Tetapan Kesetimbangan Kesetimbangan Kimia

21 21 Ada dua macam sistem kesetimbangan berdasarkan fasa dari zat-zat yang bereaksi reaktan dan zat-zat hasil reaksi produk suatu reaksi, yaitu : 1 Kesetimbangan Homogen Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia dimana zat reaktan dan zat produk berada dalam fase yang sama. Atau dengan kata lain zat yang terlibat dalam reaksi sama. Contoh : a CH 3 COOH aq « CH 3 COO - aq + H + aq b NH 4 OH aq « NH 4 + aq + OH - aq 2 Kesetimbangan Heterogen Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia dimana zat reaktan dan zat produk berada dalam fase yang tidak sama. Atau dengan kata lain zat yang terlibat dalam reaksi berbeda. Contoh : a 2HBr g + O 2g « 2H 2 O l + 2Br 2g b C s + O 2g « CO 2g

b. Tetapan Kesetimbangan

Pada tahun 1864 Cato Maximillian Guldberg dan Peter Wage mengemukakan bahwa “ dalam keadaan setimbang pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap. Pernyataan tersebut disebut sebagai hukum Guldberg dan Wage atau juga disebut sebagai hukum kesetimbangan. Secara umum reaksi kesetimbangan adalah : aA + bB « cC + dD Dan sesuai dengan hukum kesetimbangan maka dapat dituliskan : [ ] [ ] [ ] [ ] b a d c c B A D C K = K c adalah suatu konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap. 22 22 1 Tetapan Kesetimbangan pada Reaksi Kesetimbangan Homogen Tetapan kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan homogen, persamaannya dapat ditentukan dari persamaan reaksi kesetimbangannya. Contoh : 2H 2g + O 2g « 2H 2 O g [ ] [ ] [ ] 2 2 2 2 2 O H O H K c = 2 Tetapan Kesetimbangan pada Reaksi Kesetimbangan Heterogen Tetapan kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan heterogen penambahan atau pengurangan dari zat-zat yang berwujud padat atau cair tidak menggeser kesetimbangan. Oleh karena itu, harga tetapan kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat yang berbentuk padat atau cair. Dengan kata lain penentuan tetapan kesetimbangan tidak menyertakan konsentrasi zat padat atau cair. Contoh : 2NH 3g + CO 2g « CONH 2 2s + H 2 O l [ ] [ ] 2 2 3 1 CO NH K c = 3 Hubungan atar K c dari Persamaan Reaksi yang Setara Persamaan reaksi setara yang dimaksud adalah beberapa persamaan reaksi yang berasal dari satu persamaan reaksi kesetimbangan. Beberapa persamaan reaksi kesetimbangan tersebut diperoleh dengan membalikkan persamaan reaksi kesetimbangan tertentu atau mengalikan persamaan reaksi kesetimbangan tertentu dengan suatu bilangan, misalkan : a Persamaan reaksi kesetimbangan secara umum : A + B « C + D K c = K 1 b Reaksi kesetimbangan a dibalik sehingga diperoleh : C+D « A+B K c = K 2 c Reaksi kesetimbangan pada A dikali 2 menjadi : 2A+2B « 2C+2D K c = K 3 23 23 Hubungan antara nilai tetapan kesetimbangan reaksi-reaksi diatas, berlaku aturan-aturan sebagai berikut : a Jika persamaan reaksi kesetimbangan di balik, maka harga K c juga dibalik b Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n, maka harga tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar pangkat n dari harga tetapan kesetimbangan yang lama, n c K c Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, maka harga tetapan kesetimbangan yang baru adalah harga tetapan kesetimbangan yang lama dipangkatkan dengan n, K c n Dari aturan-aturan diatas bila dihubungkan, maka : Reaksi b adalah kebalikan dari reaksi a, jadi 1 2 1 K K = Reaksi c sama dengan reaksi a, tetapi koefisiennya dibagi dua, sehingga K 3 = K 1 2 Contoh : 2SO 2g + O 2g « 2SO 3g K c = A 2SO 3g « 2SO 2g + O 2g K c = B SO 2g + 2 1 O 2g « SO 3g K c = C Maka, A B 1 = 2 C A = atau A C = 4 Penggabungan Persamaan Tetapan Kesetimbangan