Sigaret Kretek Mesin SKM

Rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan.

2. Sigaret Kretek Mesin SKM

Rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Pembagian rokok berdasarkan penggunaan filter pula adalah : 1. Rokok Filter RF Rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus . 2. Rokok Non Filter RNF Rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus. 2.3. Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok Beberapa zat yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, tar, nikotin, hidrogen sianida, fenol, nitrous oxide, asam format, hidrogen sulfida, akrolein, asetol, formaldehid, piridin, metillkorida, metanol, butane, propylene glycol, turpentine, timah, benzene dan arsenik. Tiga zat yang berbahaya dalam rokok adalah : 1. Karbon monoksida CO Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau dan merupakan asap buangan mobil. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari zat arang atau karbon. Gas karbon monoksida mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin Hb yang lebih kuat berbanding oksigen, sehingga setiap hemoglobin mengangkut karbon monoksida di samping oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kadar oksigen melalui kompensasi pembuluh darah dengan spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis. 14 2. Tar Terdiri dari 60 jenis zat kimia yang bersifat karsinogenik. Tar ini merupakan cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam, yang merupakan substansi hidrokarbon yang akan menempel pada paru. 6 Universitas Sumatera Utara 3. Nikotin Nikotin dapat menghambat aktivitas silia pada paru dan memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan ketagihan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk berhenti merokok. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon adrenalin yang memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan untuk beristirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi dan terjadilah hipertensi. Efek lain adalah merangsang aglutinasi dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat karbon monoksida yang berasal dari rokok. 5 2.4. Prevalensi, Jenis dan Kategori Perokok Konsumsi produk tembakau di Indonesia yang tinggi dan terus meningkat di kalangan masyarakat mengancam kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Angka prevalensi perokok di Indonesia merupakan ketiga tertinggi di dunia sesudah Cina dan India. 29 Gambar 2.4.1 10 Negara Perokok Terbesar Di Dunia Berdasarkan hasil laporan WHO 2008 dengan statistik jumlah perokok 1.35 miliar orang. Universitas Sumatera Utara Prevalensi merokok laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Prevalensi merokok laki-laki meningkat dari tahun ke tahun. Gambar 2.4.2 Prevalensi perokok berumur ≥15 tahun di Indonesia pada tahun 1995, 2001, 2004, 2007, 2010 dan 2011 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS Tahun 1995 dan 2004, Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT Tahun 2001 dan Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010, Global Adult Tobacco Survey GATS Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4.3 Prevalensi perokok remaja berumur 15-19 tahun di Indonesia pada tahun 1995, 2001, 2004, 2007 dan 2010 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS Tahun 1995 dan 2004, Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT Tahun 2001, Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010 Pada tahun 2006, Indonesia melakukan Global Health Professional Survey GHPS dengan menggunakan mahasiswa kedokteran tahun ketiga sebagai responden dalam survei. Hampir setengah 48,4 dari mahasiswa kedokteran pernah merokok. Tabel 4.1.1. Prevalensi Mahasiswa Kedokteran Merokok Di Indonesia Pada Tahun 2006 Pernah merokok Perokok aktif Laki-Laki 70,2 21,1 Perempuan 35,4 2,3 Total 48,4 9,3 Sumber : Indonesia Global Health Professional Survey GHPS, 2006 Universitas Sumatera Utara Terdapat dua jenis perokok yaitu : 1. Perokok Aktif Perokok aktif merupakan orang yang langsung mengkonsumsi rokok. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai orang yang merokok di sekitar kita, baik di kantor, di pasar, tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga kita sendiri. Perokok aktif dapat mengalami gejala seperti pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran napas, batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada dan rasa tidak nyaman di dada. Bila perokok aktif mengalami nyeri dada, hal tersebut bisa dijadikan indikator bahwa perokoknya terkena penyakit jantung. 2. Perokok Pasif Polusi udara yang ditimbulkan oleh asap rokok yang dihembuskan oleh perokok disebut asap rokok lingkungan ARL environmental tobacco smoke, EST. Mereka yang hisap EST disebut perokok pasif second hand smoker yaitu orang-orang yang tidak merokok tetapi terpaksa menghisap asap rokok dari lingkungannya. Perokok pasif memiliki resiko yang cukup tinggi untuk mendapat penyakit jantung koroner, serta gangguan pernafasan. 1 Kategori perokok dibagi tiga mengikut kebiasaan merokok yaitu : 1. Perokok ringan, bila jumlah rokok yang dihisap antara 1-6 batanghari. 2. Perokok sedang, bila jumlah rokok yang dihisap antara 7-12 batanghari. 3. Perokok berat, bila jumlah rokok yang dihisap lebih dari 12 batanghari. 12

2.5. Bahaya Merokok