Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
B. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pengertian Beban Operasional
Biaya merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan operasi suatu perusahaan, karena biaya harus terlebih dahulu dikeluarkan sebelum
menghasilkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa. Dalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar atau kecil harus
berhadapan dengan biaya yang harus dan akan dikeluarkan. Masalah biaya pada perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut
memiliki pengetahuan mengenai biaya yang berkaitan dengannya. Biaya operasional merupakan suatu elemen yang paling penting dalam
aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba perusahaan. A.
Halim 2004 : 6 menyatakan bahwa
“Biaya operasional adalah biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan terdiri dari beban penjualan dan beban administrasi
dan umum, dimana semua biaya ini dibebankan pada penghasilan revenue di periode mana beban tersebut terjadi”.
Sedangkan Djarwanto Ps. 2001 : 234 menyatakan bahwa “Beban
operasi adalah beban yang timbul sehubungan dengan penjualan atau pemasaran barang atau jasa dan penyelenggaraan fungsi administrasi dan
umum dari perusahaan yang bersangkutan”.
William Carter K. dan Milton F. Usry 2004 : 223 mengemukakan
bahwa “Beban operasi adalah pembayaran tunai atau komitmen untuk membayar tunai di masa datang yang ditujukan untuk menghasilkan
pendapatan”.
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
Dari defenisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa beban operasional digunakan untuk mengukur pengorbanan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan pendapatan.
2. Penggolongan Beban Operasional
Penggolongan beban sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Penggolongan beban tergantung untuk apa beban tersebut
digolongkan, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik pada perusahaan. Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya
bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis dalam perusahaan.
Bila ditinjau secara istilah, beban dengan biaya memiliki arti yang berbeda, namun PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan tidak membedakan
kedua istilah tersebut. Beban dapat digolongkan dengan berbagai cara untuk keperluan data
yang dapat memenuhi kebutuhan pimpinan perusahaan. Penggolongan biaya yang paling umum didasarkan pada hal-hal berikut ini :
1. Hubungan biaya dengan produk.
2. Hubungan biaya dengan volume produksi.
3. Hubungan biaya dengan departemen produksi atau segmen lain.
4. Hubungan biaya dengan periode akuntansi.
5. Hubungan biaya dengan suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
Berikut akan dijelaskan penggolongan masing-masing biaya tersebut, yaitu :
1. Penggolongan beban dalam hubungannya dengan produk, yang terdiri dari :
a. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau pengolahan
bahan baku sampai menjadi produk atau barang jadi. Biaya manufaktur dapat digolongkan dalam :
1. Biaya bahan baku langsung. 2. Biaya tenaga kerja langsung.
3. Biaya overhead pabrik. b.
Biaya Komersial Biaya komersial dapat diklasifikasikan dalam :
1. Beban Pemasaran
Beban pemasaran merupakan beban yang terjadi ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual.
2. Beban Administrasi dan Umum
Beban administrasi dan umum merupakan beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
2. Penggolongan beban dalam hubungannya dengan volume produksi, yang
terdiri dari : a.
Biaya Variabel Variable Cost
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
Biaya variable variable cost merupakan biaya yang secara total berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang
relevan relevant range, dimana semakin besar volume aktivitas maka semakin tinggi jumlah total biaya variable dan sebaliknya.
b. Biaya Tetap Fixed Cost
Biaya tetap fixed cost merupakan biaya yang bersifat konstan secara total saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun dalam rentang yang relevan.
c. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel merupakan biaya yang secara total tidak berubah secara tidak proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang
relevan, dimana semakin besar volume aktivitas maka semakin kecil jumlah biaya totalnya dan sebaliknya.
3. Penggolongan beban dalam hubungannya dengan Departemen Produksi atau
segmen lain, yang terdiri dari : a.
Biaya Langsung Departemen Direct Cost Biaya langsung departemen Direct Cost merupakan biaya yang dapat
ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya tersebut berasal. b.
Biaya Tidak Langsung Departemen Indirect Cost Biaya tidak langsung departemen Indirect Cost merupakan biaya yang
digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut.
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
Biaya tidak langsung departemen Indirect Cost terdiri atas : 1.
Biaya Bersama Common Cost 2.
Biaya Gabungan Joint Cost 4.
Penggolongan beban dalam hubungannya dengan periode akuntansi, yang terdiri dari :
a. Pengeluaran Modal Capital Expenditure
Pengeluaran modal Capital Expenditure adalah pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan
datang dan dilaporkan sebagai aktiva. b.
Pengeluaran Pendapatan Revenue Expenditure Pengeluaran pendapatan Revenue Expenditure adalah pengeluaran yang
akan memberikan manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran tersebut terjadi dan dilaporkan sebagai beban.
5. Penggolongan beban dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan,
atau evaluasi, yang terdiri dari : a.
Biaya Diferensial Biaya diferensial merupakan biaya yang hanya terjadi apabila terdapat
pengambilan keputusan terhadap satu alternatif tertentu, maka biaya tersebut merupakan biaya tunai yang berkaitan dengan alternatif tersebut.
b. Biaya Tertanam Sunk Cost
Biaya tertanam Sunk Cost merupakan biaya yang telah terjadi apabila terdapat ketidakrelevanan terhadap pengambilan keputusan dari satu
alternatif tertentu.
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
Beban operasional yang terjadi dalam kegiatan operasi pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan terbagi atas :
1. Beban Operasional
Beban operasional pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan terdiri dari :
a. Beban Pemeliharaan, berupa :
1. Beban Pemakaian Material
2. Beban Jasa Borongan
b. Beban Kepegawaian, berupa :
1. Beban Pegawai
2. Beban Pegawai Lainnya
3. Beban Cuti dan Lainnya
c. Beban Penyusutan Aktiva Tetap
d. Beban Administrasi
e. Beban Lain-lain
2. Beban Di Luar Operasional
Beban di luar operasional pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan terdiri dari :
a. Beban Tunjangan Kesehatan Pensiun
b. Beban Lain-lain
Novita Hariati : Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. PLN Persero Cabang Padangsidimpuan, 2008.
USU Repository © 2009
C. PERENCANAAN BEBAN OPERASIONAL