Beberapa reaksi kesetimbangan sebagai berikut : A 2 + B 2 « 2AB K c = K 1 A 2 + 2 1 B 2 « A 2 B K c = K 2 A 2 B + 2 1 B 2 « 2AB K c = K 3 24 24 Reaksi 3 merupakan penjumlahan dari reaksi 1 dan reaksi 2, hubungan antara K 3 dengan K 2 dan K 1 berlaku aturan “ jika reaksi-reaksi kesetimbangan dijumlahkan, maka nilai tetapan kesetimbangan reaksi total sama dengan hasil kali tetapan kesetibangan dari reaksi-reaksi yang dijumlahkan. Untuk contoh reaksi kesetimbangan di atas maka 2 1 3 1 K K K + = Contoh : N 2g + O 2g « 2NO g K c = 4,1 x 10 -31 N 2 O g « N 2g + 2 1 O 2g K c = 4,2 x 10 27 Tentukan K c untuk reaksi : N 2 O g + 2 1 O 2g « 2NO g Jawab : Reaksi N 2 O g + 2 1 O 2g « 2NO g dibentuk dari reaksi-reaksi berikut : N 2g + O 2g « 2NO g K c = 4,1 x 10 -31 N 2 O g « N 2g + 2 1 O 2g K c = 4,2 x 10 27 + N 2 O g + 2 1 O 2g « 2NO g K c = 4,1 x 10 -31 x 4,2 x 10 27 = 1,722 x 10 -3 5 Menghitung Harga K c jika Diketahui Konsentrasi Zat dalam Kesetimbangan Untuk menghitung harga tetapan kesetimbangan K c apabila konsentrasinya diketahui, maka dapat dicari dengan memasukkan harga konsentrasi ke dalam rumus perhitungan harga K c . Contoh : a Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut : I 2g + H 2g « 2HI g 25 25 Dengan konsentrasi kesetimbangan sebagai berikut : Konsentrasi pada keadaan setimbang No [I 2 ] [H 2 ] [HI] 1. 2. 3. 4. 5. 2,84 1,63 4,06 2,60 1,01 2,28 0,97 1,72 2,60 1,01 17,15 8,49 17,79 17,62 6,83 Hitung harga tetapan kesetimbangannya K c Jawab : Rumus : 2 2 2 H I HI K c = Dengan rumus di atas maka : 28 , 2 28 , 2 15 , 17 2 1 = c K = 45,50 97 , 63 , 1 49 , 8 2 2 = c K = 45,61 72 , 1 06 , 4 79 , 17 2 3 = c K = 45,34 60 , 2 60 , 2 62 , 17 2 4 = c K = 45,88 01 , 1 01 , 1 83 , 6 2 5 = c K = 45,64 Dari data di atas didapat nilai K c rata-rata = 45,5 b Dalam suatu ruangan bervolume 2 liter pada suhu 127 C terdapat dalam keadaan setimbang 4 mol gas A, 2 mol gas B 2 , dan 1 mol gas AB menurut persamaan sebagai berikut : 2A g + B 2g « 2AB g Tentukan harga tetapan kesetimbangan K c pada suhu 127 C tersebut 26 26 Jawab : Reaksi setimbang 2A g + B 2g « 2AB g Setimbang 4 mol 2 mol 1 mol 2 M 1 M 0,5 M 2 2 2 B A AB K c = = 1 2 5 , 2 2 = 6 1 6 Menghitung Konsentrasi Zat dalam Kesetimbangan jika Diketahui Harga K c Contoh : Diketahui reaksi : CO g + 3H 2g « CH 4g + H 2 O g Tentukan konsentrasi zat pada saat setimbang pada tabel berikut yang belum terisi Konsentrasi pada keadaan setimbang M No [CO] [H 2 ] [CH 4 ] [H 2 O] 3 2 2 4 H CO O H CH 1. 2. 3. 4. … 0,1522 0,0479 0,0894 0,1839 … 0,2437 0,0683 0,0387 0,0478 … 0,0106 0,0387 0,0478 0,0521 … 3,93 3,91 3,92 3,94 Jawab : a 3 2 2 4 H CO O H CH K c = 3,93 = 3 1839 , 0387 , 0387 , CO CO = 0,0613 b 3 2 2 4 H CO O H CH K c = 3,91 = 3 2 1522 , 0478 , 0478 , H H 2 = 0,1566 27 27 c 3 2 2 4 H CO O H CH K c = 3,92 = 3 4 2437 , 0479 , 0521 , CH CH 4 = 0,0521 d 3 2 2 4 H CO O H CH K c = 3,94 = 3 2 0683 , 0894 , 0106 , O H H 2 O = 0,0106 7 Tetapan Kesetimbangan Gas K p Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, disamping tetapan kesetimbangan yang berdasarkan konsentrasi. Tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial disebut tetapan kesetimbangan tekanan parsial dan dinyatakan dengan K p . Untuk menentukan persamaan tetapan kesetimbangan gas K p , sama seperti menentukan persamaan tetapan kesetimbangan K c diganti dengan tekanan parsial gas pada K p . Bentuk umum persamaan reaksi kesetimbangan homogen gas adalah : A 2g + B 2g « 2AB g 2 2 2 B A AB p P P P K = Keterangan : K p : tetapan kesetimbangan gas P AB : tekanan parsial zat AB dalam keadaan setimbang P A2 : tekanan parsial A 2 dalam keadaan