18 miring sampai 10 m pada lereng
yang lebih curam. Dimensi rorak pada lahan gambut disesuaikan
dengan kedalaman gambut di lokasi dengan memperhatikan kapasitas
minimum rorak. Dimensi rorak yang akan dipilih disesuaikan dengan
kapasitas air atau sedimen dan bahan-bahan terangkut lainnya yang
akan ditampung.
c Jenis kambing yang di gunakan
adalah kambing lokal, memiliki nilai ekonomis
yang baik,
mudah dipelihara dan dinyatakan sehat oleh
dinas peternakan setempat. d
Spesifikasi mesin dalam Penerapan Model Perkebunan Rendah Emisi
Karbon Pada
Perkebunan Kopi
Rakyat seperti pada Lampiran 2. e
Contoh desain rumah kompos tersaji pada lampiran 3.
2. Metode
a. Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran
Lahan dan Kebun 1
Fasilitasi Pemantauan
Kebakaran, Dampak Perubahan Iklim dan Bencana
Alam
19 a Inventarisir
sarana dan
prasarana pengendalian kebakaran di Perkebunan
Besar Swasta PBS dan Perkebunan Besar Negara PBN di wilayah kerjanya.
b Melakukan inventarisir
kelengkapan sarana
dan prasarana
pengendalian kebakaran sesuai standar minimal sarana
prasarana pengendalian kebakaran yang telah diterbitkan oleh Ditjen Perkebunan.
c Membuat berita acara hasil inventarisir sarana
dan prasarana
pengendalian kebakaran di perusahaan perkebunan.
d Memberikan pembinaan dalam bentuk teguran secara lisan maupun tertulis bagi
perusahaan perkebunan
yang tidak
melengkapi sarana prasarana pengen- dalian kebakaran sesuai syarat untuk
memperoleh IUP-B.
e Pemantauan Kebakaran Lahan dan Kebun
Pemantauan hotspot dilakukan dengan mengakses data dari internet melalui
situs yang menyajikan data dan informasi hotspot, antara lain situs :
www.sipongi.menlhk.go.id www.asmc.asean.go.id
atau
sarana informasi
lain yang
menyediakan data hotspot.
Peninjauan Lapangan Groundcheck Groundcheck
dilakukan terhadap
adanya hotspot yang bergerombol lebih
20 dari lima titik di setiap kabupaten
selama 3 hari berturut-turut untuk membuktikan terjadi atau tidaknya fire
spot kebakaran.
Membuat berita acara kebakaran lahan
dan kebun
pada saat
terjadi kebakaran. Berita acara kebakaran
segera dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk pemadamannya, sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 47 Permentan OT.14042014
Tentang
Brigade dan
Pedoman Pelaksanaan
Pencegahan Serta
Pengendalian Kebakaran Lahan Dan Kebun.
Koordinasi dilakukan bersama dengan
Dinas provinsiBadan Penanggulangan Bencana
Daerah, Pusdalkarhutla,
Bapedalda, Manggala Agni, Satkorlak, Kepolisian dan instansi terkait lainnya.
Hasil pemantauan kebakaran lahan dan
kebun disampaikan ke Bupati dengan tembusan dikirimkan ke Gubenur dan
Direktur Jenderal Perkebunan.
f Pelaporan Laporan disampaikan ke Direktur Jenderal
Perkebunan berupa : a Laporan hasil inventarisir sarana dan
prasarana pengendalian kebakaran di
21 perusahaan perkebunan yang ada
diwilayahnya. b Laporan perkembangan hotspot dan
kebakaran secara berkala harian, mingguan dan bulanan melalui surat
fax e-mail.
c Laporan akhir kondisi fire spot secara keseluruhan
selama setahun
disampaikan paling lambat bulan November 2016.
g Pembinaan dilaksanakan
terhadap perkebunan rakyat dan PBSPBN melalui:
a Sosialisasi PLTB dan Perundang- undangan tentang kebakaran.
b Pengawasan dilakukan
terhadap kelengkapan sarana, prasarana dan
sistem pengendalian kebakaran.
2 Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Lahan
dan Kebun
1 Persiapan Persiapan yang perlu dilakukan antara
lain adalah: a Penyusunan juklak dan juknis Apel
Siaga; b Penyusunan draft kesepakatan bersama
Apel Siaga; c Penyiapan tempat pertemuanapel dan
konsumsi.
22 2 Peserta
Peserta Apel Siaga adalah : a Direktorat Jenderal Perkebunan;
b Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan;
c BPBD; d Dinas Pemadam Kebakaran;
e Regu pemadam
kebakaran di
perusahaan perkebunan; f Pusdalkarhutla;
g Kepolisian dan TNI; h Manggala Agni;
i KTPA; j Pihak terkait lainnya.
3 Operasional Brigade
1 Melakukan perawatan sarana prasarana pengendalian kebakaran;
2 Transport pemadaman dapat dicairkan ketika dilakukan pemadaman;
3 Honor petugas pemadam kebakaran diberikan
selama 5
bulan rawan
kebakaran; 4 Dilaksanakan
pertemuan koordinasi
Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun selama 1 hari, materi yang
23 disampaikan tentang teknik pengendalian
kebakaran. Narasumber dari Manggala Agni atau BPBD.
b. Antisipasi Dampak Perubahan Iklim