“ MENGENAL ANAK UNDER ACHIEVER
DAN UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJARNYA DI MADRASAH
IBTIDAIYAH MI
Sulthon
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus
Abstract: underachiever is a psychosocial conditions experienced by the child so it causes the failure in achievement related to his
ability. Psychological factors relate to the children characteristics while social factors relate to the less responsive environment and
less attention to the child.
This lack of motivation in the child’s progress and learning is a part of the psychological aspects that determine the child becomes
an underachiever. While low motivation is triggered by negative assessment itself. Under-achiever children tend to lack conidence
in their own abilities as a result of the low perception or a picture of yourself that is formed from environmental inluences. As a result,
the children have less conidence in the success or less believes that they are able to achieve success in the end a low motivation to learn.
Besides environmental factors of personality factors also have a major impact on the cause of an underachiever, a teacher who
ignores more children into the cause worsening underachiever. Also parents pay less attention to the child’s learning so that children no
strength to want to realize the capabilities that the achievements are not in accordance with their potential intelligence.
Key words: underachiever, Achievement, and MI Student.
A. Pendahuluan
Pendidikan yang berkualitas dan bermutu bagi semua warga negara merupakan hak yang telah diakomodir dalam UUSPN NO.20 tahun 2003
pada pasal 11 ayat 1. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas selalu bersinergi dengan upaya peningkatan pembelajaran yang juga
Sulthon
“Mengenal Anak Under Achiever Dan Upaya Peningkatan Prestasi Belajarnya Di Madrasah Ibtidaiyah MI
berkualitas. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa berbicara masalah kualitas pembelajaran selalu terkait dengan tujuan pembelajaran, guru,
siswa, materi dan sarana prasarana pembelajaran. Dari kelima komponen di atas yang paling menentukan adalah guru dan siswa, guru akan
menciptakan kualitas pembelajaran sedang siswa menjadi subyek yang akan melakukan belajar. Hasil belajar siswa adalah ukuran keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan guru. Yang paling dominan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa adalah kualitas pembelajaran oleh
guru dan kondisi siswa dalam belajar. Kualitas pembelajaran ditentukan oleh seberapa besar guru itu dapat memenuhi kompetensi guru atau
professionalitas sedang karakteristik siswa ditentukan oleh aspek kesiapan kondisi psikologis yang mempengaruhi motivasi, minat dan
keinginan siswa dalam belajar.
Aspek psikologis merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar, karena hampir sebagian besar dari hasil belajar seseorang
ditentukan oleh faktor ini. Bagi siswa, keberhasilan belajar apa saja itu sangat tergantung pada motivasi, keinginan, harapan kepercayaan
diri pada kemampuan, kesungguhan dan keseriusan seseorang serta keteraturan dalam mengelola waktu dan kesempatan belajar. Motivasi
yang baik didukung dengan stabilitas emosi yang baik pula serta memiliki keyakinan diri terhadap kemampuannya yang baik dan kemampuan yang
baik maka dimungkinkan akan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas yang harus dilakukan guru adalah menciptakan suasana yang kondusif yang mencakup
kesiapan jiwa siswa dan permbelajaran yang bermutu sebagai tugas bagi guru. Guru dituntut tidak hanya menguasai materi dan metodologi
pembelajaran agar berkualitas namun bila kesiapan belajar siswa belum terbentuk maka hasil belajar sisw secara otomatis juga belum maksimal.
Banyak dijumpai di lapangan bahwa banyak anak yang memiliki kecerdasan yang baik tapi hasil belajarnya tidak maksimal bahkan
dibawah rata-rata, hal ini menunjukkan ada hal yang masih terhambat menyangkut aspek psikologis siswa. Anak yang memiliki kemampuan
tinggi atau normal namun hasil belajar yang dicapai berada di bawah kemampuannya atau dibawah rata-rata kelas maka dapat diindikasikan
anak tersebut mengalami under achiever. Anak under achiever adalah anak yang memiliki kemampuan baik namun terdapat hambatan motivasi
ELEMENTARY
Vol. 2 | No. 1 | Januari-Juni 2014
dan emosi serta kurang memahami kemampuanya sehingga prestasi belajrnya selalu berada jauh dibawah rata-rata kelas. Anak underachiever
ini banyak dialami anak-anak yang berada di Madrasah Ibtidaiyah MI. Karena banyak hal yang menyebabkan diantaranya karena anak memiliki
motivasi yang rendah sehingga sering anak mengabaikan tugas-tugas di sekolah. Banyak penelitian tentang anak underachiever seperti yang
dilakukan Lau dan Chan 2001 telah mengadakan penelitian tentang siswa underachiever di China, dan terungkap bahwa anak underachiever
memiliki perbedaan dimana ditandai antara kesenjangan hasil kinerja yang diharapkan dan prestasi aktual.
Uunderachiever merupakan suatu kondisi yang dialami anak dimana di sekolah anak cenderung kurang memperhatikan guru, kurang
memiliki motivasi belajar, dan selalu mengabaikan guru sehingga guru juga kurang simpati terhadap murid dan cenderung mengabaikan anak
underachiever tersebut sehingga anak akan semakin terpuruk prestasinya.
B. Konsep Underachiever