yang rendah. Menurut Azwar 2008, reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika koefisien relianilitas bernilai lebih dari 0,7.
Dalam menguji korelasi antar aitem, Azwar 2007 mengatakan bahwa semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan. Namun jika jumlah aitem yang lolos ternyata tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, batas kriteria dapat diturunkan sedikit
menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Koefisien korelasi antar aitem dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation
dan dikatakan memuaskan jika berada di angka ≥ 0,25.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat apakah aitem-aitem yang dirancang oleh peneliti dapat dimengerti oleh subjek penelitian mahasiswa kuliah
di dua fakultas. Uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan data penelitian try out terpakai. Peneliti menggunakan
teknik try out terpakai dikarenakan jumlah sampel yang diestimasi terbatas jumlahnya.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap pengolahan data.
1. Tahap persiapan penelitian
a. Pembuatan alat ukur Persiapan penelitian yang pertama kali dilakukan adalah membuat alat
ukur. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala kecemasan akademik
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa kuliah di dua fakultas. Pada tahap ini, peneliti akan membuat skala kecemasan akademik yang disusun sendiri oleh peneliti mengacu pada aspek-
aspek kecemasan akademik menurut Ottens 1991 dan melakukan uji validitas isi dibantu dengan profesional judgement.
b. Uji coba alat ukur Setelah alat ukur dinyatakan valid oleh profesional judgement, peneliti
menyebarkan skala dalam bentuk online dengan menggunakan Google Docs dan offline skala tertulis. Data uji coba yang diperoleh kemudian diolah
menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan SPSS versi 20. Pengolahan data uji coba dilakukan sebanyak dua tahap. Berdasarkan hasil estimasi daya beda
aitem dan reliabilitas terhadap data uji coba, maka diperoleh koefisien reliabilitas alpha keseluruhan aitem sebesar 0,777, sedangkan berdasarkan daya beda aitem
yang telah ditentukan yaitu , ditemukan 23 aitem yang gugur. Nomor
aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Kecemasan Akademik Setelah Uji Coba No
Dimensi Kecemasan
Akademik Aspek
Aitem Jlh
F UF
1. Pola-pola
kecemasan yang
dapat menyebabkan
kecemasan mental
Khawatir, kritikan
terhadap diri sendiri, menyalahkan
diri sendiri, pengertian dan
keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri.
1,2, 12,15,16,28,29
,30,31,40 13,
14, 32
6 27,2
2. Tidak fokus
Melamun, tidak fokus 3
,11, 17, 27, 33,39, 42, 45
- 5
22,7 3.
Distres secara fisik
Otot menjadi
kaku, berkeringat,
jantung berdetak lebih cepat,
tangan gemetar.
9,10, 19,24,25,26,
34,35, 41, 44
4 , 18
9 40,9
4. Perilaku yang
tidak sesuai Prokrastinasi,
menjawab soal ujian secara
terburu-buru, terlalu teliti saat ujian,
memaksakan diri.
5,7, 20,21, 36, 37, 43
6, 8, 22,
23, 38
2 9,1
Jumlah 21
1 22
100
aitem dengan angka bercetak tebal adalah aitem yang tidak lolos Peneliti kemudian melakukan penomoran ulang untuk 22 aitem yang
dinyatakan reliabel yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Penomoran Ulang Aitem Skala Kecemasan Akademik Mahasiswa Dua Fakultas
No Dimensi
Kecemasan Akademik
Aspek Aitem
Jlh F
UF
1. Pola-pola
kecemasan yang
dapat menyebabkan
kecemasan mental
Khawatir, kritikan
terhadap diri sendiri, menyalahkan
diri sendiri, pengertian dan
keyakinan yang keliru mengenai diri sendiri.
4, 5, 6, 13, 14, 19
- 6
27,2
2. Tidak fokus
Melamun, tidak fokus 3, 7, 15, 18, 22
- 5
22,7 3.
Distres secara fisik
Otot menjadi
kaku, berkeringat,
jantung berdetak lebih cepat,
tangan gemetar. 2, 9, 11, 12,
16, 17, 20, 21 8
9 40,9
4. Perilaku yang
tidak sesuai Prokrastinasi,
menjawab soal ujian secara
terburu-buru, terlalu teliti saat ujian,
memaksakan diri. 1, 10
- 2
9,1
Jumlah 21
1 22
100
Setelah aitem yang dianggap tidak reliabel dibuang dan dilakukan penomoran ulang, peneliti kemudian melakukan tahap pengolahan data uji coba
kedua yang menghasilkan koefisien reliabilitas alpha keseluruhan aitem sebesar 0.859, sedangkan berdasarkan daya beda aitem yang telah ditentukan
tidak ada aitem yang gugur, sehingga alat ukur dinyatakan sudah reliabel dalam mengukur variabel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap pelaksanaan data penelitian