7
lingkungan sekitarnya. Individu menggunakan panca indra untuk mengenal lingkungan yaitu melalui pandangan, pendengaran, pengecapan dan pembauan. Persepsi membantu individu dalam memilih,
mengatur, menyimpan dan mengintepretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti Stephen Timothy, 2008.
Cara seorang pekerja melihat keadaan sering mempunyai arti yang lebih banyak untuk mengerti perilaku dari pada keadaan itu sendiri. Persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan,
mengaturnya dan menterjemahkan atau mengintepretasikan rangsangan yang sudah teratur itu untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap
3.2.2 Persepsi Dosen tentang Feedback Pelaksanaan Prosedur OSCA
Persepsi dosen tentang Feedback Pelaksanaan Prosedur OSCA menunjukkan nilai tertinggi adalah positif. Komponen feedback merupakan bagaimana dosen menilai perilaku mereka dalam memberikan
umpan balik pada saat OSCA maupun sesudah pelaksanaan OSCA adalah baik. Pelaksanaan OSCA dilakukan dengan disusunnya suatu scenario yang mengharuskan
mahasiswa terlibat dalam interaksi penggunaan instrument keperawatan atau berkomunikasi dengan pasien. Pelaksanaan OSCA dosen berperan sebagai penyusun skenario sekaligus sebagai pengawas
agar pelaksanaan OSCA berjalan sesuai dengan scenario dan tujuan yang ingin dicapai. Pemberian feedback dalam pelaksanaan OSCA membantu mahasiswa agar mereka mampu
melaksanakan OSCA dengan lebih baik. Pentingnya feedback dosen dalam pelaksanaan OSCA sebagaimana dikemukakan oleh Alinier 2003 yang mengemukakan bahwa pemberian feedback oleh
dosen pembimbing bermanfaat agar mahasiswa dapat memahami letak kesalahan yang dilakukan serta dapat segera memperbaiki tindakan keperawatan yang dilakukan pada saat OSCA.
Kemampuan dosen dalam memberikan feedback dipengaruhi oleh pengalaman dan kompentensi dosen dalam penggunaan objek uji. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian
Bryne and Smyth 2007 yang meneliti pengalaman dan persepsi dosen dalam penggunaan obyek uji dalam uji klinis. Penelitian ini menunjukkan bahwa ujian OSCEs direkomendasikan untuk
meningkatkan kemampuan klinis perawat. Dosen penguji harus memiliki kompentensi yang mencukupi dalam melakukan pengujian, dimana salah satu faktor yang berhubungan dengan
kompentensi dosen dalam menguji OSCEs adalah pengalaman dan persepsi dosen tentang obyek uji OSCEs.
3.2.3 Persepsi Dosen tentang Standardized Patient dalam OSCA
Persepsi Dosen tentang Standardized Patient dalam OSCA menunjukkan nilai tertinggi adalah positif. Keberadaan Standardized Patient dalam pelaksanaan ujian OSCA sangat penting, karena salah satu
8
tujuan OSCA adalah mengkondisikan dan memperkenalkan mahasiswa dengan situasi nyata sebagaimana yang terjadi di rumah sakit.
Pelaksanaan ujian OSCA salah satu tujuannya adalah mahasiswa dapat merasakan situasi dan kondisi yang nyata sebagaimana ketika menghadapi pasien di rumah sakit. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Marion, et al 2005 dalam artikelnya tentang “The Objective Structured Clinical Examination OSCE: Optimising its value in the undergraduate nursing curriculum” yang
menyebutkan bahwa tujuan pelaksanaan ujian OSCA adalah untuk meningkatkan kemampuan psikomotor skill yang dipadukan dengan pemahaman pengetahuan dan aplikasi tentang tindakan
keperawatan. Upaya untuk mengkondisikan agar pelaksanaan ujian OSCA dapat merepresentasikan keadaan yang nyata di rumah sakit, maka diperlukan Standardized Patient atau probandus yang dapat
menghayati perannya sehingga skenario yang disusun dalam ujian OSCA dapat berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa Standardized Patient atau Probandus yang kurang menghayati perannya, hal
ini perlu dilakukan briefing atau penjelasan lebih lanjut terhadap kasus yang akan diperankan oleh Standardized Patient atau Probandus agar dalam ujian OSCA dapat berjalan lebih baik lagi.
3.2.4 Persepsi Dosen tentang Proses OSCA