Trauma Pada Gigi Tetangga

3.2 Trauma Pada Gigi Tetangga

Trauma pada gigi tetangga sering terjadi karena operator terfokus pada gigi yang akan diekstraksi dan tidak memperhatikan gigi tetangganya. Trauma pada gigi tetangga dapat berupa fraktur restorasi, gigi tetangga goyah, dan kesalahan ekstraksi gigi. Fraktur restorasi pada gigi tetangga disebabkan oleh kelalaian operator terhadap penggunaan elevator dengan tenaga yang berlebihan tanpa memperhatikan gigi tetangganya. Gigi dan restorasi yang berlawanan dapat rusak jika diaplikasikan kekuatan berlebihan pada gigi dengan menggunakan tang atau elevator. Bukan hal yang jarang, daerah distal dari suatu restorasi atau restorasi yang menggantung diatas suatu inlay atau mahkota pada molar kedua mandibula akan keluar jika gigi molar ketiga mandibula yang bersebelahan tersebut dielevasi melawannya. Fraktur akar distal gigi molar kedua maksila selama elevasi dari gigi molar ketiga maksila yang terpendam dapat terjadi setelah penggunaan tenaga yang berlebihan sebagai akibat dari pengangkatan tulang yang inadekuat. Fraktur gigi atau akar selama ekstraksi gigi merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada bedah mulut minor. Teknik ekstraksi yang buruk, khususnya penggunaan tang ekstraksi yang salah, aplikasi tang yang terlalu dekat dengan batas sementum enamel dan terlalu jauh dengan apeks akar dan kesalahan penggunaan elevator adalah penyebab utama fraktur gigi atau akar selama ekstraksi gigi. Goyahnya gigi tetangga sewaktu ekstraksi gigi sering terjadi pada keadaan gigi berjejal seperti pada regio anterior mandibula. Penggunaan instrumen ekstraksi gigi yang kurang tepat serta tenaga yang berlebihan sewaktu ekstraksi gigi dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan goyahnya gigi tetangga bahkan avulsi sebagian. Hal ini utamanya terjadi jika gigi yang bersebelahan digunakan sebagai fulkrum dari elevator bukannya tulang interradikular dan elevator digunakan sebagai pengungkit gigi sebelahnya. Kesalahan ekstraksi gigi dianggap tidak akan pernah terjadi oleh sebagian besar operator, tapi kenyataannya hal ini sering terjadi. Pada umumnya disebabkan oleh pemeriksaan preoperatif yang kurang memadai. Terutama pada ekstraksi gigi yang karies dan terdapat banyak sekali gigi karies di dalam rongga mulut pasien. Gigi yang umumnya salah dalam ekstraksi adalah gigi kaninus maksila sebagai pengganti dari gigi premolar pertama maksila, premolar permanen mandibula dengan molar sulung mandibula dan molar kedua maksila dengan molar ketiga maksila. Hal ini khususnya mungkin dapat terjadi pada gigi molar ketiga maksila yang erupsi sebagian dan susah untuk dilihat. Situasi serupa terjadi ketika hanya satu dari dua gigi yang tidak erupsi atau bersebelahan yang diekstraksi. Hal ini umumnya merupakan permintaan sebagai bagian dari rencana perawatan orthodonti dan bagaimanapun juga hal ini harus dihindari. 2-5,10,13,16

3.3 Penyembuhan yang lambat