3. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Tabel 2.4 Perencanaan Keperawatan Dan Rasional
PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari
Tanggal No.
Dx Perencanaan Keperawatan
Selasa, 18 juni
2013 1.
Tujuan: Menunjukkan perbaikan ventilasi jaringan yang adekuat dan
pertukaran gas efektif. Kriteria hasil:
Bebas gejala distress pernafasan. Tidak bingung dan gelisah.
Tanda vital mendekati normal. Nilai GDA normal.
Rencana Tindakan Rasional
1. Catat frekuensi, kedalaman dan
kemudahan pernafasan. Observasi penggunaan otot bantu nafas, nafas
bibir, perubahan kulitmembrane mukosa pucat atau sianosi.
2.
Pantau nilai AGDA 3.
Ubah posisi dengan sering, letakkan pasien
dengan posisi
fowler, supinasi dan miring.
4. Kaji respon pasien terhadap aktifitas.
Dorong periode
istirahatbatasi aktifitas sesuai toleransi pasien.
5. Kaji tanda vital pasien berkala.
6.
Kolaborasi pemberian
oksigen sesuai indikasi.
1. Pernafasan meningkat sebagai akibat nyeri
atau sebagai mekanisme kompensasi awal terhadap hilangnya jaringan paru. Namun,
peningkatan kerja nafas dan sianosis dapat menunjukkan
peningkatan konsumsi
oksigen dan kebutuhan energi danatau penurunan cadangan pernapsan misalnya
pada lansia.
2. Mengetahui keseimbangan asam basa dan
mencegah komplikasi
akibat ketidakseimbangan asam basa.
3. Memaksimalkan ekspansi paru dan
drainase sekret.
4. Peningkatan konsumsi kebutuhan oksigen
dapat mengakibatkan peningkatan dispnea dan perubahan tanda vital. Kesimbangan
istirahat yang kuat dapat mencegah pengaruh pernafasan.
5. Mengumpulkan dan menganalisis data
kardiovaskuler, pernapasan dan suhu tubuh untuk mengetahui dan mencegah
komplikasi
6. Memaksimalkan
sediaan oksigen,
khususnya bila ventilsi menurun depresi nyeri, juga selama periode kompensai
fisiologi sirkulasi terhadap unit fungsional dan alveolar.
Universitas Sumatera Utara
Hari Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Selasa, 18 juni
2013 2.
Tujuan: Mempertahankan memperbaiki fungsi pernapasan.
Oksigenasi ventilasi adekuat memenuhi kebutuhan aktivitas pasien. Kriteria hasil:
Menunjukkan patensi jalan napas Cairansecret mudah dikeluarkan
Bunyi napas jelas Pernapasan tidak bising
Rencana Tindakan Rasional
1. Auskultasi bunyi napas dan adanya
sekret. 2.
Bantu dengan instruksikan untuk napas dalam efektif dan batuk
dengan posisi duduk tinggi dan menekan daerah insisi.
3. Observasi jumlah dan karakter
sputumaspirasi sekret. Selidiki perubahan sesuai indikasi.
4.
Dorong masukan cairan per oral sedikitnya 2500 mlhari dalam
toleransi jantung. 5.
Gunakan oksigen humidifikasinebulizer ultrasonic.
Berikan cairan tambahan melalui IV sesuai indikasi.
1. Pernapasan bising, ronki, dan mengi
menunjukkan tertahannya sekret atau obstruksi jalan napas
2. Posisi duduk memungkinkan ekspansi
paru maksimal dan penekanan menguatkan upaya batuk untuk
memobilisasi dan membuang sekret. Penekanan dilakukan perawat
3. Peningkatan jumlah secret tak berwarna
bercak darahberair awalnya normal dan harus menurun sesuai kemajuan
penyembuhan. Adanya sputum yang tebal, berdarah atau purulen diduga terjadi
sebagai masalah skunder misalnya dehidrasi, edema paru, pendarahan local
atau infeksi yang memerlukan perbaikan atau pengobatan
4. Hidrasi adekuat untuk mempertahankan
sekret hilang peningkatan pengeluaran. 5.
Memberikan hidrasi maksimal membantu penghilanganpengenceran sekret untuk
meningkatkan pengeluaran. Gangguan masukan oral memerlukan tambahan
melalui IV untuk mempertahankan hidrasi.
Universitas Sumatera Utara
Hari Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Rabu, 19 juni
2013 3.
Tujuan: Memperlihatkan pengendalian nyeri
Nyeri berkurang atau hilang Kriteria hasil:
Mempertahankan tingkat nyeri atau kurang Memperlihatkan teknik relaksasi yang efektif
Mengenali Faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk memodifikasi Faktor tersebut.
Rencana Tindakan Rasional
1 Tanyakan pasien tentang nyeri.
Tentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri.
2
Dorong pasien untuk menyatakan perasaan tentang nyeri
3 Berikan tindakan kenyamanan,
misalnya sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal
4 Dorong penggunaan teknik
relaksasi, misalnya visualisasi, bimbingan imajinasi, dan aktivitas
hiburan yang tepat.
5 Berikan lingkungan yang nyaman
dan tenang. 6
Bantu aktivitas perawatan diri, pernapasan latihan tangan.
7 Berikan analgesic sesuai indikasi.
1 Membantu dalam evaluasi gejala nyeri
karena kanker, yang dapat melibatkan saraf atau jaringan tulang. Penggunaan
skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan
alat untuk evaluasi keefektifan analgesic, meningkatkan control nyeri.
2 Takut masalah akan meningkat tegangan
otot menurunkan ambang persepsi nyeri 3
Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian.
4 Menghilangkan ketidaknyamanan dan
meningkatkan efek terapeutik analgesic.
5 Penurunan kelemahn dan penghematan
energy, meningkatkan kemampuan koping.
6 Mendorong dan membantu fisik mungkin
perlu dilakukan untuk beberapa waktu sebelum pasien mampu atau cukup
percaya untuk melakukan aktivitas karena nyeri dan takut nyeri.
7 Membantu menurunkan rasa nyeri.
Universitas Sumatera Utara
Hari Tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
kamis, 20 juni
2013 4.
Tujuan: Gangguan pola tidur teratasi atau berkurang.
Kriteria hasil: Melaporkan perbaikan dalam pola tidur
Mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar
Rencana Tindakan Rasional
1 Tentukan kebiasaan tidur biasanya
dan perubahan yang terjadi. 2
Berikan suasana tidur yang aman dan nyaman.
3 Anjurkan untuk mendengarkan
music lembut. 4
Anjurkan untuk minum susu hangat sebelum tidur.
5 Kurangi kebisingan dan lampu.
6 Dorong posisi nyaman, bantu dalam
mengubah posisi. 7
Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur bila
mungkin. 1
Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat.
2 Meningkatkan kenyamanan tidur dan
ketenangan tidur. 3
Musik lembut meningkatkan rasa kantuk. 4
Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas suporifik,
meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang membantu pasien
tertidur.
5 Memberikan situasi kondusif untuk tidur.
6 Pengubahan posisi mengubah area
tekanan dan meningkatkan istirahat. 7
Dapat merasa takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi tempat tidur.
Pagar tempat tidur member keamanan dan dapat digunakan untuk membantu
mengubah posisi.
Universitas Sumatera Utara
4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN Tabel 2.5 Pelaksanaan Keperawatan