Unsur-unsur Perjanjian TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, KREDIT DAN

lainnya. Pada umumnya dipergunakan dalam memberikan rumusan, definisi, atau pengertian dari suatu perjanjian. 12 b. Unsur Naturalia Adalah unsur yang pasti ada dalam suatu perjanjian tertentu, setelah unsur essensialnya diketahui secara pasti. Misalnya dalam perjanjian yang mengandung unsur esensialia jual beli, pasti akan terdapat unsur naturalia berupa kewajiban penjual untuk menanggung kebendaan yang dijualnya dari cacat tersembunyi. 13 c. Unsur Accidentalia Adalah unsur pelengkap dalam suatu perjanjian, yang merupakan ketentuan-ketentuan yang dapat diatur secara menyimpang oleh para pihak, sesuai dengan kehendak para pihak, yang merupakan persyaratan khusus yang ditentukan secara bersama-sama oleh para pihak. 14

5. Jenis-jenis Perjanjian

Adapun jenis perjanjian yaitu : a. Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik 12 Kartini Mulyadi, 2004, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Jakarta, Raja Grafindo Persada, hlm 85. 13 Ibid, hlm 88. 14 Ibid, hlm 89. 19 Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang menimbulkan kewajiban pada satu pihak, sedang pada pihak lainnya hanya ada hak. Perjanjian timbal balik adalah perjanjian yang kedua belah pihak sama-sama memiliki hak dan kewajiban. b. Perjanjian Obligatoir dan Perjanjian Kebendaan Perjanjian obligatoir adalah perjanjian dimana pihak-pihak sepakat mengikatkan diri untuk melakukan penyerahan kepada pihak lain. 15 c. Perjanjian Konsensuil, Perjanjian Riil dan Perjanjian Formil Perjanjian konsensuil adalah perjanjian dimana adanya kata sepakat antara para pihak saja sudah cukup untuk timbulnya suatu perjanjian. Perjanjian riil adalah perjanjian yang baru terjadi kalau barang yang menjadi pokok perjanjian telah diserahkan. Perjanjian formil adalah perjanjian baru dianggap lahir jika sudah dipenuhi syarat-syarat tertentu. Undang-undang menentukan bahwa perjanjian tertentu selain harus memenuhi syarat umum untuk sahnya suatu perjanjian, baru sah kalau sudah dalam bentuk akta otentik. 15 H, Mashudi dan Moch. Chidir Ali, 2001, Pengertian-Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata, Bandung, Mandar Maju, hlm 131. 20