1. Persiapan di kampus
a. Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro dilaksanakan pada semester sebelumnya untuk memberi bekal awal pelaksanaan PPL. Dalam pembelajaran mikro
mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari tujuh sampai sepuluh mahasiswa dengan seorang
dosen pembimbing. Saya mengikuti pembelajaran mikro dengan 6 orang teman. 3 orang
teman dari SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Mereka adalah Danang Nur Cahyo, Dedi Abraham, dan Irfan Nur Hidayat. Selanjutnya 3 orang teman
dari sekolah yang sama yaitu SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Mereka adalah Dhani Martianto, Dani Candra dan Fatimah Nur Hasanah. Adapun
dosen pembimbing saya adalah bapak Dr. Haryanto, M.Pd, M.T. Kuliah pembelajaran mikro memiliki bobot 2 SKS dan telah
dilaksanakan sebanyak 13 kali pertemuan. Pertemuan pertama sampai empat membahas materi tentang segala macam proses mengajar sesuai dengan
kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang diterapkan oleh mentri pendidikan Muhammad Nuh masa
pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono. Kemudian pembahasan membuat RPP, membuat media pembelajaran, proses pembelajaran dan
evaluasi. Pembahasan materi ini memakan banyak pertemuan karena merupakan materi baru yang menyesuaikan kurikulum 2013.
Pertemuan selanjutnya yaitu, praktek mengajar teori. Dalam praktik ini saya dan teman-teman diberi waktu 15 sampai 20 menit untuk
melakukan simulasi mengajar dengan peserta didik teman sendiri. Adapun pak Dr. Haryanto, M.Pd, M.T duduk di belakang mengamati jalannya
pembelajaran. Waktu yang tersedia harus mencakup pembukaan, inti pemebelajaran dan penutup. Setelah praktik selesai pak Dr. Haryanto, M.Pd,
M.T memberi kritik dan masukan kepada semua mahasiswa. Praktik pertama saya mengambil mata pelajaran elektronika tentang
penyearah satu fasa. Pada praktik pembelajaran ini saya diberi masukan mengenai keseriusan pada saat berbicara dengan peserta didik dan waktu
yang melebihi batas yang sudah ditentukan. Kemudian praktik yang kedua saya mengambil mata pelajaran
instalasi residensial. Pada praktik ini saya diberi masukan lagi-lagi
mengenai menejemen waktu walaupun akhirnya saya sedikit bisa mengatasi keseriusan saat mengajar.
Setelah mahasiswa sudah mendapat giliran maju pertemuan selanjutnya mengajar praktikum. Waktu yang diberikan untuk satu kali
praktik lebih lama 5 menit jika dibanding dengan mengajar teori. Pembelajaran pertama bertempat di kelas dengan membawa peralatan
praktik dan pemebelajaran kedua bertempat dibengkel instalasi. Untuk praktik pertama saya mendapat materi penyearah bridge.
Komponen praktik yang akan digunakan saya sediakan sendiri. Adapun peralatan ukur dipinjamkan bengkel elektronika. Saya sediakan media bantu
berupa
powerpoint
dan video rekeman yang sebelumnya saya buat bersama teman-teman.
Pembelajaran yang kedua saya mendapat materi ajar kendali motor listrik 3 fasa putar kanan dan putar kiri. Praktik mengajar ini dilakukan di
bengkel instalasi listrik. Kali ini saya tidak hanya menyediakan media bantu berupa video tetapi juga animasi kendali yang saya dapat dari
youtube
. Praktik mengajar yang kedua ini merupakan pertemuan terakhir pada
perkuliahan pembelajaran mikro. Selama praktik mengajar yang telah saya lakukan akhirnya saya mendapat nilai B+. Nilai ini cukup bagi saya untuk
bekal mengikuti program PPL. b.
Observasi Sekolah Observasi saya lakukan saat kuliah pembelajaran mikro. Untuk
menyesuaikan apa yang harus dipelajari dan mengkondisikan sesuai mungkin dengan keadaan sekolah maka dilakukanlah observasi. Observasi
dilakuan pada hari selasa tanggal 11 Maret 2014. Adapun tempatnya di kelas X TITL SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Tujuan observasi yang dilakukan untuk mengetahui proses jalannya pembelajaran di kelas. Sebelum pembelajaran dimulai saya dan teman-
teman sudah masuk kelas. Hal ini dilakukan agar dapat melihat proses pemebelajaran dari awal. Dengan begitu seluruh proses pemebelajaran dapat
diamati dengan baik. Adapun proses pembelajaran yang berhasil saya amati, yaitu
pembukaan, inti pemebelajaran dan penutup. Pembelajaran diawali dengan doa bersama kemudian membaca al-Quran dengan dipimpin oleh guru.
Beliau adalah bapak Hari Wismato sekaligus guru pembimbing PPL saya.
Kemudian guru melakukan presensi. Setelah itu guru memberi penyegaran berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Sesi ini diiringi banyak tawa
para siswa karena diselingi dengan candaan-candaan. Kegiatan inti, Dalam kegiatan ini masih terlihat pengunaan metode
konvensional dimana guru menjadi
center learning
. Hal ini tentu bertentangan dengan metode mengajar baru yang menyataka bahwa
siswalah yang menjadi
center earning.
Guru lebih banyak menyampaikan materi di depan kelas dan para siswa memperhatikan. Belum terlihat adanya
kegiatan aktif siswa maupun pancingan seorang guru untuk membuat aktif siswanya. Guru memberikan hiburan berupa candaan kepada para siswa saat
mereka terlihat mulai jenuh. Penutup, guru memberi tugas kepada siswa berupa pertanyaan-pertanyaan. Setelah itu murid membaca doa bersama dan
setelah itu kelas dibubarkan. c.
Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum penerjunan ke sekolah. Semua
mahasiswa wajib mengikuti pembekalan PPL. Sebelum diterjunkan di sekolah, mahasiswa mendapat pembekalan dari pihak kampus.
Pembekalan yang di selenggarakan jurusan diadakan dua kali. Keduanya bertempat di ruang media lantai dua. Pembekalan pertama
membahas mengenai prosedur pelaksanaan pendaftaran, pembelajaran mikro. Pembekalan ini diisi oleh bapak Basrowi dan bapak Drs. SuDrs.
Sunyoto,M.Pd,MPd selaku coordinator PPL jurusan. Pembekalan yang kedua dilakakukan di tempat yang sama dengan
pembicara bapak Drs. SuDrs. Sunyoto,M.Pd,MPd dengan pembahasan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebelum
pelaksanaan PPL dilaksanakan. Hal ini untuk mempermudah mahasiswa dalam menjalankan tugas dan menjaga nama baik almamater.
2. Pelaksanaan PPL