Masukan Data Input Analisis Jaringan dengan Program EPANET 2.0 .1 Tahapan menggunakan EPANET 2.0

Tahapan dalam menggunakan EPANET 2.0 untuk permodelan sistem distribusi air yaitu : 1. Menggambar jaringan yang menjelaskan sistem distribusi atau mengambil dasar jaringan sebagai file text dimana pada penggambaran ini dilakukan input data yaitu berupa reservoir, junction, dan pipa. 2. Mengedit properties dari object. 3. Gambarkan bagaimana sistem beroperasi. 4. Memilih tipe analisis yang akan digunakan. 5. Melakukan eksekusi program atau jalankan run analisis hidrolis atau kualitas air. 6. Hasil dari analisis yaitu berupa Flow, Head Losses, Velocity dan Gambaran Visual.

4.3.2 Masukan Data Input

Input dalam analisa ini dimaksudkan sebagai data-data yang diperlukan sebagai masukan untuk proses analisa yang dilakukan. Data-data ini merupakan langkah awal untuk memulai analisa. Adapun data-data yang didapat melalui PDAM Tirtanadi Medan Sunggal Adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Data Input Pipa Tabel 4.19 Data Input Node Link ID Length m Diameter mm Titik NPA Unit Kapasitas Air m e dtk Pipa Sadap 17 152.4 A 4 0,000061 Pipe AC 48 76.2 B 10 0,000150 Pipe CD 9 76.2 C 4 0,000059 Pipe DS 38 76.2 D 24 0,000350 Pipe CE 36 101.6 E 14 0,000213 Pipe EH 38 101.6 F 4 0,000063 Pipe HL 27 101.6 G 9 0,000127 Pipe SR 56 76.2 H 9 0,000129 Pipe RQ 146 76.2 I 17 0,000258 Pipe DP 207 152.4 J 8 0,000122 Pipe CG 133 76.2 K 9 0,000127 Pipe GO 75 76.2 L 7 0,000101 Pipe EK 94 76.2 M 16 0,000230 Pipe KF 39 76.2 N 15 0,000288 Pipe FG 38 76.2 O 9 0,000127 Pipe HI 52 101.6 P 10 0,000152 Pipe IJ 42 101.6 Q 35 0,000523 Pipe IM 82 76.2 R 9 0,000129 Pipe JN 81 101.6 S 3 0,000051 Pipe JK 38 101.6 T 12 0,000174 Pipe OP 11 76.2 U 8 0,000113 Pipe PQ 39 152.4 V 3 0,000051 Pipe QT 6 152.4 W 9 0,000127 Pipe UT 58 152.4 X 11 0,000169 Pipe RW 38 76.2 Pipe VW 198 76.2 Pipe UV 32 152.4 Pipe VX 6 152.4 Pipe BD 49 152.4 Pipe AB 10 101.6 Universitas Sumatera Utara Langkah awal yang dilakukan yaitu memilih satuan yang digunakan, dalam studi ini digunakan satuan meter. Langkah yang dilakukan yaitu view dimensions. Gambar 4.12 Tampilan Map Dimensions Setelah itu menampilkan ID setiap junction dan pipa. Langkah yang dilakukan yaitu view option notation Gambar 4.13 Tampilan Map Options Universitas Sumatera Utara Setelah langkah tersebut maka akan dipilih tipe analisis yang digunakan, langkah yang dilakukan yaitu project defaults hydraulics. Dalam studi ini atur pilihan dari : - Flow Units menjadi LPS liter per second. - Headloss formula H-W Hazen-William. Untuk mempermudah dalam menggambar sistem jaringan distribusi maka diperlukan tampilan peta sebagai latar belakang background dimana langkah yang dilakukan untuk membuat latar belakang yaitu view backdrop load Gambar 4.14 Latar belakang peta Setelah pengaturan awal dilakukan maka input selanjutnya yaitu semua komponen yang menyusun jaringan distribusi yang terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Reservoir Reservoir adalah node yang menggambarkan sumber eksternal yang terus menerus mengalir ke jaringan. Digunakan untuk menggambarkan seperti danau, sungai, akuifer air tanah, dan koneksi dari sistem lain. Reservoar juga dijadikan titik sumber kualitas air. Input utama untuk reservoar adalah head hidrolis sebanding dengan elevasi permukaan air jika bukan reservoar bertekanan dan inisial kualitas air untuk analisa kualitas air. Karena sebuah reservoar adalah sebagai poin pembatas dalam jaringan, tekanan dan kualitas airnya tidak dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di dalam jaringan. Namun tekanan dapat dibuat bervariasi terhadap waktu yang di tandai dengan pola. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon reservoir pada toolbar . Gambar 4.15 Tampilan ReservoiR 2. Sambungan Junction Sambungan Junction ini merupakan titik yang merupakan pertemuan masing–masing pipa dan nantinya akan menghubungkan setiap ujung pipa. Input Universitas Sumatera Utara dari node ini merupakan koordinat dari titik penghubung pipa dan permintaan kebutuhan air di titik ini. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon junction pada toolbar . Input Base Demand merupakan kebutuhan air pada titik tersebut dihitung tiap pelanggan. Gambar 4.16 Tampilan Junction 3. Pipa Pipa adalah penghubung yang membawa air dari satu poin ke poin lainnya dalam jaringan. EPANET mengasumsikan bahwa semua pipa adalah penuh berisi air setiap waktunya. Arah aliran adalah dari titik dengan tekanan hidrolik tertinggi Energi Internal per berat air menuju titik dengan tekanan rendah. Disini penulis mencontohkan pada pipa AB. Input untuk pipa AB adalah: ฀ Data node awal dan akhir ฀ Diameter pada pipa AB adalah 101,6mm atau 4 inchi. ฀ Panjangpada pipa AB adalah 10 m. Universitas Sumatera Utara ฀ Koefisien kekasaran untuk menjelaskan hilang tekan digunakan pipa PVC dengan nilai kekasaran 150 ฀ Status open terbuka Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon pipe pada toolbar Gambar 4.17 Tampilan Pipa

4.3.3 Proses Ekesekusi Program