setimbang P A3 : tekanan parsial A 3 dalam keadaan setimbang Sedangkan tetapan kesetimbangan gas untuk kesetimbangan heterogen ditentukan dari zat-zat yang wujudnya gas. 28 28 Contoh : a Reaksi kesetimbangan : 2H 2 O l « 2H 2g + O 2g 2 2 2 O H p P x P K = b Reaksi kesetimbangan : CaCO 3s « CaO s + CO 2g 2 CO p P K = c Reaksi kesetimbangan : CaO s + SO 2g « CaSO 3s 2 1 SO p P K = 8 Hubungan K p dan K c Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal yaitu : PV = nRT maka tekanan gas RT V n P = Besaran V n = konsentrasi gas Dengan mengganti P pada persamaan K p dengan V n , maka dapat diturunkan hubungan K p dengan K c sebagai berikut : n c p RT K K D = Dengan ∆n = selisih jumlah pangkat pembilang dengan jumlah pangkat penyebut. Contoh : PCl 5g « PCl 3g + Cl 2g K c = 3,26 x 10 -2 M pada 191 C Tentukan harga K p pada suhu yang sama Jawab : Diketahui : R = 0,08205 L atm mol K T = 191 + 273 K = 464 K ∆n = 1+1 – 1 = 1 29 29 Penyelesaian : n c p RT K K D = = 3,26 x 10 -2 0,08205 x 464 atm = 1,24 atm 9 Makna Nilai Tetapan Kesetimbangan a Memberi petunjuk tentang keadaan setimbang 1 Jika nilai K c atau K p sangat besar, maka reaksi berlangsung ke kanan, disebut juga reaksi berlangsung sempurna atau mendekati sempurna. 2 Jika nilai K c atau K p sangat kecil, maka reaksi berlangsung ke kanan sedikit, disebut juga reaksi tidak sempurna. Contoh : 1 2H 2g + O 2g « 2H 2 O g , K c = 3 x 10 81 pada 298 K reaksi ini dapat dianggap berlangsung tuntas ke kanan. 2 N 2g + O 2g « 2NO g , K c = 5,3 x 10 -31 pada 298 K reaksi ini hanya dapat membentuk sedikit NO b Meramalkan arah reaksi Jika ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan, konsentrasi zat hasil reaksi dan zat pereaksi yang dimasukkan bukan dalam keadaan setimbang, harga yang diperoleh disebut kuosein reaksi Q c . Jika nilai yang disubstitusikan ke dalam kuosein reaksi adalah konsentrasi- konsentrasi dalam keadaan setimbang, maka Q c = K c . Jika Q c K c berarti reaksi berlangsung ke kanan sampai Q c = K c Jika Q c K c berarti reaksi berlangsung ke kiri sampai Q c = K c Jika Q c = K c berarti campuran setimbang

c. Pergeseran Kesetimbangan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATANPEMBELAJARAN BRAIN BASED TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009 PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA

0 4 88

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE GI DAN METODE TAI YANG DILENGKAPI LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN

3 20 64

Studi komparasi penggunaan metode stad dilengkapi modul dengan lks terhadap prestasi belajar siswa sub pokok bahasan konsep mol semester i sma Negeri 1 Manyaran tahun ajaran 2008 2009

0 5 87

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI DI SMP N 3 NGADIROJO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 11

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN JIGSAW BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PEL

0 0 18

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 8

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TGT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM DASAR KIMIA.

0 0 7

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN TGT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Widyawati | Jurnal Pendidikan Kimia 9277

0 3 9

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MODEL KOOPERATIF STAD (Students Teams Achievement Divisions) DAN JIGSAW BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011 2

0 0 6

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DILENGKAPI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

0 0 9