Tinjauan Umum Kriteria Disain

 Wesel menggunakan wesel 1 : 12. 4. Kecepatan dan Beban Gandar  KecepatanMaksimum : 120 kmjam.  Kecepatan di Emplasemen : 45 kmjam.  Beban Gandar : 18 ton. 5. Geometri Jalan  Jari-jari lengkung horizontal R sedapat mungkin ≥ 800 m.  Kelandaian jalan KA pada petak jalan sedapat mungkin 10‰.  Kelandaian maksimum di emplasemen adalah 1,5‰. 6. Material  Jenis rel yang digunakan untuk jalan kelas I adalah R.54 dengan karakteristik dan spesifikasi yang memenuhi ketentuan berlaku.  Alat penambat rel tipe elastis dengan persyaratan bahan sesuai dengan Peraturan Bahan Jalan Rel atau Peraturan yang berlaku. 7. Perlintasan yang diperkirakan tidak perlu dijaga harus memenuhi persyaratan pandangan bebas. Dalam pelaksanaan rancangan detail desain untuk Bangunan Pelengkap yang harus dibuat setidaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Struktur bangunan pelengkap sedapat mungkin dipilih tipe yang memerlukan pekerjaan pemeliharaan seminimal mungkin misalnya: struktur beton bertulang 2. Desain sedapat mungkin dibuat secara tipikal 3. Penentuan dimensi dan elevasi dilakukan berdasarkan kajian dan perhitungan hidrologi dan hidrolika. 4. Untuk bangunan hikmat, perhitungan desain struktur dilakukan dengan menggunakan kombinasi pembebanan Allowable Strength Design dan Ultimate Strength Design. Dalam perencanaan geometrik jalan Kereta Api ini, jalur KA lintas stasiun kalibalangan ke stasiun cempaka direncanakan denganmenggunakan sepurganda double track, sehingga nantinya tidak terkendala lahan dalam tahap pengembangannya. Secara umum, dalam perencanaannya trase jalan KA ini melewati 3 stasiun dari stasiun candimas sampai stasiun cempaka dan mempunyai panjang track 19.8 km. Mengenai gambar trase jalan rel kereta api jalur ganda ini, dijelaskan di Gambar 5.1. Gambar 5.1. Trase jalan kereta api Stasiun Kalibalangan ke Stasiun Cempaka Dari gambar di atas menjelaskan titik awal trase dimulai sampai titik trase akhir. Untuk nama – nama stasiun dilewati diterangkan pada tabel 3.1 dan Trase awal STA 86 +090 Keterangan : Warna Merah : Trase Lama Warna Biru : Trase Baru Trase akhir STA 105 + 890 data stasiun pada tabel 3.2. Geometri jalan rel di propinsi Lampung ini mempunyai 5 topografi antara lain daerah berbukit sampai pegunungan, daerah berombak sampai bergelombang, daerah daratan sampai daratan rawa pasang surut daerah basin. Tabel 5.1. Nama – nama stasiun kereta api yang dilewati : No Nama Stasiun KM Alamat 1 Stasiun Kalibalangan 86 + 090 Gang Koramil Saung Marga, Lampung Utara 2 Stasiun Candimas 91 + 740 Jl. Simpang Saprodi, Lampung Utara 3 Stasiun Kotabumi 97 + 669 Jl. Stasiun No.1 Kotabumi 4 Stasiun Cempaka 105 +890 Banjar Wangi, Lampung Utara Tabel 5.2. Data stasiun Kalibalanga ke stasiun Cempaka No Nama Stasiun KM Alamat Elevasi m 1 stasiun kalibalangan 86 + 090 Gang Koramil Saung Marga, Lampung Utara +48.00 2 stasiun candimas 91 + 740 Jl. Simpang Saprodi, Lampung Utara +49.00 3 stasiun kotabumi 97 + 669 Jl. Stasiun No.1 Kotabumi +29.00 4 stasiun cempaka 105 +890 Banjar Wangi, Lampung Utara +59.00

C. Perancangan Struktur Jalan Rel

Struktur jalan rel kereta api pada dasarnya apat dilihat dari permukaan sampai lapisan bagian bawah. Lapisan sruktur jalan rel diantaranya : 1. Rel Rel adalah logam batang untuk landasan jalan kereta api . Rel merupakan dua batang logam kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Komponen yang pertama kalinya menerima transfer berat axle load dari rangkaian KA yang lewat. Tiap potongan segmen batang rel memiliki panjang 20-25 m untuk rel modern, sedangkan untuk rel jadul panjangnya hanya 5-15 m tiap segmen. Dan pada studi ini menggunakan rel modern dengan panjang 20 m. Tipe rel yang digunakan adalah R54. R54 berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya kurang lebih adalah 54 kg Gambar 5.2 Jalan Rel Kereta Api 2. Penyambung fishplate Penyambung fish plate adalah suatu penyangga sambungan rel kereta api dengan panjang rel yang sudah ditentukan diambil. Fish plate yang digunakan 6 baut pada sambungan pada jalan lurus maupun melengkung. Gambar 5.3 Fish Plate 6 Baut 3. Penambat Rel Fungsinya untuk menambatmengaitkan batang rel dengan bantalan yang menjadi tumpuan batang rel tersebut, agar 1 batang rel tetap menyatu pada bantalannya, dan 2 menjaga kelebaran trek track gauge.Penambat yang digunakan pada perencanaan ini yang digunakan adalah tipe penambat pandrol e-clip produksi Pandrol Inggris. Gambar 5.4Penambat Rel 4. Rubber Pad Plat landas Fungsi plat landas selain sebagai tempat perletakan batang rel dan juga lubang penambat, juga untuk melindungi permukaan bantalan dari kerusakan karena tindihan batang rel, dan sekaligus untuk mentransfer axle load yang diterima dari rel di atasnya ke bantalan yang ada tepat dibawahnya.Rubber padberbahan plastik atau karet dengan panjang mengikuti lebar dari bantalan beton.