BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Karakteristik Penderita Penyakit DBD dan Kegiatan Pemberantasannya
1. Karakteristik Penderita DBD berdasarkan a.
Orang Umur dan jenis kelamin b.
Tempat Kecamatan c.
Waktu Bulan dan Tahun 2.
Musim Penularan DBD 3.
Stratifikasi daerah rawan DBD berdasarkan kecamatan 4.
Kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD a.
Penyelidikan Epidemiologi PE b.
Fogging Fokus c.
Pemeriksaan Jentik Berkala PJB
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penderita DBD adalah penderita yang dinyatakan menderita Demam Berdarah Dengue yang tercatat di laporan Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe.
3.2.2. Umur adalah :
Usia penderita penyakit DBD yang tercatat pada laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe tahun 2003-2007, dengan pembagian :
8
1. 0 – 4 tahun
6. 25 – 29 tahun 11. 50 – 54 tahun
2. 5 – 9 tahun
7. 30 – 34 tahun 12. 55 – 59 tahun
3. 10 – 14 tahun
8. 35 – 39 tahun 13. 60 – 64 tahun
4. 15 – 19 tahun
9. 40 – 44 tahun 14.
≥ 65 tahun 5.
20 – 24 tahun 10. 45 – 49 tahun
Untuk melakukan uji crosstab umur dikategorikan atas :
5
1. Anak-anak 0-14 tahun
2. Dewasa 15-49 tahun
3. Usia Lanjut 49 tahun
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Jenis kelamin adalah :
Jenis kelamin penderita penyakit DBD yang dibedakan atas ; 1.
Laki – laki 2.
Perempuan 3.2.4.
Kecamatan adalah : Tempat kejadian penyakit DBD di wilayah kerja dinas kesehatan Kota
Lhokseumawe, yang terdiri dari 3 kecamatan, yaitu : 1. Banda Sakti
2. Muara Dua 3. Blang Mangat
3.2.6. Musim penularan adalah bulan dimana rata-rata kasus DBD tertinggi rata- rata dihitung selama 5 tahun terakhir.
3.2.7. Stratifikasi daerah rawan DBD adalah endemisitas suatu daerah berdasarkan kriteria :
a. Endemis : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir selalu ada kasus DBD.
b. Sporadis : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir ada kasus DBD.
c. Potensial : Kecamatan yang dalam 3 tahun terakhir tidak ada kasus DBD,
tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi dengan wilayah lain dan persentase rumah yang ditemukan jentik 5 .
d. Bebas : Kecamatan yang tidak pernah ada kasus DBD, ketinggian
1000 meter dari permukaan air laut dan persentase rumah yang ditemukan jentik
≤ 5 .
Universitas Sumatera Utara
3.2.8. Kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD adalah semua upaya untuk mencegah
dan menangani kejadian DBD termasuk tindakan untuk membatasi penyebarannya, antara lain :
a. Penyelidikan Epidemiologi PE, adalah kegiatan pencarian
penderitatersangka lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular penyakit DBD di rumah penderitatersangka dan rumah-rumah sekitarnya
dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter. b.
Fogging fokus, adalah pengasapan rumah sekitar tempat tinggal penderita DBD dalam radius 200 meter, yang dilaksanakan berdasarkan hasil
penyelidikan epidemiologi. c.
Pemantauan Jentik Berkala PJB, adalah kegiatan pemeriksaan tempat- tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan dirumah-rumah dan tempat-tempat umum secara teratur sekurang-kurangnya 3 bulan sekali untuk mengetahui
ada tidaknya jentik nyamuk penular penyakit DBD.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN