455 4.55

2 Saya selalu memperhatikan gambar tersebut sebelum membeli produk indomie.

11 71 17 1 0 392 3.92

3 Saya mengetahui letak label halal pada indomie.

15 67 17 1 0 396 3.96

4 Saya mengetahui label halal yang resmi dikeluarkan oleh MUI.

27 47 26 0 0 401 4.01

5 Adanya label halal akan menjadi pertimbangan saya untuk membeli produk indomie.

2 61 30 7 0 358 3.58

6 Label halal memudahkan saya untuk mengetahui mutu produk.

13 65 19 3 0 388 3.88

7 Adanya lebel halal membantu saya mengidentifikasi produk indomie sebelum membeli.

3 58 36 3 0 361 3.61

Jumlah 2751 27.51


(56)

42

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap variabel label halal pada produk indomie, artinya tanggapan responden menunjukkan bahwa label halal pada produk indomie merupakan sesuatu yang di anggap penting karena menunjukkan bahwa dalam produk tersebut tidak mengandung unsur atau barang haram dalam proses pembuatanya serta dilarang untuk dikonsumsi umat Islam baik yang menyangkut bahan baku, bahan tambahan, bahan pembantu lainya termasuk bahan produksi yang diolah melalui proses rekayasa genetika

dan iradiasi yang pengolahanya dilakukan sesuai dengan syari’at Islam

serta memberikan manfaat yang lebih daripada madharat (efek).

Berdasarkan tanggapan mengenai label halal pada produk indomie, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian produk indomie menjadi salah satu hal yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan makanan instans yang halal dan bebas dari unsur atau barang haram dalam proses pembuatanya serta dilarang untuk dikonsumsi umat Islam baik yang menyangkut bahan baku, bahan tambahan, bahan pembantu lainya. Seseorang akan dapat menyatakan atas kesesuaian atau ketidaksesuaian terhadap produk dengan preferensi masyarakat. Keseuaian kehalalan produk dengan kualitas yang diberikan akan memberikan satu kepercayaan seseorang terhadap produk tersebut.


(57)

2. Deskripsi Variabel Harga

Harga menunjukkan jumlah yang dikeluarkan oleh seseorang dalam memberi nilai terhadap suatu barang/jasa. Hasil tanggapan responden terhadap harga dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Harga

No. Indikator Skor Jml

Skor

Rata-rata

SS S KS TS STS

8 Harga indomie terjangkau dengan pendapatan saya.

30 62 8 0 0 422 4.22

9 Harga indomie sesuai dengan kualitas rasanya.

8 69 22 1 0 384 3.84

10 Harga indomie lebih terjangkau dibandingkan produk lain.

11 61 28 0 0 383 3.83

11 Harga dari tiap produk indomie bervariasi.

4 40 53 3 0 345 3.45

12 Harga indomie sudah sesuai dengan manfaat yang saya rasakan.

0 36 55 9 0 327 3.27

Jumlah 1861 18.61

Rata-rata 372.2 3.72

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap variabel harga produk indomie, artinya tanggapan responden menunjukkan bahwa harga dari produk indomie memiliki harga yang tidak terlalu tinggi, terjangkau, dan sesuai dengan pendapatan mahasiswa. Harga produk bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur harga berdasarkan penilaian subyektif dari responden mengenai harga produk indomie. Berdasarkan tanggapan respoden mengenai harga indomie menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju bahwa produk indomie memiliki harga yang relatif murah.


(58)

44

Berdasarkan tanggapan mengenai keseuaian harga dengan daya beli mahasiswa, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian produk indomie menjadi salah satu hal yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan makanan instans. Seseorang akan dapat menyatakan atas kesesuaian atau ketidaksesuaian harga dengan preferensi masyarakat. Keseuaian harga dengan kualitas yang diberikan akan memberikan satu kepercayaan seseorang terhadap produk tersebut.

3. Deskripsi Variabel keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membeli suatu produk tertentu. Hasil tanggapan terhadap keputusan pembelian dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Terhadap Keputusan Pembelian

No. Indikator Skor Jml

Skor

Rata-rata

SS S KS TS STS

13 Pembelian adalah suatu proses transaksi setelah saya yakin pada produk indomie

5 76 19 0 0 386 3.86

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap keputusan pembelian mereka atas produk indomie. Hal ini didukung oleh kurang adanya keinginan untuk tidak membeli produk indomie. Pertimbangan untuk memilih produk indomie memerlukan keterlibatan konsumen terhadap pemenuhan kebutuhan akan makanan instan. Dalam proses ini calon konsumen akan mempertimbangkan


(59)

berbagai produk dan merek alternatif. Pemilihan terhadap produk indomie tentunya didasarkan pada produk tersebut dengan calon konsumen. Berdasarkan tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka memang yakin terhadap produk indomie dan ingin membeli produk indomie sebagai kebutuhan dibanding dengan keinginan membeli produk lainnya.

