Keadaan Emosi Hubungan Sosial Spiritual Keadaan Umum Tanda-Tanda Vital Laboraturium Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Radiologi

B. Konsep Diri

 Gambaran diri : Pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya.  Ideal diri : Pasien berharap bias tetap menjadi suami serta ayah yang baik bagi istri dan anaknya.  Harga diri : Pasien adalah seorang ayah yang baik bagi anak- anaknya.  Peran diri : Pasien adalah kepala keluarga dan pengambil keputusan dalam keluarga.  Identitas : Pasien adalah seorang suami dan ayah dari 3 orang anaknya.

C. Keadaan Emosi

Pasien masih mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

D. Hubungan Sosial

 Orang yang berarti : orang yang berarti dan berpengaruh dalam hidup pasien adalah anak dan istrinya  Hubungan dengan keluarga : baik, keluarga tetap setia menemani, merawat dan menjaga pasien ketika sedang berada di RS.  Hubungan dengan orang lain : baik, pasien mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya.  Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien tidak mempunyai hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain

E. Spiritual

 Nilai dan keyakinan : Pasien berkeyakinan seorang kristiani.  Kegiatan ibadah : Pasien sering berdoa dan kadang-kadang membaca alkitab.

VII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum

Pasien tampak lemas, sesak napas, kesulitan dalam bernapas, batuk, suara serak, terdengar adanya sekret dijalan napas, meringis ketika nyeri dada, terlihat lingkaran hitam di bawah mata, sering menguap. Universitas Sumatera Utara

B. Tanda-Tanda Vital

 Suhu tubuh : 36.7 o C  Tekanan darah : 11070 mmHg  Nadi : 84 xmenit  Pernafasan : 24 xmenit  Skala nyeri : 5  TB : 170 cm  BB : 68 kg

C. Pemeriksaan Head To Toe

Kepala dan Rambut  Bentuk : Bulat, tidak ada benjolan atau pembengkakan.  Ubun-ubun : Simetris.  Kulit kepala : Bersih, tidak ada iritasi. Rambut  Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut ikal, agak kusam dan penyebarannya merata.  Bau : Rambut tidak bau dan tidak beraroma.  Warna kulit : Berwarna kuning langsat. Wajah  Warna kulit : Kuning langsat.  Struktur wajah : Simetris, dan tidak ada kelainan. Mata  Kelengkapan dan kesimetrisan : Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal  Palpebra : Tidak Ptosis  Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.  Pupil : isokor, reflex cahaya ++ Universitas Sumatera Utara  Cornea dan iris : pengapuran katarak -, oedema -, tanda peradangan -, tidak ada kelainan.  Visus : 6 meter, Pasien mengalami gangguan penglihatan jarak jauh.  Tekanan bola mata : tidak ada tekanan pada bola mata. Hidung  Tulang hidung dan posisi septum nasi : Anatomis, simetris.  Lubang hidung : Bersih, tidak ada polip.  Cuping hidung : Pernapasan cuping hidung + Telinga  Bentuk telinga : simetris kanankiri  Ukuran telinga : simetris kanankiri  Lubang telinga : Bersih dan tidak berbau.  Ketajaman pendengaran : Pendengaran tidak ada kelainan. Mulut dan faring  Keadaan bibir : Bibir lembab, tidak pecah-pecah, berwarna merah kehitaman, tidak ada tanda sianosis.  Keadaan gusi dan gigi : Pasien mempunyai karang gigi.  Keadaan lidah : Lidah bersih, kekuatan otot lidah baik, fungsi pengecapan baik dan tidak ada kelainan.  Orofaring : ovula simetris Leher  Posisi trachea : Kedudukan trachea normal, tidak ada massa ataupun nyeri tekan.  Thyroid : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid Universitas Sumatera Utara  Suara : suara kurang jelas serak.  Kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan.  Vena jugularis : Teraba, kuat, teratur.  Denyut nadi karotis : Teraba, kuat, teratur. Pemeriksaan integument  Kebersihan : kurang bersih.  Kehangatan : hangat normal.  Warna : kuning langsat.  Turgor : kembali 2 detik  Kelembaban : lembab.  Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit. Pemeriksaan payudara dan ketiak  Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan pemeriksaan  Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan pemeriksaan  Kondisi payudara dan putting : Tidak dilakukan pemeriksaan  Produksi ASI : Tidak dilakukan pemeriksaan  Aksila dan klavicula : Tidak dilakukan pemeriksaan Pemeriksaan thoraksdada  Inspeksi thoraks : Normal, anterior posterior 2:1.  Pernafasan : Nafas pasien pendek dan dalam, frekuensi nafas 24 xmenit, suara nafas ronki serta terdengar mengi saat ekspirasi.  Tanda kesulitan bernafas : Terdapat pernafasan cuping hidung, penggunaan otot bantu nafas, nafas pasien pendek dan dalam, suara nafas ronkhi dan terdengar mengi saat ekspirasi. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan paru  Palpasi getaran suara : fremitus taktil teraba adanya vibrasi, namun terasa lemah di pulmo dextra superior.  Perkusi : suara dullnes di pulmo dextra superior akibat adanya massa dan selebihnya resonan.  Auskultasi : ronkhi di pulmo dextra superior, mengi pada saat ekspirasi, friction rub di pulmo dextra superior. Pemeriksaan jantung  Inspeksi : tidak ada pembengkakan jantung.  Palpasi : pulsasi tidak dirasakan di tangan pemeriksa, pada bagian apeks pemeriksa merasakan pulsasi lembut pada setiap denyut jantung.  Perkusi : suara ketukan dullness di interkosta ke 5 sebelah kiri sternum.  Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 normal, 84xmenit, tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan abdomen  Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan massa  Auskultasi : peristaltic usus 8xmenit, tidak ada suara tambahan.  Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada area suprapubik, acites -, tidak ada pembengkakan hepar.  Perkusi suara abdomen : tidak ada suara tambahan. Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya  Genitalia : simetris dan penyebarannya merata.  Anus dan perineum : tidak ada kelainan dan masalah pada anus. Pemeriksaan musculoskeletalekskremitas  Ekskremitas : ekskremitas hangat dan tidak sianosis  Kekuatan Otot : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5  Edema : tidak ada edema dan sianosis. Pemeriksaan neurologi  Nervus OlfaktoriusN I: Kemampuan menghidu pasien cukup baik  Nervus OptikusN II : Pasien tidak mampu membaca dengan jarak 6 meter  Nervus OkulomotorisN III, TrochlearisN IV, AbdusenN VI: Pasien mampu menggerakkan bola mata, reflek pupil normal diameter 3 mm  Nervus TrigeminusN V: Pasien mampu membedakan panas dan dingin, tajam dan tumpul, getaran dan rabaan.  Nervus FasialisN VII : Pasien mampu membedakan rasa dan mampu menggerakkan otot wajah.  Nervus AkustikN VIII : Pasien mampu memdengar detik jam tangan hingga jarak 1 meter pada masing-masing telinga. Keseimbangan pasien saat berjalan dan berdiri juga terjaga. Universitas Sumatera Utara  Nervus GlosopharingeusN IX, Nervus Vagus N X : Pasien mampu menelan, mengunyah, membuka mulut dan refleks muntah positif.  Nervus AksesoriusN XI : Pasien mengangkat bahu dan menahan tekanan pada bahunya.  Nervus Hipoglasus N XII : Gerakan lidah pasien terkoordinasi, pasien memmpu melakukan tes jari- hidung, pasien mampu melakukan pronasi dan supinasi dengan baik pada telapak tangannya, kekuatan otot pasien 5. Fungsi motorik : fungsi motorik normal, tidak ada kelainan. Fungsi sensorik : fungsi sensorik normal, tidak ada kelainan. Refleks : reflex pasien normal.

