2. Tahap Pengumpulan Data
Ditujukan untuk memperoleh data sekunder maupun primer yang dibutuhkan dalam kegiatan analisis dalam studi penetapan trase ini.
Data primer yang penyusun temukan adalah adalah laporan pendahuluan dari proyek perencanaan DED jalur Tunggal, dan data
sekunder yang penyusun dapatkan adalah peta topografi dari BAKOSURTANAL UGM dengan skala 1 ; 50.000.
3. Tahap Analisis
Tahap analisis ini mempunyai beberapa tahapan – tahapan saat
membuat studi ini, antara lain : 1. Membuat kontur menggunakan aplikasi Quikgrid dengan menggunakan skala 1:3 setiap kotaknya, 2.
Membuat trase geometri, 3. Menghitung, menentukan, dan merencanakan disain yang direncanakan, 4. Disain, 5. RAB.
4. Tahap Finalisasi
Ditujukan untuk melengkapi laporan studi sesuai dengan hasil diskusi dengan pihak pemberi kerja dan masukan dari berbagai instansi untuk
dijadikan hasil akhir dari studi ini. 5.
Tahap kesimpulan Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data
yang telah dianalisa dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
E. Desain Teknis
Proses tahapan disain yang penyusun saat membuat desain pada Studi Detail Engineering Design DED Kereta Api Jalur Ganda Dari Stasiun
Kalibalangan – Stasiun Cempaka, ialah
YA
Gambar 3.2 Bagan Alir Tahapan Perencanaan Mulai
Membuat kontur
Trase Jalan Rel
Layout Kereta Api
Gambar potongan melintang dan memanjang serta
gambar situasi Emplasemen
Wesel
Detail drainase parit dan drainase memanjang
Selesai Menghitung :
1. Elinemen verikal dan
horizontal 2.
Galian dan timbunan
TIDAK
38
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum
Pada tahap kegiatan desain teknis ini, akan dilakukan analisis dan perhitungan lanjut yang lebih komprehensif dan mendalam yang ditujukan untuk
melakukan desain teknis jalur kereta api ganda berdasarkan persyaratan teknis dan peraturan-peraturan yang berlaku.
B. Kriteria Disain
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja KAK, maka ketentuan-ketentuan atau kriteria desain jalur kereta api ganda antara Stasiun Kalibalangan hingga
Stasiun Cempaka adalah sebagai berikut: Dalam pelaksanaan rancangan detail desain trasejalur kereta api yang harus
dibuat sedapatmungkin memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.
Spesifikasi Umum Kelas jalan I
Jenis jalur Ganda
2. Lebar dan jarak jalan rel
Lebar jalur KA : 1067 mm, sama dengan lebar sepur seluruh jaringan jalur KA kereta api di Indonesia.
Jarak Minimum antar as jalur KA adalah 4,00 m. Ruang bebas kelas I yang diperlebar diperhitungkan adanya
muatan double deck atau muatan peti kemas. Jarak minimum antar as jalur KA di lengkung adalah 4,40 m.
3. Emplasemen
Jarak minimum antar as jalur KA utama di emplasemen adalah 5,20 m.
Wesel menggunakan wesel 1 : 12.
4. Kecepatan dan Beban Gandar
KecepatanMaksimum : 120 kmjam.
Kecepatan di Emplasemen : 45 kmjam.
Beban Gandar : 18 ton.
5. Geometri Jalan
Jari-jari lengkung horizontal R sedapat mungkin ≥ 800 m. Kelandaian jalan KA pada petak jalan sedapat mungkin 10‰.
Kelandaian maksimum di emplasemen adalah 1,5‰.
6. Material
Jenis rel yang digunakan untuk jalan kelas I adalah R.54 dengan karakteristik dan spesifikasi yang memenuhi ketentuan berlaku.
Alat penambat rel tipe elastis dengan persyaratan bahan sesuai dengan Peraturan Bahan Jalan Rel atau Peraturan yang berlaku.
7. Perlintasan yang diperkirakan tidak perlu dijaga harus memenuhi
persyaratan pandangan bebas. Dalam pelaksanaan rancangan detail desain untuk Bangunan Pelengkap yang
harus dibuat setidaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.
Struktur bangunan pelengkap sedapat mungkin dipilih tipe yang memerlukan pekerjaan pemeliharaan seminimal mungkin misalnya:
struktur beton bertulang 2.
Desain sedapat mungkin dibuat secara tipikal 3.
Penentuan dimensi dan elevasi dilakukan berdasarkan kajian dan perhitungan hidrologi dan hidrolika.