3 Kromatografi
Kromatografi adalah suatu terminologi umum yang digunakan untuk bermacam- macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi cuplikan diantara suatu fase
gerak yang bisa berupa gas ataupun cairan dan fase diam yang juga bisa berupa cairan atau padatan.
Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai macam tergantung pada pengelompokannya. Berdasarkan pada mekanisme pemisahannya, kromatografi
dibedakan menjadi : a
Kromatografi adsorbsi b
Kromatografi partisi c
Kromatografi pasangan ion d
Kromatografi penukar ion e
Kromatografi eksklusi ukuran, dan f
Kromatografi afinitas
3.1 Penggunaan Kromatografi
1. Pemakaian untuk tujuan kualitatif mengungkapkan ada atau tidak adanya
senyawa tertentu dalam cuplikan 2.
Pemakaian untuk tujuan kuantitatif menunjukkan banyaknya masing-masing komponen campuran
3. Pemakaian untuk tujuan preparatif untuk memperoleh komponen campuran
dalam jumlah memadai dalam keadaan murni.
3.2 Profil puncak dan pelebaran puncak
Universitas Sumatera Utara
Selama pemisahan kromatografi, solut individual akan membentuk profil konsentrasi yang simetris atau dikenal juga dengan profil Gaussian dalam arah aliran
fase gerak. Profil dikenal juga dengan punak atau pita, secara perlahan - lahan akan melebar dan sering juga membentuk profil yang asimetrik karena solut – solut
melanjutkan migrasinya ke fase diam.
3.3 Puncak asimetris
Profil konsentrasi solut yang bermigrasi akan simetris jika rasio distribusi solut D konstan selama dikisaran konsentrasi keseluruhan puncak, sebagaimana
ditunjukkan oleh isoterm sorpsi yang linear yang merupakan plot konsentrasi solut dalam fase diam Cs terhadap konsentrasi solut dalam fase gerakCm. Meskipun
demikian, kurva isot erm akan berubah menjadi 2 jenis puncak asimetris yakni membentuk puncak yang berekor tailing dan adanya puncak pendahulu fronting
jika ada perubahan rasio distribusi solut yang lebih besar. Untuk kromatografi yang melibatkan kolom, kuantifikasi dapat dilakukan
dengan luas puncak atau tinggi puncak. Tinggi puncak atau luas puncak berbanding langsung dengan banyaknya solut yang dikromatografi, jika dilakukan pada kisaran
detektor yang linier. 1.
Metode tinggi puncak Metode yang paling sederhana untuk pengukuran kuantitatif adalah dengan
tinggi puncak. Tinggi puncak diukur sebagai jarak dari garis dasar ke puncak maksimum seperti puncak 1, 2, dan 3 pada gambar 3. Penyimpangan garis dasar
diimbangi dengan interpolasi garis dasar antara awal dan akhir puncak.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Pengukuran tinggi puncak
Metode tinggi puncak hanya digunakan jika perubahan tinggi puncak linier dengan konsentrasi analit. Kesalahan akan terjadi jika metode ini digunakan pada
puncak yang mengalami penyimpangan asimetris atau jika kolom mengalami kelebihan muatan.
2. Metode luas puncak
Prosedur penentuan luas puncak serupa dengan tinggi puncak. Suatu teknik untuk mengukur luas puncak adalah dengan mengukur luas puncak sebagai hasil kali
tinggi puncak dan lebar pada setengah tinggi W
12
. Teknik ini hanya dapat digunakan untuk kromatografi yang simetris atau yang mempunyai bentuk serupa
Johnson, 1991. Saat ini integrator elektronik telah banyak digunakan untuk mengukur luas
puncak pada kromatografi cair kinerja tinggi dan pada kromatografi gas. Integrator digital mengukur luas puncak dan mengubahnya dalam bentuk angka Rohman,
2007. Baik tinggi puncak maupun luasnya dapat dihubungkan dengan konsentrasi.
Tinggi puncak mudah diukur, akan tetapi sangat dipengaruhi perubahan waktu retensi
Universitas Sumatera Utara
yang disebabkan oleh variasi suhu dan komposisi pelarut. Oleh karena itu, luas puncak dianggap merupakan parameter yang lebih akurat untuk pengukuran
kuantitatif Ditjen POM, 1995.
3.4 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT