Pengukuran S11 Pengukuran Polarisasi

Berdasarkan grafik perbandingan VSWR hasil pengukuran dan simulasi, tampak nilai VSWR simulasi semakin lama semakin menurun dan kemudian naik lagi pada frekuensi 1,58. Nilai minimum VSWR pada simulasi terdapat pada frekuensi 1,575 GHz dengan nilai sebesar 1,03. Sedangkan pada grafik hasil pengukuran nilai VSWR dimulai dari 2,18 kemudian turun sampai 1,24 pada frekuensi 1,575 GHz dan menaik terus sampai bernilai 4,16. Dan nilai minimum terdapat pada frekuensi 1,565 dengan nilai VSWR sebesar 1,08.

4.3.2 Pengukuran S11

Pengukuran return loss antena menggunakan VNA Anritsu MS2034B dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengukuran return loss dengan Menggunakan VNA Anritsu MS2034B Dari Gambar 4.4 tampak diperoleh nilai-nilai return loss dari antena tersebut. Hasil pengukuran return loss antena yang diperoleh dari rancangan antena fabrikasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Hasil pengukuran return loss S 11 Antena 3 x 12 mm Frekuensi S 11 Pengukuran S 11 Simulasi 1,5 -8,32 -3,27 1,505 -8,1 -3,58 1,51 -7,97 -3,93 1,515 -7,95 -4,35 1,52 -8,22 -4,84 Universitas Sumatera Utara Frekuensi S 11 Pengukuran S 11 Simulasi 1,525 -8,64 -5,41 1,53 -9,28 -6,1 1,535 -10,09 -6,92 1,54 -11,24 -7,92 1,545 -12,69 -9,14 1,55 -14,49 -10,67 1,555 -17,03 -12,62 1,56 -20,79 -15,2 1,565 -27,17 -18,86 1,57 -25,17 -24,91 1,575 -19,85 -37,2 1,58 -15,94 -26,19 1,585 -13,34 -21,04 1,59 -11,31 -18,39 1,595 -9,92 -16,92 1,6 -8,89 -16,20 1,605 -7,72 -16,05 1,61 -8,31 -16,41 1,615 -8,33 -17,28 1,62 -5,83 -18,66 1,625 -5,4 -20,41 1,63 -5,68 -21,68 1,635 -4,79 -20,84 1,64 -4,58 -18,34 1,645 -4,38 -15,72 1,65 -4,25 -13,48 Perbandingan antara return loss simulasi dan pengukuran secara grafik dapat dilihat pada Gambar 4.5, Gambar 4.5 Grafik Perbandingan return loss Hasil Simulasi dan Pengukuran -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 1.5 1.515 1.53 1.545 1.56 1.575 1.59 1.605 1.62 1.635 1.65 Pengukuran Simulasi Frekuensi R e tur n L os s Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik perbandingan return loss tampak nilai terbaik minimun pada frekuensi 1,575 GHz yaitu sebesar -37,2 dB. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan hasil simulasi. Sedangkan pada hasil pengukuran nilai return loss minimumnya pada frekuensi 1,565 GHz sebesar -27,17. Akan tetapi nilai tersebut kurang tepat untuk frekuensi yang diharapkan. Adapun nilai return loss pada frekuensi 1,575 GHz bernilai -19,85 dB. Dari nilai yang diperoleh tersebut dapat kita analisis bahwa nilai return loss yang lebih baik adalah nilai berdasarkan simulasi.

4.3.3 Pengukuran Polarisasi

Pengukuran polarisasi untuk frekuensi 1,575 GHz dilakukan dengan cara mengukur dua buah antena yang sudah difabrikasi yang diletakkan sejajar dan saling berhadapan. Salah satu antena kemudian diputar sebesar 360 dan diukur pada interval 10 . Ada dua jenis pengukuran yang dilakukan pertama kedua antena sama-sama saling tegak vertikal co-polarization. Dan yang kedua adalah salah satu antena dengan posisi horizontal cross-polarization. Pada Vector Network Analyzer dicatat hasil sinyal yang diterima setiap perputaran dalam satuan decibels dB. Pengukuran dapat dilihat seperti pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Gambar 4.5 Pengukuran Polarisasi Kedua Antena Co-Polarization Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Pengukuran Polarisasi Antena dengan Cross-Polarization Berikut ini hasil data pengukuran polarisasi antena yang dilakukan seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Polarisasi Antena Sudut Putar derajat Co-Polarization Cross-Polarization Axial Ratio -72,9 -63,58 -9,32 10 -62,38 -72,36 9,98 20 -63,92 -68,13 4,21 30 -62,89 -61,44 -1,45 40 -62,79 -70,51 7,72 50 -61,86 -69,96 8,1 60 -71,9 -82,6 10,7 70 -65,39 -63,41 -1,98 80 -67,4 -69,23 1,83 90 -68,44 -75,78 7,34 100 -60,66 -65,6 4,94 110 -67,25 -56,8 -10,45 120 -67,3 -63,85 -3,45 130 -63,55 -64,52 0,97 140 -76,81 -66,33 -10,48 150 -69,26 -63,19 -6,07 160 -68,91 -68,97 0,06 170 -65,58 -65,89 0,31 180 -67,09 -70,19 3,1 190 -62,46 -66,81 4,35 200 -72,39 -74,55 2,16 210 -66,11 -68,4 2,29 220 -68,93 -67,03 -1,9 230 -66,65 -71,54 4,89 240 -69,46 -69,83 0,37 250 -61,88 -68,9 7,02 260 -62,59 -68,38 5,79 Universitas Sumatera Utara Sudut Putar derajat Co-Polarization Cross-Polarization Axial Ratio 270 -66,33 -67,09 0,76 280 -62,36 -61,02 -1,34 290 -72,67 -68,45 -4,22 300 -62,16 -64,86 2,7 310 -72,43 -74,55 2,12 320 -60,41 -71,33 10,92 330 -76,34 -70,46 -5,88 340 -60,39 -68,35 7,96 350 -59,61 -66,66 7,05 360 -58,8 -64,93 6,13 Rata-rata Axial Ratio 1,82 Dari Tabel 4.3 berdasarkan hasil pengukuran antena dengan co-polarization dan cross-polarization, dapat disimpulkan bahwa polarisasi yang dihasilkan merupakan polarisasi sirkular yang artinya intensitas sinyal yang diperoleh pada arah tersebut bernilai maksimal. Pada antena dengan posisi co-polarization, intensitas sinyal yang maksimum berada pada sudut 360 dengan nilai -58,8 dB sedangkan pada antena dengan posisi cross-polarization, intensitas sinyal yang maksimum berada pada sudut 280 dengan nilai -61,02 dB. Grafik polarisasi dapat dilihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Grafik Pola Radiasi Medan Co-Polarization dan Cross-Polarization pada Antena -120 -110 -100 -90 -80 -70 -60 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 Co Polarization Cross Polarization Universitas Sumatera Utara

4.3.4 Pengukuran Gain