2.1.2 Data Sistem Kapasitas dan Hidrolis a. Sistem Kapasitas Produksi
Kapasitas terpasangan saat ini untuk wilayah pelayanan tingkat 1 4.300 ld meliputi 5 sumber :
1. Mata Air Sibolangit dengan sumber dari beberapa bronkaptering 600 ld.
2. IPA Sunggal dengan sumber air baku dari sungai Belawan 1.800 ld.
3. IPA Deli Tua dengan sumber air baku dari sungai Deli 1.400 ld.
4. IPA Belumai dengan sumber air baku dai sungai Belumai 400 ld.
5. Sumur bor di Belawan 50 ld.
Sedangkan untuk wilayah pelayanan operasi tingkat 2 kapasitas terpasangnya adalah 673 ld meliputi 8 sumber yaitu :
1. Mata air di Berastagi sebesar 70 ld
2. IPA Sungai Ular dan sumur bor di Deli Serdang sebesar 180 ld.
3. Mata air di Parapat sebesa 58 ld.
4. IPA Toba Samosir sebesar 75 ld.
5. Mata air di Tapanuli Tengah sebesar 49 ld.
6. IPA Gunung Sitoli dan Teluk Dalam di Nias sebesar 45 ld.
7. Mata air Tapanuli Selatan sebesar 168 ld.
8. IPA Mandailing Natal 25 ld.
b. Sistem Hidrolis
Sistem hidrolis yang mendasar bahwa seluruh jaringan transmisi dan distribusi terinterkoneksi dan dioperasikan secara balance system antara produksi dan
reservoir. Pelaksanaan pengaturan waktu pemompaan booster di reservoir, dalam
Universitas Sumatera Utara
hal ini pemompaan dari produksi bekerja 20 jam dan aliran dari mata air sibolangit, sehingga aliran minimum pada malam hari hanya dari reservoir utama.
Jaringan perpipaan dibagi atas 2 sistem hidrolis, dimana sampai dengan bulan September Jaringan perpipaan dibagi atas 2 sistem hidrolis, dimana panjangnya
mencapai : 1.
Jaringan transmisi 200 – 1000 mm : 481,5 km 2.
Jaringan distribusi 200 mm : 2.186,5 km
c. Sistem Non Hidrolis
Sistem non hidrolis: 1.
Reservoir sebagai penampung air untuk menyeimbangkan balance system kondisi pemakaian air pada jam jam puncak.
2. Pemompaan dari produksi maupun pompa booster di reservoir bekerja
dengan jadwal operasional. 3.
Peralatan kontrol hidrolis seperti katup katup operasi, interkoneksi dan pengamanan, maupun peralatan pembacaan tekanan dan aliran.
4. Sumber daya listrik sebagai alat utama penggerak motor pompa, peralatan
penunjang lainnya. 5.
Peralatan dan fasilitas penunjang operasi dan pemeliharaan system jaringan transmisi dan distribusi.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi kajian berbentuk empat segi panjang dengan luas wilayah
15,44
km2, secara administrasi kawasan kajian ini terletak pada Kecamatan Medan Sunggal
dengan batas : 1.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan MedanSelayang
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah
Gambar 4.2 Lokasi Kecamatan Medan Sunggal
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Peta Pelayanan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal
Terhadap Kota Medan, lokasi kajian yang berada pada Kecamatan Medan Sunggal dengan luas kecamatan15,44 Km
2
, memiliki persentase sebesar sebesar 0.44 terhadap luasan luas kota Medan 256,10 Km
2
, sumber air minum masyarakat dikecamatan ini dilayani oleh PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal
dengan jumlah pelanggan untuk tahun 2014 sejumlah 23.435 NPA, selebihnya masyarakat menggunakan air sumur. Mengingat luasnya wilayah dan keterbatasan
waktu dan dana untuk membahas semua wilayah, maka penulis membatasi
masalah dengan mengambil studi kasus di “Perumahan Graha Sunggal”.
Universitas Sumatera Utara
2.2 PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal