PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PT. PLN Persero CABANG PADANGSIDIMPUAN

Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008. USU Repository © 2009 pada dasarnya pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan beban operasional tersebut. Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya terlebih dahulu melakukan perencanaan terhadap beban yang mungkin terjadi di lapangan yang ditujukan pada masing-masing bagian yang akan menggunakan beban tersebut. Penyusunan perencanaan ini dipimpin oleh Manajer Cabang dan Asisten Manajer Distribusi. Perencanaan ini dimulai dengan mengambil keputusan apa yang disajikan dan dibutuhkan oleh tiap bagian dalam perusahaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan mengenai situasi dan kondisi di masa yang akan datang dengan melihat hasil operasional tahun lalu. Kemudian rencana tersebut dilanjutkan dengan pembuatan anggaran beban operasi untuk suatu periode akuntansi yang dilaksanakan oleh bagian keuangan dan pembukuan untuk kemudian disahkan oleh Manajer Cabang. Selanjutnya, rencana tersebut diajukan ke PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara untuk dapat disetujui oleh Kepala Wilayah dalam hal ini General Manajer. Beban yang telah disetujui tersebut merupakan besarnya beban yang dialokasikan perusahaan sebagai pedoman kinerja perusahaan.

D. PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL

Pengawasan merupakan kegiatan penilaian dan perbaikan mengenai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui pengawasan, perusahaan dapat menghindari kemungkinan Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008. USU Repository © 2009 kegagalan yang terjadi dan mendorong keberhasilan terhadap kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan standard kerja. Menurut M. Sofyan Syafri 2001 : 10, “Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadian di kemudian hari. Dalam hal ini tindakan pengawasan dijalankan agar setiap kegiatan berjalan sesuai rencana untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan”. Matz dan Usry 2003 : 5 mengemukakan bahwa : “Pengawasan adalah usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja secara terus- menerus diawasi dan jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas keteraturan yang telah digariskan, hasil nyata dari setiap kegiatan debandingkan dengan rencana dan bila terdapat perbedaan besar akan diambil tindakan perbaikan”. Dari defenisi tersebut, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan pekerjaan, menilai dan mengoreksi dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana. Secara garis besar tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian apakah tugas yang dilaksanakan sudah sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan atau prosedur yang berlaku. 2. Melakukan penentuan apakah tujuan organisasi yang telah dicapai sesuai dengan rencana yang ditetapkan. 3. Menilai apakah sumber daya manusia, pemeliharaan, dan biaya yang ada telah digunakan secara efisien tanpa adanya pemborosan. Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008. USU Repository © 2009 4. Untuk mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan. Pengawasan beban operasional diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan apakah dapat ditemukan efisiensi beban operasional dan kinerja perusahaan. Sistem pengawasan yang paling efektif digunakan oleh suatu perusahaan adalah melalui sistem pengawasan intern atau disebut juga struktur pengendalian intern. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2001 : SA Seksi 319.2, “Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : a. Keandalan laporan keuangan b. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Pengawasan beban operasional dapat dilaksanakan oleh satuan pengawasan intern perusahaan dengan dua aspek pengawasan, yaitu : 1. Pengawasan Operasional Pengawasan operasional merupakan pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasi perusahaan. Tetapi dengan berkembangnya perusahaan apabila sasaran hendak dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan karena hal tersebut merupakan pemborosan dan kurang efisien, maka pengawasan operasional sebaiknya ditambah dengan pengawasan akuntansi. Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008. USU Repository © 2009 2. Pengawasan Akuntansi Pengawasan akuntansi merupakan pengawasan yang dilakukan melalui prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK, sebab sasaran pokok tertuju pada pengelompokan beban. Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban beban-beban arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui perkembangan orang-orang yang bertanggung jawab atas biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. Pengawasan terhadap beban operasional tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya perencanaan yang telah digariskan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap beban operasional perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan. b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang. Pengawasan beban operasional pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan diawasi oleh Manajer Cabang beserta Asisten Manajer Keuangan. Dalam pengawasannya, PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan tidak menggunakan suatu sistem pengawasan khusus. Dalam hal ini PT. PLN Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008. USU Repository © 2009 Persero Cabang Padangsidimpuan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan- catatan finansial lainnya. Selain itu, PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara nantinya juga akan turut andil dalam pengawasan biaya operasional tersebut.

E. PENYIMPANGAN BEBAN OPERASIONAL