84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dalam pemenuhan atas kebutuhan air bersih, Kecamatan Medan Sunggal
bergantung terhadap pasokan air bersih yang diproduksi oleh IPA Sunggal. Jika dibandingkan antara kebutuhan air Kecamatan Medan Sunggal di
tahun 2064 yang berjumlah 350,530 Ls dengan kapasitas produksi IPA Sunggal 1.800 Ls, maka pasokan air bersih di Kecamatan Medan Sunggal
masih lebih dari cukup.
2. Melalui Perhtungan Proyeksi jumlah penduduk didapat bahwa Kecamatan
Medan Sunggal mengalami pertumbuhan penduduk rata-rata setiap tahunnya sebanya 744 jiwa atau 0.66. Pada tahun 2034 jumlah penduduk
Medan Sunggal diprediksi mencapai 129.706 jiwa dan panda tahun 2064
diprediksi mencapai 154.380 jiwa
3. Dengan Perhitungan Melalui EPANET didapat bahwa kecepatan tertinggi
pada pipa adalah 0.12 ms, debit tertinggi 0.86 Ls dan Headloss Tertinggi
0.628 m.
4. Dengan membandingkan hasil perhitungan Hardy Cross dan EPANET
didapat rata-rata selisih antara debit hasil perhitungan kedua metode adalah 0.002771 m
3
s dan selisih Headloss yang di dapat adalah 0.61078m. Maka dapat disimpulkan bahwa pemakaian softeawre
EPANET 2.0 sudah cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
1. Dari perhitungan yang diperoleh didapat pasokan air bersih di Kecamatan
Medan Sunggal masih lebih dari cukup. Ini disebabkan karena IPA Sunggal dipruntukan tidak hanya melayani kebutuhan air bersih di daerah
pelayanan Medan Sunggal saja, namun juga daerah pelayanan di kecamatan-kecamatan kota medan lainnya. Maka dari itu masih
diperlukan studi yang lebih spesifik mengenai hubungan antara produksi air bersih di IPA sunggal dengan kebutuhan air besih di daerah pelayanan
Kecamatan Medan Sunggal.
2. Pemodelan dengan EPANET 2.0 dapat membantu keputusan manajerial
dalam setiap kasus yang mungkin terjadi di lapangan. Untuk mendapatkan situasi yang lebih sesuai dengan kenyataan dan semakin mendekati
kondisi sebenarnya perlu dilakukan pengembangan programing yang lebih intens. Bagaimanapun, software hanyalah sebuah program bantu
analisis, sementara keadaan sebenarnya dilapangan merupakan keadaan yang sangat kompleks dan peluang setiap kejadian yang dimodelkan dapat
terjadi secara acak dan tidak mudah ditebak. Maka dari itu kondisi lapangan sangat penting untuk dijadikan patokan dlama melaksanakan
perhitungan 3.
Sistem jaringan pendistribusian air yang baik adalah mengalirkan air dengan debit dan pressure yang cukup, serta melaksanakan pengendalian
program jaringan pipa, dengan memperhatikan hal hal berikut
Universitas Sumatera Utara
a. Pengaliran air harus senantiasa dikendalikan secara terpadu,
sehingga tekanan dan debit di daerah pelayanan lebih kurang akan sama.
b. Bila tekanan dan debit terlalu tinggi, maka kebocoran air akan