Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama 70

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 28

B. Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 168 PMK.05 2015 Bab IV, Pasal 6, ayat 2 bahwa Kuasa Pengguna Anggaran KPA menyusun Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah, berdasarkan Pedoman Umum. Sehubungan hal tersebut, setiap Satker yang mendapat alokasi anggaran kegiatan pengelolaan produksi ubikayu 2016, perlu menyusun Petunjuk Teknis dan atau petunjuk-petunjuk lainnya yang mengacu pada Petunjuk Teknis ini. Petunjuk Teknis disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA masing-masing Satker, paling sedikit memuat : Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah. 1. Tujuan Penggunaan Bantuan Pemerintah. 2. Pemberi Bantuan Pemerintah. 3. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah. 4. Bentuk Bantuan Pemerintah. 5. Alokasi Anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah. 6. Penyaluran dan Bantuan Pemerintah. 7. Pertanggung Jawaban Bantuan Pemerintah. 8. Ketentuan Perpajakan dan 9. Sanksi. Dalam menyusun Bab Bentuk Bantuan Pemerintah, agar penetapan rincian paket bantuan, yang meliputi jenis, volume, harga, bantuan sarana produksi per hektar, disesuaikan dengan kebutuhan dan rekomendasi, serta harga yang berlaku masing-masing daerah spesifik lokasi. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 29

C. Ruang Lingkup Pemberian Bantuan Pemerintah Pengelolaan

Produksi Ubikayu 1. Definisi a. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintahnon pemerintah b. Bantuan Pemerintah Program Pengelolaan Produksi Ubikayu adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada Kelompok taniGabungan Kelompok tani Gapoktan, dan kelompok masyarakat lembaga lainnya peserta program pengelolaan produksi ubikayu c. Bentuk Bantuan Pemerintah meliputi Pemberian penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; Bantuan Operasional; bantuan sarana Prasarana; bantuan rehabilitasipembangunan gedungbangunan; dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran PA d. Bantuan Pemerintah Bentuk Bantuan Sarana Prasarana diberikan kepada kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga pendidikan, Lembaga keagamaan, dan lembaga kesehatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 30 e. Bentuk Bantuan Pemerintah Program Pengelolaan Produksi Ubikayu adalah bantuan SaranaPrasarana f. Bantuan SaranaPrasarana Program Pengelolaan Produksi Ubikayu adalah bantuan berupa paket sarana produksi untuk kegiatan intensifikasi berupa bahan organik dan kegiatan perluasan areal tanam PAT berupa bibit dan bahan organik yang diberikan kepada kelompok tanigapoktan untuk mendukung percepatan pencapaian sasaran produksi ubikayu. g. Kelompoktani adalah kumpulan Petani peternak pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha kelompok. h. Gabungan Kelompok tani gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. i. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan perkebunan. j. Pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 31 alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat k. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. l. Kelompok taniGapoktan dalam Program Pengelolaan Produksi Ubikayu meliputi kelompok taniGabungan kelompok tani yang berusaha tani pada lahan tanaman pangan danatau petani perkebunan yang berusaha tani tanaman pangan pada lahan perkebunan danatau Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan LMDH yang berusaha tani tanaman pangan pada lahan perhutani atau lahan kehutanan dan atau lembaga masyarakat lainnya yang berusaha tani ubikayu. m. Intensifikasi Ubikayu adalah pola penerapan teknologi usahatani ubikayu, yang dititikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar, melalui penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu PTT . Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 32 n. Perluasan Areal Tanam Ubikayu adalah kegiatan penambahan areal tanam ubikayu melalui pemanfaatan lahan keringtidurbera perkebunankehutanan maupun lahan bukaan baru. o. Varietas Unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil danatau sifat-sifat lainnya. p. Benihbibit Varietas Unggul Bersertifikat adalah benihbibit bina yang telah disertifikasi oleh InstansiLembaga yang berwenang. q. Bahan Organik adalah bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak untuk bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Merupakan semua bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan hewan baik yang masih hidup atau yang telah mati pada berbagai tahapan dekomposisi r. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA, adalah MenteriPimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada kementerian NegaraLembaga yang bersangkutan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 33 s. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negaralembaga yang bersangkutan t. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PAKuasa PA untuk mengambil keputusan danatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN

2. Dasar Hukum

Dasar hukum pemberian bantuan pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubikayu 2016 sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423; c. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Presiden Nomor 54 Tahun 2010; Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 34 d. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. e. Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah f. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168PMK.052015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga

3. Arah Pemberian Bantuan Pemerintah

Bentuk Bantuan Pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan, meliputi pemberian penghargaan; bea siswa; tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; bantuan operasional; bantuan saranaprasarana; bantuan rehabilitasi pembangunan gedungbangunan; dan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran PA. Bentuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubikayu adalah bantuan saranaprasarana, berupa bantuan paket sarana produksi terdiri dari kegiatan intensifikasi berupa bahan organik dan kegiatan PAT berupa bibit bersertifikat dan bahan organik, yang diberikan kepada kelompok tanigabungan kelompok tani pelaksana kegiatan intensifikasi dan perluasan areal tanam PAT. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 35 Jumlah luas areal tanam yang dialokasikan bantuan sarana produksi kegiatan intensifikasi seluas 10.000 ha 6 Provinsi, 23 KabupatenKota dan perluasan areal tanam ubikayu seluas 15.000 hektar 7 Provinsi, 38 KabupatenKota . Lokasi pelaksanaan kegiatan Intensifikasi dilaksanakan pada areal tanam atau pada lahan yang selama ini telah terbiasa melakukan budidaya ubikayu, sedangkan kegiatan perluasan areal tanam PAT dilaksanakan pada lahan kering termasuk pemanfaatan lahan terlantar bera, lahan bukaan baru, kerjasama pemanfaatan lahan perhutani, PTPN, hutan tanaman rakyat, perkebunan, lahan transmigrasi dan lahan potensial lainnya dengan sistem monokultur maupun tumpangsari. Jenis lahan dapat berupa lahan tadah hujan danatau lahan kering, bukan daerah endemis hama dan penyakit, diusahakan berada pada satu kawasan di luasan minimal 25 ha, berada dalam satu desakecamatan, namun apabila tidak memungkinkan dapat menambah pada wilayah desakecamatan yang berdampingan sehingga mencapai luasan yang ditentukan, mempunyai potensi untuk pengembangan ubikayu dan anggota kelompok taninya responsif terhadap penerapan teknologi. Hamparan terkecil untuk kegiatan ini minimal 5 ha. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 36

D. Pemanfaatan dan Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

Program Pengelolaan Produksi Ubikayu

1. Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi ubikayu dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan intensifikasi dan perluasan areal tanam PAT ubikayu, dengan tujuan sebagai berikut: a. Meningkatkan provitas dan memperluas areal tanam ubikayu, untuk meningkatkan luas panen dan produksi. b. Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani ubikayu c. Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya usaha tani ubikayu d. Mempercepat peningkatan produksi ubikayu untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan e. Menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. f. Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompoktani pelaksana adalah maksimal sebesar Rp. 3.850.000 per hektar untuk kegiatan intensifikasi dan Rp. 5.125.000,- per hektar untuk PAT sudah termasuk pajak. g. Bantuan pemerintah diperuntukan bagi pengadaan paket sarana produksi seperti bahan organik untuk kegiatan intensifikasi dan kegiatan PAT berupa bibit bersertifikat 20 rekomendasi teknis dan bahan organik, Bibitstek bersertifikat disediakan 20 duapuluh persen dari rekomendasi teknologi 8.000 – 10.000 stekha, hal ini dimaksudkan sebagai pengungkit penggunaan bibit Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 37 bersertifikat pada pertanaman berikutnya sehingga perlu mendapat pengawalanpengawasan dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih setempat atau Instansi yang berwenang, sedangkan sisanya dapat menggunakan bibit unggul non sertifikat danatau lokal spesifik lokasi yang disediakan oleh swadaya masyarakatpetani peserta program pengelolaan peningkatan produksi ubikayu ini. g. Alokasi paket bantuan per hektar meliputi Jenis , volume, dan harga bantuan sarana produksi ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA masing-masing Satker. h. Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dimasing masing daerah berdasarkan rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi. harga setiap komponen saprodi disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing. i. Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan pengadaan masih tersisa, maka sisa dana tersebut harus disetor ke Kas Negara.

2. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

Penerima Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi ubikayu, dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah kelompok tani gapoktan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan Intensifikasi dan perluasan areal tanam PAT ubikayu. Seleksi dan Penetapan kelompok tani penerima bantuan, ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK melalui Surat Keputusan penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan hasil seleksi dan disahkan oleh KPA sebagai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 38 dasar pemberian bantuan. Surat Keputusan Penerima Bantuan paling sedikit memuat Identitas Penerima Bantuan; jumlah barang danatau nilai uang; nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang. Persyaratan kelompok tanigapoktan penerima Bantuan Pemerintah pelaksana kegiatan intensifikasi dan PAT ubikayu sebagai berikut: a. Kelompok tanigapoktan yang aktif mempunyai lahan ataupun penggarappenyewa dan mau menerima teknologi baru b. Kelompok tani yang dapat melaksanakan peningkatan produktivitas di lahan eksisting dan perluasan areal tanam ubikayu melalui pemanfaatan lahan-lahan bera, lahan kering danatau pada lahan bukan baru. c. Kelompok tanigapoktan masih aktif dan mempunyai kepengurusan yang lengkap yaitu ketua, sekretaris dan bendahara, diusahakan lahan usaha taninya berada dalam satu hamparan d. Kelompok tanigapoktan yang mau menambah areal tanam usahatani ubikayunya sekaligus menerapan teknologi usaha tani sesuai anjuran spesifik lokasi. e. Bagi kelompok tanigapoktan yang menerima bantuan pemerintah dalam bentuk uang, maka kelompok tani harus mampu mengelola Bantuan Pemerintah meliputi, pengelolaan keuangan, pengadaan barang secara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 39 transparan, efektif dan efisien, penyaluran bantuan kepada anggotanya, penatausahaan uang dan barang, penyetoran pajak, pembuatan laporan, dan pertanggung jawaban pemanfaatan bantuan. Bersedia mengadakan perjanjian kerjasama dengan Pejabat Pembuat Komitmen, membuat berita acara pemeriksaan dan penerimaan barang, menyusun laporan, menyetorkan pajak dan sisa uang yang tidak dimanfatkan f. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan intensifikasi dan perluasan areal tanam ubikayu. g. Wajib mengikuti setiap tahap pertanaman dan mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi spesifik lokasi sesuai petunjuk teknis. h. Kelompok tani pelaksanan program intensifikasi dan PAT ubikayu ditetapkan dengan Surat Keputusan PPK dan disyahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA, surat keputusan penerima bantuan paling sedikit memuat identitas penerima bantuan; jumlah barang danatau nilai uang; Nomor rekening penerima bantuan untuk bantuan pemerintah dalam bentuk uang. i. Jika bantuan diterima dalam bentuk uang, maka kelompok tanipoktan harus memiliki rekening yang masih berlakumasih aktif di Bank Pemerintah BUMN atau BUMD Bank Daerah yang terdekat dan bagi kelompok tani yang belum memiliki, haruswajib membuka rekening di bank. Rekening bank dapat berupa rekening kelompok tani ataupun rekening gabungan kelompok tani gapoktan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 40 Jika menggunakan rekening gapoktan mekanisme pengaturan antar kelompok tani diatur lebih lanjut oleh PPK disyahkan oleh Kuasa pengguna Anggaran KPA. Sedangkan cara penetapan penerima bantuan pemerintah adalah Pejabat Pembuat Komitmen PPK melakukan seleksi penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan kriteria persyaratan yang telah ditetapkan di dalam Petunjuk Teknis. Berdasarkan hasil seleksi tersebut, PPK menetapkan Surat Keputusan penerima bantuan pemerintah dan disahkan oleh KPA sebagai dasar pemberian bantuan. Surat Keputusan, paling sedikit memuat : a. Identitas penerima bantuan; b. Jumlah barang danatau nilai uang; c. Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang. Seleksi penerima Bantuan Pemerintah Seleksi penerima Bantuan Pemerintah pengelolaan produksi ubikayu secara umum meliputi : seleksi administrasi dan seleksi aspek teknis dengan tahapan mulai seleksi daftar panjang long-list, daftar sedang medium-list dan daftar pendek short-list. Tahapan seleksi penerima bantuan pemerintah sebagai berikut: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 41 1. Merekapitulasi seluruh usulanproposal yang masuk dalam e-proposal dan atau manual menjadi daftar long-list calon penerima Bantuan Pemerintah. 2. Berdasarkan daftar panjang long-list dilakukan proses seleksi administrasi meliputi meliputi verifikasi nama kelompok, nama ketua kelompok, alamat kelompok, jenis usaha kelompok, besarnya usulan dana Bantuan Pemerintah, sesuai dengan data yang terdapat di dalam usulanproposal. 3. Bagi calon penerima bantuan pemerintah yang lulus seleksi administrasi direkapitulasi ke dalam daftar sedang medium-list. 4. Berdasarkan daftar sedang medium-list, Tim Teknis melakukan seleksi aspek teknis dengan cara verifikasimembandingkan kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan data usulanproposal. 5. Bagi calon penerima Bantuan Pemerintah yang lulus seleksi teknis direkapitulasi ke dalam daftar pendek short- list. 6. Berdasarkan daftar pendek Short-list calon penerima bantuan, Tim Teknis mengusulkan kepada PPK untuk ditetapkan menjadi calon penerima dana Bantuan Pemerintah, melalui surat keputusan PPK dan disyahkan oleh KPA. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 42 7. Surat Keputusan PPK tentang penerima Bantuan Pemerintah, yang disyahkan oleh KPA, merupakan Dasar untuk penyaluran Bantuan Pemerintah.

