Tahap persiapan penelitian 32 8, 22, 38 PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

yang rendah. Menurut Azwar 2008, reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika koefisien relianilitas bernilai lebih dari 0,7. Dalam menguji korelasi antar aitem, Azwar 2007 mengatakan bahwa semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun jika jumlah aitem yang lolos ternyata tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, batas kriteria dapat diturunkan sedikit menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Koefisien korelasi antar aitem dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation dan dikatakan memuaskan jika berada di angka ≥ 0,25.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat apakah aitem-aitem yang dirancang oleh peneliti dapat dimengerti oleh subjek penelitian mahasiswa kuliah di dua fakultas. Uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan data penelitian try out terpakai. Peneliti menggunakan teknik try out terpakai dikarenakan jumlah sampel yang diestimasi terbatas jumlahnya.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap pengolahan data.

1. Tahap persiapan penelitian

a. Pembuatan alat ukur Persiapan penelitian yang pertama kali dilakukan adalah membuat alat ukur. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala kecemasan akademik Universitas Sumatera Utara mahasiswa kuliah di dua fakultas. Pada tahap ini, peneliti akan membuat skala kecemasan akademik yang disusun sendiri oleh peneliti mengacu pada aspek- aspek kecemasan akademik menurut Ottens 1991 dan melakukan uji validitas isi dibantu dengan profesional judgement. b. Uji coba alat ukur Setelah alat ukur dinyatakan valid oleh profesional judgement, peneliti menyebarkan skala dalam bentuk online dengan menggunakan Google Docs dan offline skala tertulis. Data uji coba yang diperoleh kemudian diolah menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan SPSS versi 20. Pengolahan data uji coba dilakukan sebanyak dua tahap. Berdasarkan hasil estimasi daya beda aitem dan reliabilitas terhadap data uji coba, maka diperoleh koefisien reliabilitas alpha keseluruhan aitem sebesar 0,777, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan yaitu , ditemukan 23 aitem yang gugur. Nomor aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Kecemasan Akademik Setelah Uji Coba No Dimensi Kecemasan Akademik Aspek Aitem Jlh F UF 1. Pola-pola kecemasan yang dapat menyebabkan kecemasan mental Khawatir, kritikan terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, pengertian dan keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri. 1,2, 12,15,16,28,29 ,30,31,40 13,

14, 32

6 27,2 2. Tidak fokus Melamun, tidak fokus 3 ,11, 17, 27, 33,39, 42, 45 - 5 22,7 3. Distres secara fisik Otot menjadi kaku, berkeringat, jantung berdetak lebih cepat, tangan gemetar. 9,10, 19,24,25,26, 34,35, 41, 44 4 , 18 9 40,9 4. Perilaku yang tidak sesuai Prokrastinasi, menjawab soal ujian secara terburu-buru, terlalu teliti saat ujian, memaksakan diri. 5,7, 20,21, 36, 37, 43

6, 8, 22,

23, 38

2 9,1 Jumlah 21 1 22 100 aitem dengan angka bercetak tebal adalah aitem yang tidak lolos Peneliti kemudian melakukan penomoran ulang untuk 22 aitem yang dinyatakan reliabel yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Penomoran Ulang Aitem Skala Kecemasan Akademik Mahasiswa Dua Fakultas No Dimensi Kecemasan Akademik Aspek Aitem Jlh F UF 1. Pola-pola kecemasan yang dapat menyebabkan kecemasan mental Khawatir, kritikan terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, pengertian dan keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri. 4, 5, 6, 13, 14, 19 - 6 27,2 2. Tidak fokus Melamun, tidak fokus 3, 7, 15, 18, 22 - 5 22,7 3. Distres secara fisik Otot menjadi kaku, berkeringat, jantung berdetak lebih cepat, tangan gemetar. 2, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 21 8 9 40,9 4. Perilaku yang tidak sesuai Prokrastinasi, menjawab soal ujian secara terburu-buru, terlalu teliti saat ujian, memaksakan diri. 1, 10 - 2 9,1 Jumlah 21 1 22 100 Setelah aitem yang dianggap tidak reliabel dibuang dan dilakukan penomoran ulang, peneliti kemudian melakukan tahap pengolahan data uji coba kedua yang menghasilkan koefisien reliabilitas alpha keseluruhan aitem sebesar 0.859, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan tidak ada aitem yang gugur, sehingga alat ukur dinyatakan sudah reliabel dalam mengukur variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara

2. Tahap pelaksanaan data penelitian