ALAT UKUR PENELITIAN METODE PENELITIAN

karakteristik yang diinginkan. Setelah data dari sampel didapatkan, peneliti meminta sampel untuk menyebutkan nama orang yang memiliki karakteristik seperti dia yang kemudian akan dijadikan sampel berikutnya.

3. Jumlah Sampel yang Digunakan

Tidak ada batasan mengenai jumlah sampel yang harus digunakan dalam penelitian. Azwar 2010 menyatakan secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 61 orang mahasiswa kuliah di dua fakultas di Universitas Sumatera Utara.

4. Karakteristik Populasi

Adapun karakteristik populasi yang akan diambil adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa. b. Berstatus mahasiswa aktif di dua universitas. c. Sedang menjalani perkuliahan di dua universitas yang salah satunya di Universitas Sumatera Utara, dengan tingkat strata satu – strata satu.

D. ALAT UKUR PENELITIAN

Alat ukur yang digunakan seharusnya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2002. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala adalah suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi- situasi tertentu yang sedang dihadapi Azwar, 2010. Menurut Hadi 2002, skala Universitas Sumatera Utara psikologis mendasarkan diri pada laporan pribadi dan memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut: a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. b. Apa yang dikatakan subjek tentang dirinya kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud peneliti. Skala psikologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan akademik. Skala kecemasan akademik digunakan untuk memperoleh gambaran tingkat kecemasan akademik mahasiswa kuliah di dua fakultas. Skala kecemasan akademik yang digunakan menggunakan skala model Likert, yaitu skala yang di dalamnya terdiri dari sejumlah aitem yang merefleksikan suatu gagasan atau daerah yang sedang diperhatikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aitem-aitem yang disusun sendiri oleh peneliti untuk mengungkap tingkat kecemasan akademik mahasiswa kuliah di dua fakultas yang dikaitkan dengan empat aspek kecemasan akademik menurut yang Ottens 1991, yaitu pola-pola kecemasan yang dapat menyebabkan aktivitas mental, perhatian kearah yang salah, distress secara fisik, dan perilaku yang tidak sesuai yang terjadi pada siswa selama proses pembelajaran. Skala ini akan berisikan 45 aitem dan disusun berdasarkan skala Likert dimana item terdiri atas pernyataan yang bersifat favourable dan unfavourable, dengan menggunakan kategori respon tingkat kesesuaian yang mempunyai variasi jawaban sebagai Universitas Sumatera Utara berikut: sangat sesuai SS, sesuai S, netral N, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Skor tinggi yang diperoleh oleh individu pada skala kecemasan akademik mahasiswa kuliah di dua fakultas menunjukkan subjek memiliki kecemasan yang tinggi. Sedangkan skor rendah menunjukkan subjek memiliki kecemasan yang rendah. Distribusi bobot skala kecemasan akademik mahasiswa kuliah di dua fakultas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Bobot Pernyataan Skala Kecemasan Akademik Mahasiswa kuliah di dua fakultas Bobot Nilai STS TS N S SS Favorable 1 2 3 4 5 Unfavorable 5 4 3 2 1 Berikut ini merupakan blueprint skala kecemasan akademik yang terdiri dari 4 dimensi. Dimensi pertama, dimensi patterns of anxiety-engedering mental activity, memiliki 4 aspek dengan 10 aitem favorable dan 3 aitem unfavorable. Dimensi kedua, dimensi misdirected attention, memiliki 2 aspek dengan 8 aitem favorable. Dimensi ketiga, dimensi psychological distress, memiliki 4 aspek dengan 10 aitem favorable dan 2 aitem unfavorable. Dimensi keempat, inappropriate behaviors, memiliki 4 aspek dengan 7 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 dan distribusi aitem pada Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Blueprint Skala Kecemasan Akademik No Dimensi Kecemasan Akademik Aspek Aitem Jlh F UF 1. Pola-pola kecemasan yang dapat menyebabkan kecemasan mental Khawatir , k ritikan terhadap diri sendiri , m enyalahkan diri sendiri , p engertian dan keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri. 10 3 13 28,8 2. Tidak fokus Melamun , t idak fokus 8 8 17,8 3. Distres secara fisik Otot menjadi kaku , b erkeringat , j antung berdetak lebih cepat , t angan gemetar. 10 2 12 26,7 4. Perilaku yang tidak sesuai Prokrastinasi , m enjawab soal ujian secara terburu-buru , t erlalu teliti saat ujian , m emaksakan diri . 7 5 12 26,7 Jumlah 35 10 45 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kecemasan Akademik No Dimensi Kecemasan Akademik Aspek Aitem Jlh F UF 1. Pola-pola kecemasan yang dapat menyebabkan kecemasan mental Khawatir, kritikan terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, pengertian dan keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri. 1,2, 12,15, 16,28, 29,30, 31,40 13,

14, 32

13 28,8 2. Tidak fokus Melamun, tidak fokus 3,11, 17, 27, 33,39, 42, 45 - 8 17,8 3. Distres secara fisik Otot menjadi kaku, berkeringat, jantung berdetak lebih cepat, tangan gemetar. 9,10, 19,24, 25,26, 34,35, 41, 44 18, 4 12 26,7 4. Perilaku yang tidak sesuai Prokrastinasi, menjawab soal ujian secara terburu-buru, terlalu teliti saat ujian, memaksakan diri. 5,7, 20,21, 36, 37, 43 6, 8, 22, 23, 38 12 26,7 Jumlah 35 10 45 100 Universitas Sumatera Utara

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1.