E. Bentuk Bantuan Pemerintah dan Alokasi Anggaran Bantuan

Kegiatan Pengelolaan Produksi Ubikayu

1. Bentuk Bantuan Pemerintah

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 168PMK.052015 tentang Belanja Bantuan Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga, terdapat 7 tujuh bentuk bantuan pemerintah yaitu: a. pemberian penghargaan; b. beasiswa; c. tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; d. bantuan operasional; e. bantuan sarana prasarana; f. bantuan rehabilitasi pembangunan gedung bangunan; dan g. bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA. Untuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubikayu diberikan dalam kategori bentuk bantuan SaranaPrasarana berupa bantuan paket sarana produksi meliputi untuk kegiatan intensifikasi berupa bahan organik dan kegiatan PAT berupa bibit bersertifikat dan bahan organik. Jenis volume dan harga patokan bantuan sarana produksi per hektar per kegiatan disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran KPA Satuan Kerja Satker masing-masing daerah, sesuai kebutuhan dan berdasarkan rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi, dengan nilai maksimal per hektar sesuai alokasi pada DIPA dan POK. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 43 Sebagai bahan acuan referensi, penyusunan jenis, volume, harga bantuan sarana produksi per hektar seperti contoh pada tabel 9 dan 10 berikut : Tabel 9. Rincian Bantuan Pemerintah Per hektar Dalam Bentuk Bantuan SaranaPrasarana Berupa Sarana Produksi Kegiatan Intensifikasi Ubikayu Tahun Anggaran 2016 No Komponen Bantuan Satuan Jumlah Rp Rp 1 Bahan Organik 7,000 kg 550 3,850,000 Total Bantuan Per Hektar 3,850,000 Volume Tabel 10. Contoh Rincian Bantuan Pemerintah Perhektar Dalam Bentuk Bantuan SaranaPrasarana Berupa Sarana Produksi Kegiatan Perluasan Areal Tanam PAT Ubikayu Tahun Anggaran 2016 No Komponen Bantuan Satuan Rp Jumlah Rp 1 BibitStek bersertifikat 2,000 stek 500 1,000,000 2 Bahan organik 7,500 Kg 550 4,125,000 5,125,000 Volume Total bantuan pemerintah per hektar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 44

