Mekanisme pengawasan bagi kendaraan angkutan barang di jalan raya

69 1. pengawasan preventif,dan 2. pengawasan represif Berdasarkan hasil dari wawancara dengan Bapak Aris Cahyoko petugas dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan 5 mengenai pengawasan kendaraan bermotor atau angkutan barang yang dioprasikan di jalan raya bahwa dalam kinerjanya dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan melaksanakan 2 metode pengawasan tersebut. Dalam pengawasan preventif dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan melakukan pengawasan dengan cara uji tipe kendaraan angkutan barang yang akan digunakan oleh pihak pengangkut barang dalam kegiatan usaha nya di bidang pengangkutan barang, dalam uji tipe ini dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan menguji semua bagian dari kendaraan yang akan digunakan untuk pengangkutan barang, mulai dari spesifikasi kendaraan, tipe kendaraan, peruntukan kendaran, kelengkapan kendaraan, pengujian fisik kendaraan atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor, kereta gandengan atau kereta tempelan sebelum kendaraan bermotor itu dibuat dan atau dirakit secara masal serta kendaraan bermotor yang dimodifikasi, semua harus di cek dan dicatat oleh dinas perhubungan komunikasi dan informatika 5 wawancara dengan Bapak Aris Cahyoko petugas dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas DIY dan angkutan jalan pada tanggal 15 Februari 2016 pukul 09.30 WIB. 70 kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan, dan yang nantinya akan digunakan datanya untuk menerbitkan sertifikat registrasi uji tipe untuk kendaraan tersebut. Dalam pengawasan represif dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan melakukan pengawasan dengan cara melakukan pemeriksaan rutin uji berkala setiap 6enam bulan sekali 6 dan melakukan penimbangan berat angkutan barang melalui jembatan timbang yang berada di setiap titik terluar daerah atau kota 7 , karena dengan melakukan penimbangan berat angkutan barang melalui jembatan timbang pihak dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan dapat mengetahui antara yang seharusnya menjadi persyaratan dalam kelaikan kendaraan yaitu pada tentang syarat kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat kendaraan dengan yang terjadi dilapangan, apakah persyaratan tersebut terpenuhi atau tidak, sehingga disitu dapat menjadi tempat untuk pengecekan serta pengawasan antara peraturan dengan realita yang terjadi dilapangan. Dalam pelaksanaan penimbangan berat angkutan barang yaitu untuk mengetahui tonase dan jumlah berat yang diizinkan JBI kendaraan angkutan barang tersebut apakah telah sesuai dengan aturan yang berlaku atau sebaliknya. Dan yang melakukan pengecekan terhadap kendaraan angkutan barang tersebut adalah petugas dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di lapangan, lalu dari petugas yang berada dilapangan atau berada di tempat jembatan timbang yang akan melaporkan 6 Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2012 pasal 146 ayat 2 dan 3. 7 Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2014 pasal 63. 71 hasilnya yang ada di lapangan selama 24jam sekali yang berupa laporan harian dari petugas dilapangan ke dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan. Jika kendaraan angkuatn barang tersebut saat di timbang di jembatan timbang beratnya melebihi 5 - 25 dari jumlah berat yang diizinkan JBI maka akan dikenakan sanksi denda, dan jika kendaraan angkutan barang tersebut saat ditimbang di jembatan timbang beratnya melebihi 25 dari jumlah berat yang diizinkan maka akan dikenakan sanksi tilang dan dilarang jalan. 8 8 Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor : A.J.00419DRJD2014 72 72 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kelayakan kendaraan untuk angkutan barang di jalan raya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang telah diberlakukan oleh pemerintah dalam hal ini Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 serta peraturan lain yang terkait. Untuk kendaraan angkutan barang yang digunakan untuk angkutan barang di jalan raya semua harus memenuhi syarat kelayakan jalan untuk berkendara di jalan raya, syarat minimal untuk kelayakan kendaraan angkutan barang dijalan raya adalah sebagai berikut: a. Emisi gas buang; b. Kebisingan suara; c. Efisiensi sistem rem; d. Kincup roda depan; e. Suara klakson; f. Daya pancar dan arah sinar lampu utama; g. Radius putar; h. Akurasi alat penunjuk kecepatan; i. Kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan j. Kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat kendaraan. 73 Untuk kendaraan yang akan digunakan sebagai transportasi pengangkutan barang di jalan raya harus memenuhi persyaratan kelayakan tersebut. 2. Mekanisme pengawasan bagi kendaraan angkutan barang di jalan raya ini dilaksanakan oleh dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan dengan menggunakan dua mekanisme pengawasan yaitu: a. pengawasan preventif,dan b. pengawasan represif. Dengan menggunakan pengawasan ini dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan dapat memantau dan mengetahui kendaraan-kendaraan yang digunakan untuk transportasi pengangkutan barang di jalan raya agar kendaraan yang digunakan semua sesuai dengan syarat kelayakan kendaraan angkutan barang yang berlaku di Indonesia. Dalam pelaksanaannya di lapangan dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan juga dapat berkerja sama dengan kepolisian Republik Indonesia khusunya di bidang satuan lau lintas.

B. Saran

1. Sebagai upaya untuk terwujudnya kelayakan kendaraan angkutan barang di jalan raya, hendaknya dinas perhubungan komunikasi dan informatika kantor pengendali lalu lintas dan angkutan jalan lebih memperbanyak lagi tentang sosialisasi kelayakan kendaraan angkutan barang di jalan raya dan juga

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 17

ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO.

0 3 15

PENDAHULUAN ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO.

0 4 7

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 12

EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DI KABUPATEN KEBUMEN – JAWA TENGAH (Studi Kasus : Angkutan Umum

4 11 13

EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERKOTAANBERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI SERANG- EVALUASI KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI SERANGBANTEN.

0 3 15

PELAKSANAAN SURAT ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BIS DI KOTAMADYA PADANG.

0 0 7

Tanggunggugat Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Atas Kerugian Akibat Kecelakaan Terhadap Kendaraan Umum yang Laik Jalan - Ubaya Repository

0 0 8

Lalu-lintas dan Angkutan Jalan Raya UU0031965

0 0 36

Analisis Pemindahan Moda Angkutan Barang di Jalan Raya Pantura Pulau Jawa (Studi kasus: Koridor Surabaya – Jakarta)

0 0 6