BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah
yang ada dalam penelitiannya Arikunto, 1998:93.
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2.1.1 Komunikasi Massa
Sejalan dengan perkembangan media komunikasi, maka berkembang pula ilmu komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan studi ilmiah tentang media massa beserta
pesan yang dihasilkan, pembaca pendengar penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
media cetak dan elektronik.Sebab pada awal perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembagan kata media mass communication media komunikasi massa.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner. Ia mendefenisikan komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasika nmelalui media massa
pada sejumlah besar orangmass communication is messages communicated through amass medium to a large number of people. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci
dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner 1967“Mass
communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. Komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki masyarakat.
Komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media masa. Pengertian ini juga ditegaskan oleh ahli komunikasi lainnya, JosephA. Devito. Ia
mengemukakan defenisinya dalam dua item. Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa khalayak. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh
Universitas Sumatera Utara
penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti khalayak yang besar itu pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi
yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya: televisi,
radio, surat kabar,majalah, film, buku dan pita. Effendy,1990:21. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menggunakan saluran media
dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Rakhmat, 2005 : 189. Adapun ciri-
ciri komunikasi massa menurut Nurrudin dalam buku “Komunikasi Massa
” Nurrudin, 2004 :16-28 antara lain: 1.
Komunikasi massa berlangsung satu arah, ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga, artinya media massa sebagai
saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. 3.
Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum public karena ditujukan kepada umum dan mengenai
kepentingan umum. 4.
Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, kemampuan media massa untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan
yang disebarkan. 5.
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi
massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni
komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Sedangkan menurut Meletzke, komunikasi massa didefenisikan sebagai setiap
bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah
tersebar disini menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat. Ditambahkan menurut Joseph A. Devito
merumuskan defenisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Yakni, “pertama, komunikasi
Universitas Sumatera Utara
massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-
pemancar yang audio atau visual Ardianto, 2004:3-6. Teori komunikasi yang dianggap paling awal 1948.Lasswell menyatakan bahwa
cara yang terbaik untukmenerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan :Who says in which channel to whom with what effect Siapa mengatakan apa melalui saluran apa
kepada siapa dengan efekapa. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik : Lasswell itumerupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator komunikator, Message
pesan, Media media, Receiver komunikanpenerima, dan Effeck efek. Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment pengamatan lingkungan The correlation of the parts of society in responding to the environment korelasi
kelompok-kelompok dalammasyarakat ketika menanggapi lingkungan. The transmission of the social heritage from onegeneration to the next transmisi
warisan sosial darigenerasi yang satu ke generasi yang lain. Berdasarkan definisi mengenai komunikasi massa diatas dapat disimpulkan bahwa
inti dari komunikasi massa adalah proses penyampaian ide atau pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media massa sehingga pesan dapat diterima secara serempak.
Media massa baik media cetak maupun elektronik efektif menjangkau dan menyebarkan informasi, ide, nilai-nilai kepada komunikan yang beraneka ragam serta terpisah secara
geografis. Setiap proses komunikasi mempunyai hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek muncul dari seseorang yang menerima pesan komunikasi baik secara disengaja maupun tidak
disengaja. Dalam penelitian efek komunikasi massa, media massa dipandang sangat berpengaruh, tetapi ada saat lain ketika dianggap sedikit bahkan hampir tidak berpengaruh
sama sekali. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan pandangan dalam memandang efek dari media massa tersebut.
Secara umum terdapat tiga efek dari komunikasi massa, Nurrudin, 2004:192-199 yaitu:
1. Efek kognitif
Pesan komunikasi massa akan menimbulkan perubahan dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperoleh khalayak. Efek ini berkaitan
dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. 2.
Efek afektif
Universitas Sumatera Utara
Pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah atau berkurang rasa tidak senangnya terhadap
sesuatu akibat membaca surat kabar, mendengarkan radio, atau menonton televisi. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap, atau nilai.
3. Efek behavioral
Pesan komunikasi massa yang merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau
film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televisi menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki
keterampilan baru. Pernyataan – pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang
efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2.1.2 Media Massa