2. Alokasi dan Rincian Jumlah Anggaran Bantuan

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan pengelolaan produksi ubikayu tahun 2016 melalui intensifikasi dan perluasan areal tanam PAT adalah sebesar Rp. 115.400.000.000-, yang diperuntukan bagi kegiatan intensifikasi pengadaan saprodi berupa bahan organik dengan sasaran seluas 10.000 hektar 7 Provinsi dan 24 Kabupaten dan kegiatan perluasan areal tanam PAT berupa saprodi bibit dan bahan organik seluas 15.000 ha 7 Provinsi dan 38 Kabupaten. Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi ubikayu ini ditetapkan dengan memperhatikan karakteristik bantuan, fleksibilitas dalam pelaksanaan, serta efisiensi dan efektivitas sasaran yang ditetapkan. Alokasi Bantuan Pemerintah bentuk bantuan sarana prasarana berupa bantuan sarana produksi dialokasikan pada kelompok Akun Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakatPemda. Bantuan Sarana produksi kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang. Pemberian Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang dengan ketentuan ; a. Barang Bantuan dapat diproduksi danatau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau; b. Nilai per Jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000 lima puluh juta rupiah yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 45 Rincian alokasi anggaran Bantuan per provinsi seperti tabel 11 berikut: Tabel 11. Alokasi Anggaran Bantuan Pemerintah, Bentuk SaranaPrasarana berupa sarana produksi Kegiatan pengelolaan Produksi ubikayu per provinsi. No Provinsi Intensifikasi Perluasan Areal Tanam Total Rp.000,- Rp.000,- Rp.000 1 Aceh 5,776,500 - 5,776,500 2 Sumatera Utara 15,596,550 5,126,000 20,722,550 3 Sumatera Selatan 6,739,250 20,504,000 27,243,250 4 Bengkulu - 2,563,000 2,563,000 5 Lampung - 17,941,000 17,941,000 6 Jawa Barat - 10,252,000 10,252,000 7 Jawa Tengah 3,851,000 7,689,000 11,540,000 8 Jogjakarta 3,851,000 - 3,851,000 9 Jawa Timur - 12,815,000 12,815,000 10 Kalimantan Timur 770,200 - 770,200 11 Kalimantan Utara 1,925,500 1,925,500 Total 38,510,000 76,890,000 115,400,000 - Bantuan Saprodi

F. Tata Kelola Pemberian Bantuan Pemerintah

Sesuai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil yang sangat penting dalam mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.Salah satu upaya untuk mewujudkan capaian tersebut, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberi Bantuan Pemerintah kepada petani tanaman pangan di Indonesia. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 46