Dalam pembelian suatu produk, prioritas pembelian merupakan pilihan utama dalam menentukan produk yang akan dibeli. Khususnya pada konsumen yang baru pertama kali membeli produk indomie. Saat konsumen membeli produk indomie untuk mencoba produknya, maka konsumen tersebut telah memberi kepercayaan dan keyakinan terhadap kualitas produk indomie. Keputusan membeli produk karena terbiasa mengkonsumsi produk indomie dan terjadi karena konsumen telah menganggap produk indomie sesuai dengan manfaat atau keinginannya. Maka dalam pembelian selanjutnya konsumen akan memilih produk indomie kembali dan pada akhirnya akan tercipta loyalitas konsumen. C. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f)=n –k dengan


(60)

46

alpha 0.05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian correted item total correlation.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

item_total item_total

item_1 Pearson Correlation .568** item_8 Pearson Correlation .445** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000

N 100 N 100

item_2 Pearson Correlation .725** item_9 Pearson Correlation .506** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000

N 100 N 100

item_3 Pearson Correlation .526** item_10 Pearson Correlation .494** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000


(61)

item_4 Pearson Correlation .766** item_11 Pearson Correlation .588** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000

N 100 N 100

item_5 Pearson Correlation .523** item_12 Pearson Correlation .613** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000

N 100 N 100

item_6 Pearson Correlation .602** item_13 Pearson Correlation .642** Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed) .000

N 100 N 100

item_7 Pearson Correlation .513** score_total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)

.000 Sig. (2-tailed)

N 100 N 100

Hasil uji validitas memperlihatkan bahwa nilai r hitung setiap indikator lebih besar dibandingkan dengan nilai dari r tabel. Dalam


(62)

48

penelitian ini menggunakan 100 responden dengan alpha 0.05 maka diperoleh r tabel sebesar 0.195. Hal tersebut menunjukkan indikator dari variabel labelisasi halal dan keputusan pembelian dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel penelitian.

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten, atau stabil. Cara yang digunakan adalah antara lain dengan One shot atau pengukuran sekali saja, yaitu dengan

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabiliti Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.833 13

Berdasarkan hasil uji realibiliti dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa Cronbach Alpha > 0.60 yaitu 0.883 > 0.60, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel tersebut reliabel atau konsisten.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi tersebut, variabel dependen dan independen mempunyai


(63)

distribusi normal atau tidak. Untuk model regresi yang baik digunakan data yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Data dikatakan terdistribusi normal jika memenuhi asumsi normalitas data yaitu, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi dikatakan tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2001).

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal probability plot menunjukkan bahwa pola titik-titik pada

grafik terlihat menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas.


(64)

50

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah diantara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdapat korelasi yang erat ataukah tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena gejala ini menyebabkan kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat (Ghozali,2001). Hasil dari pengujian ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .885 .431 2.054 .043

Label Halal .058 .017 .350 3.478 .001 .680 1.471

Harga .074 .025 .301 2.989 .004 .680 1.471

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diatas memperlihatkan bahwa nilai tolerance dari variabel label halal dan harga semua

menunjukkan lebih dari 0,1. Sementara nilai VIF variabel label halal dan harga menunjukkan kurang dari 10. Dengan demikian diantara variabel label halal dan harga tidak terjadi multikolinearitas karena nilai dari tolerance lebih dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas muncul karena kesalahan atau residual dari model yang diuji tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi yang lain. Untuk mengetahui adanya


(65)

heterokedastisitas atau tidak, dapat dilakukan menggunaakan uji Glejser. Uji Glejser ini dilakukan dengan cara mendapatkan nilai

residual ei dari regresi model awal, kemudian setelah didapatkan nilai

residual ei tersebut diabsolutkan. Nilai absolut dari ei kemudian

diregresikan dengan model baru yaitu: Abs (ei) = b1X1+vi, dimana vi adalah unsur kesalahan dalam pengujian Glejser tersebut. Hasil dari

pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .523 .260 2.014 .047

Label Halal -.014 .010 -.169 -1.385 .169

Harga .009 .015 .072 .587 .559

a. Dependent Variable: abs_res

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas yaitu dengan menggunakan uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel label halal (0.169 > 0.05) dan harga (0.559 > 0.05) semua menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Hasil Regresi Berganda

Setelah melalui semua tahapan pengujian pra analisis normalitas dan pengujian asumsi klasik, maka model regresi ini dianggap layak sebagai dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis dalam


(1)

Hasil uji heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .523 .260 2.014 .047

Label Halal -.014 .010 -.169 -1.385 .169

Harga .009 .015 .072 .587 .559


(2)

Hasil uji multikolenearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .885 .431 2.054 .043

Label Halal .058 .017 .350 3.478 .001 .680 1.471

Harga .074 .025 .301 2.989 .004 .680 1.471

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Hasil regresi berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .885 .431 2.054 .043

Label Halal .058 .017 .350 3.478 .001

Harga .074 .025 .301 2.989 .004

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Hasil uji statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


(3)

Residual 14.721 97 .152

Total 22.040 99

a. Predictors: (Constant), Harga, Label Halal b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Hasil uji koefisien determinasi (R

2

)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .576a .332 .318 .390


(4)

VARIABEL LABEL HALAL VARIABEL HARGA KEPUTUSAN PEMBELIAN

NO 1 2 3 4 5 6 7 jml 8 9 10 11 12 jml 13

1 5 5 5 5 4 4 4 32 4 4 4 5 4 21 5

2 5 4 4 5 4 4 4 30 5 4 3 4 4 20 4

3 5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 5 4 4 23 5

4 5 4 4 4 4 4 4 29 5 4 4 3 3 19 4

5 5 4 5 5 4 4 4 31 4 4 4 4 4 20 4

6 5 4 4 5 4 4 4 30 5 4 4 4 3 20 5

7 5 4 5 5 4 5 4 32 4 4 4 4 4 20 4

8 5 4 5 4 4 5 4 31 4 3 4 4 4 19 4

9 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 3 3 4 18 4

10 5 5 4 4 4 3 4 29 4 4 4 4 3 19 4

11 5 4 4 4 4 4 3 28 4 3 4 4 4 19 4

12 5 4 4 5 4 4 3 29 3 4 4 4 4 19 4

13 5 5 4 5 4 5 4 32 5 4 4 4 3 20 4

14 5 4 4 4 4 3 4 28 4 4 3 4 3 18 4

15 4 4 5 5 3 4 3 28 4 4 4 4 3 19 4

16 5 5 4 5 4 5 4 32 5 4 4 4 4 21 5

17 5 5 4 5 4 5 4 32 3 5 4 4 4 20 4

18 5 4 4 5 4 5 4 31 4 4 4 4 4 20 4

19 5 4 4 3 4 3 4 27 4 3 4 3 3 17 4

20 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 4 4 3 18 4

21 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 4 3 4 21 4

22 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 3 3 17 4

23 5 5 5 5 4 5 4 33 5 4 4 4 4 21 3

24 4 4 4 3 4 4 4 27 5 4 4 3 2 18 4

25 4 3 4 3 3 2 3 22 4 4 4 4 4 20 4

26 5 4 5 5 4 4 3 30 4 4 3 3 3 17 4

27 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 3 3 4 18 4

28 5 4 3 3 3 2 3 23 4 4 3 3 3 17 3

29 5 5 5 5 5 4 4 33 5 4 5 5 4 23 4

30 5 4 3 4 4 3 3 26 5 4 3 4 3 19 4

31 5 5 4 5 4 4 4 31 5 4 4 3 4 20 4

32 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 4 3 3 17 4

33 5 3 4 3 3 4 4 26 5 4 4 3 3 19 4

34 4 3 4 3 4 4 4 26 4 4 3 3 2 16 3


(5)

