BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1.
Patung shisa awalnya datang ke Okinawa melalui Cina. Proses masuknya kepercayaan ini ketika kerajaan ryukyu melakukan hubungan kerjasama dengan
cina pada abad ke-14 yang mana saat itu banyak kebudayaan Cina yang masuk dan mengalami akulturasi dengan kebudayaan Okinawa. Patung ini juga mendapat
pengaruh dari ajaran Buddha. 2.
Sejak dahulu, masyarakat Okinawa percaya bahwa patung shisa memiliki kekuatan supranatural yang dapat melindungi si pemilik dari roh jahat dan
perbuatan jahat dan menjaga agar roh-roh baik tetap ada dalam rumah. Hal ini diceritakan dalam cerita mitos dan mitos ini telah diyakini kebenarannya, dan
sudah tertanam dalam hati masyarakat Okinawa. 3.
Pada zaman dahulu, patung shisa hanya diletakkan di tempat-tempat tertentu seperti di istana kerajaan dan kuil-kuil. Namun karena perubahan zaman, patung
ini tidak hanya diletakkan di istana kerajaan dan kuil, tetapi juga pada rumah- rumah warga, tempat umum, bangunan komersial seperti hotel dan toko-toko,
bahkan hampir diseluruh wilayah Okinawa. Diyakini, hanya di daerah ini yang hanya diletakkan di semua tempat. Berbeda dengan di daerah lain yang juga
memiliki kepercayaan terhadap patung yang mirip seperti shisa, hanya meletakkannya pada tempat-tempat tertentu.
4. Patung shisa terdiri dari beberapa bentuk dan pada bagian-bagian tertentu dari
bentuk patung shisa, terdapat simbol-simbol yang memiliki makna dan makna ini dipercaya oleh masyarakat Okinawa
5. Seiring perkembangan zaman, patung shisa dibuat dalam berbagai variasi seperti
gantungan kunci, kalung, patung, dan lain-lain. Dalam bahan baku pembuatannya pun juga bervariasi. Jika dahulu hanya terbuat dari batu, sekarang bisa dari tanah
liat, keramik, kayu, dan lain-lain 6.
Dahulu, patung shisa hanya dijadikan sebagai sebuah kepercayaan bersifat religus, namun sekarang patung shisa sudah menjadi bagian dari tradisi budaya,
salah satu artefak kebudayaan, bahkan ikon daerah Okinawa. 7.
Dalam kepercayaan terhadap patung shisa, terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
4.2 Saran