1. Penyaluran Bantuan Pemerintah

Sesuai dengan pasal 23 sd pasal 30, PMK 168 tahun 2015, bahwa Pemberian bantuan saranaprasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk Barang atau Uang. Dalam hal pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi ubikayu tahun 2016, pemberian bantuan kepada kelompok tanigapoktan dapat dilakukan baik bentuk Barang maupun Uang. Dalam pelaksanaannya, Satker Provinsi maupun KabupateKota dapat memilih salah satu atau dua- duanya, tergantung pada syarat-syarat yang dipenuhi sesuai PMK nomor 168 tahun 2015. Mekanisme penyaluran bantuan pemerintah sebagai berikut :

a. Mekanisme Pemberian Bantuan saranaPrasarana dalam

bentuk Barang 1. Dalam rangka pengadaan barang untuk bantuan saranaprasarana kegiatan pengelolaan produksi ubikayu, yang disalurkan dalam bentuk barang kepada penerima bantuan, PPK menandatangani kontrak pengadaan barang dengan penyedia barang. 2. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; 3. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 47 4. Penyedia barang dapat menyalurkan barang langsung kepada penerima bantuan atau PPK yang menyampaikan kepada penerima bantuan.

b. Mekanisme Pemberian Bantuan SaranaPrasarana Dalam

Bentuk Uang Pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana prasarana dalam bentuk uang, diberikan dengan ketentuan : 1. Barang bantuan dapat diproduksi danatau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau 2. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan. Sehubungan bantuan saranaprasarana kegiatan pengelolaan produksi ubikayu bukan dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan, maka pemberian bantuan sarana prasarana dalam bentuk uang, menggunakan ketentuan berdasarkan nilai jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000,-. Pemberi bantuan saranaprasarana dalam bentuk uang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 48 Pembuatan Perjanjian Kerjasama minimal memuat ketentuan : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkandibeli; 3. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkandibeli; 4. jangka waktu penyelesaian pekerjaan; 5. tata cara dan syarat penyaluran; 6. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkanmembeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi; 7. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel; 8. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; 9. sanksi; 10. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan 11. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

2. Pencairan Bantuan Pemerintah

a. Pencairan Bantuan Pemerintah Dalam Bentuk Barang 1. Pelaksanaan penyaluran bantuan saranaprasara dalam bentuk barang kepada penerima Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Pejabat pembuat Komitmen PPK atau oleh penyedia barang danatau jasa sesuai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 49 kontrak. Untuk pelaksanaan pengelolaan produksi ubikayu, bantuan saranaprasarana kegiatan intensifikasi paket sarana produksi berupa bahan organik dan kegiatan perluasan areal tanam PAT berupa bibit bersertifikat dan bahan organik diberikan langsung oleh penyedia barang kepada kelompok tanigapoktan sesuai kontrak. 2. Pencairan dana bantuan saranaprasarana dalam bentuk barang , dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penyedia barang melalui mekanisme pembayaran langsung LS.

b. Pencairan Bantuan Pemerintah Dalam Bentuk Uang

Pencairan dana bantuan saranaprasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahap I sebesar 70 dari keseluruhan dana bantuan saranaprasarana setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini kelompok tanigapoktan dengan PPK. 2. Tahap II sebesar 30 dari keseluruhan dana bantuan saranaprasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 50

A. Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama 70

Penerima bantuan saranaprasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pembayaran Tahap I kepada PPK dengan dilampiri : a perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; dan b kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal ini kelompok tanigapoktan. Pemanfaatan bantuan saprodi dalam bentuk uang oleh kelompok tani gapoktan a Setelah kelompoktani gapoktan menerima bantuan uang, dilanjutkan dengan pembelanjaan sarana produksi. b Jumlah, jenis, volume, spefikasi sarana produksi yang dibeli sesuai yang tercantum dalam perjanjian kerja sama antara PPK dan kelompok tanigapoktan. c Kelompoktani gapoktan dan penyedia barang, melakukan transaksi jual beli, penyerahan barang dan pembayaran memfoto memfilmkan sarana produksi yang dibeli. d Kelompoktani gapoktan menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang, Berita Acara Serah Terima Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian 51 Barang BAST, fotofilm, sebagai bahan laporan pertanggung jawaban. Mekanisme pencairan pembayaran langsung dalam bentuk uang untuk barang dengan nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000,- yang dapat dilaksanakan oleh Penerima bantuan sebagaimana gambar berikut:

B. Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama 70