36 4 3 3 3 4 3 3 23 4 4 3 3 3 17 3

37 5 4 4 5 4 4 4 30 5 4 4 4 4 21 4

38 5 4 4 5 4 4 4 30 4 4 4 4 4 20 4

39 4 3 4 3 4 3 3 24 4 3 4 3 3 17 3

40 4 4 4 4 3 4 4 27 3 4 3 4 3 17 3

41 5 4 4 5 4 4 3 29 4 4 5 3 4 20 4

42 4 4 4 4 3 4 4 27 4 3 4 3 3 17 4

43 4 4 4 4 3 3 3 25 3 4 4 3 3 17 4

44 5 4 4 3 3 3 4 26 3 4 4 4 3 18 4

45 4 3 3 3 4 4 3 24 4 3 4 4 3 18 3

46 5 4 4 4 4 4 4 29 5 3 3 3 4 18 4

47 4 3 3 3 2 2 3 20 4 4 4 4 4 20 3

48 4 3 4 3 3 3 3 23 4 2 4 2 3 15 3

49 5 5 5 5 3 4 4 31 5 4 5 4 4 22 5

50 5 4 5 4 2 4 3 27 3 3 4 3 3 16 4

51 4 4 4 4 4 3 3 26 4 4 4 3 3 18 3

52 4 4 4 4 3 3 4 26 4 3 3 3 3 16 4

53 5 4 3 3 4 4 4 27 4 3 3 3 3 16 4

54 4 3 4 3 3 4 4 25 4 4 3 3 3 17 4

55 4 4 5 4 3 3 3 26 4 4 3 3 2 16 4

56 5 4 4 4 3 4 4 28 4 3 4 3 3 17 4

57 5 4 4 4 3 4 4 28 4 4 4 4 3 19 4

58 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 3 4 3 18 4

59 4 3 2 3 2 3 3 20 4 4 4 3 3 18 3

60 4 4 4 3 2 4 4 25 4 4 3 4 4 19 4

61 4 3 3 3 2 4 3 22 4 4 4 4 3 19 4

62 5 4 4 4 3 4 5 29 4 4 4 3 3 18 4

63 3 4 3 3 4 3 3 23 4 4 4 3 4 19 4

64 5 5 4 4 4 4 4 30 5 4 5 5 4 23 4

65 4 4 5 4 4 3 5 29 4 3 4 3 2 16 3

66 3 3 3 3 4 4 4 24 4 4 4 3 3 18 4

67 4 4 4 4 3 4 3 26 5 4 4 3 3 19 4

68 5 4 4 4 3 4 4 28 3 4 5 3 3 18 4

69 5 5 4 5 4 5 4 32 5 5 4 5 4 23 4

70 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 4 3 3 19 4

71 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 3 4 3 18 4

72 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 3 19 4


(6)

74 5 3 3 4 3 3 2 23 4 3 3 3 3 16 4

75 4 4 4 3 4 4 4 27 5 4 4 3 3 19 4

76 5 4 4 4 3 4 3 27 5 4 4 3 2 18 4

77 5 4 4 5 3 4 4 29 4 4 5 4 3 20 4

78 4 4 3 4 3 4 4 26 4 4 4 3 3 18 4

79 5 4 4 4 4 4 4 29 4 3 4 3 3 17 4

80 5 4 4 4 5 3 3 28 4 3 4 4 3 18 4

81 5 4 4 5 4 5 4 31 5 5 5 4 4 23 4

82 4 4 3 4 3 5 3 26 4 3 4 4 4 19 3

83 4 4 5 4 3 4 3 27 4 4 4 3 3 18 4

84 5 4 4 5 4 5 4 31 5 5 4 4 4 22 4

85 5 4 4 5 4 4 4 30 4 4 4 3 3 18 4

86 5 4 3 4 3 4 3 26 4 3 3 3 2 15 3

87 4 4 3 4 4 4 4 27 5 4 4 3 3 19 4

88 4 4 3 4 2 4 3 24 5 5 5 2 3 20 4

89 4 4 4 4 3 4 3 26 4 4 3 3 3 17 4

90 5 4 3 3 3 4 3 25 4 3 3 3 2 15 3

91 5 4 4 3 4 4 2 26 3 4 4 3 2 16 3

92 4 3 4 4 2 4 3 24 4 3 3 3 3 16 3

93 5 4 5 4 3 4 4 29 4 4 4 4 4 20 4

94 5 4 4 4 4 5 3 29 4 4 5 2 4 19 4

95 5 4 4 5 4 4 2 28 4 4 4 4 4 20 4

96 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 5 4 4 23 4

97 4 3 5 4 4 5 4 29 5 4 3 3 3 18 4

98 4 4 4 3 4 4 3 26 5 4 4 3 3 19 4

99 4 3 4 3 3 4 4 25 4 4 3 3 3 17 3