Izin Usaha Pengangkutan Perizinan Kendaraan Angkutan Darat

49 penyimpanan kendaraan. Pernyataan kesanggupan untuk memiliki alat angkut tersebut. Sedangkan untuk izin usaha angkutan Surat Izin Pengusaha Angkutan, SIPA ditujukan untuk kegiatan usaha angkutan penumpang umum dan atau angkutan barang yang dilakukan oleh BUMN, BUMD, dan Koperasi. Adapun jenis usaha angkutan yang dikenai ketentuan ini adalah: 92 a. Angkutan antar kota; b. Angkutan kota; c. Angkutan taksi; d. Angkutan pariwisata; e. Angkutan sewa; f. Angkutan khusus; dan g. Angkutan barang. Semua jenis angkutan barang, baik angkutan barang umum atau angkutan barang khusus harus mempunyai izin usaha dalam pengangkutan.

C. Kelayakan Kendaraan

Kelayakan kendaraan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang harus dipenuhi agar terjamin keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada waktu kendaraan dioperasikan 92 Adrian Sutedi, hukum perizinan dalam sektor pelayanan publik, Jakarta, PT Sinar Grafika, 2011, hal.313. 50 dijalan. Agar memenuhi syarat laik jalan, maka setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib diuji, pengujian tersebut meliputi uji tipe dan uji berkala, kendaraan yang dinyatakan lulus uji diberi tanda bukti. 93 Adapun persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor diatur dalam pasal 48 undang- undang nomor 22 tahun 2009 yang berbunyi “setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis jalan, persyaratan teknis tersebut terdiri atas: 94 1. Susunan; 2. Perlengkapan; 3. Ukuran; 4. Karoseri; 5. Rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya; 6. Pemuatan; 7. Penggunaan; 8. Penggandengan kendaraan bermotor; danatau 9. Penempelan kendaraan bermotor. Sedangkan untuk persyaratan laik jalan pada kendaraan bermotor ditentukan oleh kinerja minimal kendaraan bermotor yang diukur sekurang- kurangnya terdiri atas: 95 93 Abdulkadir Muhammad, 1998, Hukum Pengangkutan Niaga, Penerbit PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.60. 94 Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”,Pasal 48 ayat 2. 95 Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”,Pasal 48 ayat 3.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 17

ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO.

0 3 15

PENDAHULUAN ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO.

0 4 7

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 12

EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DI KABUPATEN KEBUMEN – JAWA TENGAH (Studi Kasus : Angkutan Umum

4 11 13

EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERKOTAANBERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI SERANG- EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI SERANGBANTEN.

0 3 15

PELAKSANAAN SURAT ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BIS DI KOTAMADYA PADANG.

0 0 7

Tanggunggugat Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Atas Kerugian Akibat Kecelakaan Terhadap Kendaraan Umum yang Laik Jalan - Ubaya Repository

0 0 8

Lalu-lintas dan Angkutan Jalan Raya UU0031965

0 0 36

Analisis Pemindahan Moda Angkutan Barang di Jalan Raya Pantura Pulau Jawa (Studi kasus: Koridor Surabaya – Jakarta)

0 0 6