VIII. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

1. Pola Makan Dan Minum

 Frekuensi makanhari : makan 3 x sehari  Nafsuselera makan : nafsu dan selera makan menurun.  Nyeri ulu hati : tidak ada.  Alergi : tidak ada alergi terhadap makanan  Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah.  Waktu pemberian makan : pagi 08.00, siang 12.00, malam 20.00  Jumlah dan jenis makan : jumlah dan porsi makan berkurang.  Waktu pemberian cairanminum : ketika haus pasien akan minum, pasien mudah haus.  Masalah makan dan minum : tidak ada masalah makan dan minum.

2. Perawatan DiriPersonal Higine

 Kebersihan tubuh : tubuh bersih, pasien mandi dan di lap dengan waslap 2x sehari dengan bantuan keluarga pasien. Universitas Sumatera Utara  Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut bersih, sikat gigi 2x sehari.  Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan akan dipotong ketika panjang.

3. Pola KegiatanAktivitas

Kegiatan Mandiri Sebahagian Total Mandi  Makan  BAB  BAK  Ganti pakaian  Pasien susah tidur karena adanya sesak dan nyeri dada, serta keterbatasan aktivitas akibat kelemahan, frekuensi tidur 3-4 jam pada malam hari, susah untuk memulai tidur kembali. pasien sering berdoa dan baca alkitab selama berada di rumah sakit.

IX. Pola Eliminasi

1 BAB  Pola BAB : normal  Karakter feses : kuning dan lembek.  Riwayat pendarahan : tidak ada pendarahan  BAB terakhir : 16 juni 2013  Diare : tidak diare  Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif. 2 BAK  Pola BAK : normal.  Karakter urine : kekuningan dan tidak keruh.  Nyerirasa terbakarkesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK  Penggunaan diuretic : tidak ada penggunaan diuretic.  Upaya mengatasi masalah : tidak ada masalah. Universitas Sumatera Utara

X. Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

A. Laboraturium Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

Jenis pemeriksaan Satuan Hasil Rujukan Analisa gas darah  pH  pCO2  pO2  Bikarbonat HCO3  Total CO2  Kelebihan basa BE  Saturasi O2 mmHg mmHg mmolL mmolL mmolL 7.427

34.6 112.8

22.3 23.4 -1,6 98.4 7.35-7.45 38-42 85-100 22-26 19-25 -2-+2 95-100 Hati  ASTSGOT  ALTSGPT UL UL 18 24 38 41 Metabolisme karbohidrat  Glukosa darah sewaktu MgdL 84.90 200 Ginjal  Ureum  Kreatinin mgdL mgdL 32.40 0.79 50 0.70-1.20 Darah lengkap  Hemoglobin  Eritrosit  Leukosit  Hematokrit  Trombosit g 10 3 mm 3 10 3 mm 3 103mm3 13.10 4.37

12.13 37.00

333 13.2-17.3 4.20 4.5-11.0 43-49 150-450

B. Radiologi

Dari hasil rongen radiologi disimpulkan bahwa ditemukannya massa di paru sebelah kanan serta efusi pleura di paru sebelah kanan.

C. Patologi Anatomi