menambah mata kuliah baru, menghilangkan mata kuliah yang kurang relevan, penambahan atau pengurangan SKS, penataan ulang, atau penyempurnaan SAP.
Metode baku mutu dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu : kesiapan proses pembelajaran meliputi persiapan dosen, mahasiswa, administrasi, serta sarana dan
prasarana, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran meliputi : metode, strategi dan cara mengajar dosen, keterlibatan mahasiswa, dan kecukupan sarana, serta sistem
penilaian mata kuliah. Penelitian dan pengembangan pranata dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan baik terhadap dosen, mahasiswa maupun ketersediaan sarana pembelajaran. Penelitian intensif dan tersistem terhadap pranata selama ini belum dilakukan. Evaluasi
hanya berdasarkan laporan tim penyelia dan laporan mahasiswa serta evaluasi dari dosen sendiri. Jurusan juga belum membentuk pranata-pranata untuk pengendalian mutu, kecuali
pembentukan tim insidental menjelang pelaksanaan akreditasi. Dalam bidang akademik universitas bekerjasama dengan Jurusan telah melakukan kendali mutu melalui Badan
Kendali Mutu Akademik BKMA.
2.4. Manajemen Sumberdaya
2.4.1. Manajemen Keuangan
Sistem pengelolaan keuangan di Jurusan mengikuti sistem yang sudah ditetapkan oleh universitas. Seluruh pendapatan masuk melalui satu pintu Sentralistik di Pembantu Rektor
II. Jurusan diberi wewenang sepenuhnya untuk mengelolan keuangan yang diperoleh dari fakultas. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan operasional rutin sehari-hari, seperti
fotocopy, rapat, tamu, seminar, ujian, dan lain-lain. Apabila keuangan sudah habis, maka ketua Jurusan membuat laporan pertanggungjawaban yang disampaikan kepada Dekan c.q.
Pembantu Dekan II. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, pembiayaan kegiatan ada yang disertakan ke fakultas, jadi dalam hal ini yang mengurus adalah Pembantu Dekan II.
Dana operasional Jurusan diperoleh dari fakultas dengan sistem penjatahan tiap semester sesuai jumlah mahasiswa. Jurusan tidak pernah mengajukan anggaran, tetapi langsung
diberikan oleh fakultas sesuai jumlah mahasiswa Jurusan. Rata-rata dalam satu semester, Jurusan Budidaya hutan memperoleh dana dari fakultas sebanyak Rp. 1.300.000,- satu juta
tiga ratus ribu rupiah, dan dana dari universitas untuk program penerimaan mahasiswa baru PMB sebesar Rp. 30.000.000,- yang telah berjalan dua tahun terakhir.
Pertanggungjawaban keuangan Jurusan adalah kepada Dekan fakultas melalui Pembantu Dekan II. Laporan keuangan tidak berbentuk neraca, tetapi hanya laporan penerimaan dan
pengeluaran yang dilampiri dengan kuitansi atau nota pembelian. Laporan keungan dibuat oleh Ketua Jurusan untuk disampaikan kepada Pembantu Dekan II. Jurusan dalam hal ini
wajib menyampaikan laporan apabila akan mengambil dana semester berikutnya. Untuk kegiatan di luar operasional Jurusan misalnya mengadakan seminar, kuliah tamu pendanaan
dapat diajukan ke Universitas melalui Fakultas. Bila alokasi dana di Fakultas masih cukup dapat juga pendanaan dari Fakultas.
2.4.2. Manajemen Sumberdaya Manusia
Evaluasi terhadap performance dosen secara umum dilakukan dengan menggunakan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai DP3, sedangkan secara khusus dilakukan dengan
menggunakan angket evaluasi akademik yang diisi oleh para mahasiswa dan evaluasi oleh 19
tim penyelia. Namun demikian dari beberapa metode evaluasi sebagaimana tersebut di atas sesungguhnya belum dapat mengevaluasi prestasi riil dari setiap dosen, mengingat evaluasi
tersebut belum meliputi kegiatan dosen pada dharma kedua dan ketiga, yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di tingkat universitas pengembangan sumberdaya manusia
ini ditangani oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia BPSDM yang menjalankan tugas langsung dibawah tanggung jawab Rektor.
Manajemen yang dikembangkan saat ini juga belum optimal. Hal ini dapat dilihat dengan belum adanya ketentuan yang mengatur berbagai sanksi bagi dosen yang melalaikan
tugasnya dan juga pemberian penghargaan atau intensif bagi dosen yang berprestasi. Misalnya belum bakunya sanksi bagi dosen yang persentasi mengajarnya kurang dari 80,
yang tidak menyerahkan nilai tepat waktu dan bentuk kelalaian lainnya. Bentuk sanksi yang sementara ini diterapkan antara lain adalah pengurangan jam mengajar, penggantian dosen
yang 3 kali berturut-turut tidak mengajar, dan tidak diberikannya honorarium koreksi ujian bagi dosen yang terlambat menyerahkan nilai ujian. Namun demikian kelihatannya cara
tersebut juga kurang efektif dan perlu dikembangkan pola reward dan punishment yang tepat.
Penetapan jabatan struktural di Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan dengan dua cara, yaitu 1. dengan cara dipilih elected dan dengan cara ditunjuk pointed. Beberapa
jenis jabatan yang dipilih antara lain adalah 1. Ketua dan sekretaris Jurusan yang dipilih oleh semua dosen di Jurusan tersebut, 2. Pimpinan fakultas yang dipilih oleh senat
fakultas, dan 3 Rektor beserta pembantu rektor yang dipilih oleh senat universitas. Sedangkan jenis jabatan ditunjuk oleh Rektorat antara lain Kepala Laboratorium, Kepala
Pusat Studi, Kepala Lembaga, Kepala Badan, Kepala UPT, Kepala Perpustakaan, dan Kepala Biro dengan memperhatikan masukan dari pimpinan fakultas dan Jurusan.
Rekruitmen terhadap calon dosen cados tetap tidak dilakukan setiap saat, akan tetapi dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan di tingkat Jurusan. Untuk
merekruit calon dosen, sedikitnya ada tiga pihak yang terlibat secara langsung, yaitu:
1.
Pimpinan Jurusan dan fakultas yang memiliki hak untuk mengusulkan rekruitmen cados sesuai dengan kebutuhan dimasing-masing Jurusan
2.
BPSDM yang bertugas untuk menyusun aturan normatif rekruitmen cados, mengusulkan tim rekruitmen, menentukan jadwal seleksi dan memverifikasi data lamaran untuk
menjadi cados yang ada di Biro Administrasi Umum BAU. Atas dasar data tersebut, selanjutnya BPSDM akan mengundang para pelamar yang dinyatakan lulus seleksi
administrasi untuk mengikuti test seleksi sesuai dengan jadwal yang ditentukan
Pimpinan universitas yang akan menginterview calon dosen yang dinyatakan lulus tertulis dan lulus praktek mengajar. Dengan memperhatikan hasil test, hasil interview serta dengan
memperhatikan masukan dari pimpinan fakultas dan pimpinan Jurusan, pimpinan universitas akan menetapkan pelamar yang dinyatakan lulus test dapat diterima sebagai
cados
Penetapan menjadi dosen tetap diperlukan waktu satu tahun sejak mereka diangkat sebagai cados. Selama itu mereka akan menjalani prajabatan dengan pemberian materi yang terkait
dengan Islam dan Kemuhammadiyahan, pengajaran, dan kepemimpinan.
2.4.2.1. Profil Staf Akademik
Jurusan budidaya hutan memiliki 26 orang dosen yang terdiri atas 9 orang dosen tetap dan 17 orang dosen tidak tetap paruh waktu. Dari 26 dosen tersebut sebanyak 22 orang telah
20
bergelar Master S2, 1 orang telah bergelar Doktor dan 3 orang masih berpendidikan S1 Sarjana. Bila dilihat dari usianya diketahui bahwa sebagaian besar dosen Jurusan Budidaya
hutan berusia 31 – 50 tahun, sedangkan yang berusia 41 – 50 tahun sebanyak 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih memiliki potensi yang cukup tinggi.
2.4.2.2. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang aktif sampai dengan tahun akademik 20042005 berjumlah 178 orang. Dengan jumlah dosen tetap sebanyak 9 orang, maka rasio antara jumlah dosen tetap
dengan jumlah mahasiswa adalah 1 : 19,8.
2.4.2.3. Beban Kerja Staf Akademik Beban mengajar dosen tetap dibatasi maksimum 8 SKS. Di Jurusan Budidaya hutan beban
mengajar rata-rata dosen tetap pada semester yang sedang berjalan ini adalah 7,04SKS. Bagi mereka yang sedang menduduki jabatan struktural, beban SKS mengajarnya akan
dikurangi sesuai jabatannya. Untuk menjaga efektifitas proses pembelajaran, dosen tetap Jurusan hanya dibolehkan mengajar maksimum 2 Mata Kuliah. Tugas lain yang diemban
dosen tetap adalah sebagai penasehat akademik.
Dosen tetap bertindak sebagai dosen wali untuk 1 kelas yang terdiri atas maksimum 50 mahasiswa setiap kelasnya. Selain
bertugas sebagai pengajar, seorang dosen juga memiliki kewajiban untuk membimbing skrispi mahasiswa. Seorang dosen rata-rata membimbing 3 orang mahasiswa per semester.
Untuk menjadi pembimbing pertama, seorang dosen harus sudah memiliki jabatan akademik minimal Lektor. Selain itu dosen tetap juga bertugas di bidang administratif kepanitiaan baik
di tingkat Jurusan , fakultas, maupun universitas.
2.4.3. Manajemen Fasilitas Fisik 2.4.3.1. Manajemen Prasarana GedungBangunan